Tuan berteman dengan bintang,
bukan ingin bersinar,
tapi mengharapkan satu di setiap kumpulannya jatuh,
agar kelak gema doanya bersinar di waktu yang bersamaan,
namun hatinya terasa redup,
karena tuan sudah lama kehilangan cahaya.Tapi mengapa tuan?
begitu tergila-gila dengan inginnya,
hingga melupakan kesejatian muasalnya,
sungguh tak heran hidupnya tak lagi menemukan kepuasan,
sebab tuan telah tenggelam pada delusi.Ironis ia hanya seorang manusia yang jauh dari maha kuasa, namun semata-mata mentuhankan diri demi keinginannya yang tak abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kertas-Kertas Yang Menyetubuhi Buku
PuisiBeberapa kumpulan kata atau kalimat yang saling mengikat menjadi sebuah narasi dan puisi.