Dengan seyakin apa engkau percaya dalam mengenali diri orang lain? yang sedangkan dirimu aja tak pernah sekalipun kau pahami. Apakah kesepian semenyakitkan itu? hingga dikau berdalih ingin mencintai seseorang yang pada kenyataannya kau hanya takut sendirian.
Lalu apakah harapan-harapan yang sibuk berlarian di kepalamu itu benar-benar nyata? atau hanya sebatas candu agar kau merasa hidupmu sudah tertata.
Dan pada akhirnya kau hanya mampu pasrah tak berdaya saat dipecundangi oleh dunia, menjadikan hidup kian tak lagi berarti setelah sadar bahwa semuanya diselimuti kepalsuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kertas-Kertas Yang Menyetubuhi Buku
PoesíaBeberapa kumpulan kata atau kalimat yang saling mengikat menjadi sebuah narasi dan puisi.