Kita semua berbicara soal masalah hidup yang tiada akhirnya, seolah terperangkap di suatu labirin dan tersesat di dalamnya.
Lalu dengan penuh kesadaran, kita berpikir keras, memikirkan segala kemungkinan yang selalu diakhiri dengan pertanyaan bagaimana keluar dari labirin itu?
Tapi kita tak pernah benar-benar memikirkan bagaimana menjalani kehidupan setelah sesaat keluar dari labirin itu, atau sebenarnya kita hanya ingin kabur dari masa sekarang dengan alih-alih menggunakan masa depan, meski kita tahu tak ada cara lain untuk menjalani masa depan selain harus melewatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kertas-Kertas Yang Menyetubuhi Buku
PoesíaBeberapa kumpulan kata atau kalimat yang saling mengikat menjadi sebuah narasi dan puisi.