Kita adalah rupa yang terbentuk berdasarkan jiwa,
yang menyesuaikan kehendak dari hati, lalu bergerak atas pikiran yang hampir menyala tiada henti.
Namun suatu saat semuanya akan menjadi tiada arti,
tatkala kenyataan tidak memperlihatkan sisi indahnya lagi,
lalu kita hanya mampu terbaring di atas ranjang pada malam hari,
berharap mimpi-mimpi indah hadir membentuk sebuah jurang dan tanpa ragu menjatuhkan diri kedalamnya,
meski itu berisikan kepalsuan namun setidaknya dalam sesaat dapat melupakan segala kepahitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kertas-Kertas Yang Menyetubuhi Buku
PoesíaBeberapa kumpulan kata atau kalimat yang saling mengikat menjadi sebuah narasi dan puisi.