Tetttt!! Tetttt!!
Bel tanda istrahat berbunyi. Siswa/siswi SMA Alexander berhamburan keluar kelas. Ada yang ke WC, Taman belakang sekolah, kantin serta ada yang tetap duduk di dalam kelas masing-masing, tapi tempat yang paling banyak dikunjungi yah, kantin, termasuk Keyra dan sahabatnya Sunny.
Suasana kantin yang awalnya hanya terdengar suara obrolan siswa/i bercanda dengan sahabat masing-masing langsung berubah setelah kedatangan dua most wanted dan ditambah wajah baru yang memiliki ketampan yang tak kalah tampan dengan kedua most wanted itu.
Diantara ketiga cowok itu yang paling mencuri perhatian ialah cowok yang berjalan ditengah- tengah cowok yang memiliki gelar most wanted.
"Ehhh...siapa, tuh?!" tanya seorang siswi pada sahabatnya yang kebetulan duduk dekat pintu masuk kantin.
"Itu'kan murid baru di kelas Xl Ipa3!" jawab sahabat dari gadis itu.
"Gila! Malaikat dari manakah itu?"
"Populasi cogan SMA Alexander bertambah!"
"Kak Gavin tambah ganteng, deh!"
"Aku padamu kak El!"
"Makin betah aku sekolah di sini bila setiap hari melihat pemandangan yang indah ini."
Masih banyak lagi teriakan-teriakan yang menurut Raven, dkk lebay.
Ya, ketiga cowok itu ialah Ravendra Samuel Digo yang sering dipanggil Raven, seorang murid baru pindahan dari luar negeri.
Elrando Gavin Alexander sering dipanggil Gavin, dan Elbarack Sandriano Hugo yang sering disapa Elbara atau El.
Ketiga nya langsung berjalan menuju tempat duduk yang masih bisa diduduki oleh ketiganya.
Tempat duduk di dalam kantin sudah penuh hanya menyisakan sebuah meja yang hanya diduduki oleh dua orang gadis yang asik bercanda tanpa menghiraukan keributan di sekitar mereka.
"Selamat pagi, Neng Sunny," sapa Gavin saat mendekati kedua gadis yang asik bercanda yang ternyata keyra dan Sunny-- sahabatnya.
Keyra dan Sunny yang menyadari kedatangan mereka langsung berhenti bicara dan melihat kearah suara.
"Sunny doang nih yang disapa," ujar Keyra sambil memanyunkan bibirnya saat mengetahui siapa yang menghampiri mereka. Gavin dan Elbara hanya terkekeh kecil melihat Keyra yang ngambek.
"Selamat pagi, Key," sapa Elbara dan Gavin secara kompak setelah menormalkan ekspresi nya.
"Selamat pagi juga, El, Vin." Keyra langsung tersenyum mendengar mereka menyapa nya secara bersamaan.
"Kita boleh duduk di sini?" tanya Elbara pada dua gadis itu.
"Iya, duduk aja," jawab Keyra.
"Makasih." Ketiganya lansung duduk setelah di izinkan.
Raven yang mendengar obrolan basa basi sahabatnya hanya duduk saja menunggu kedua gadis itu menyadari keberadaannya.
"Kalian dua mau pesen apa?" tanya Elbara kepada kedua sahabatnya yang sedang asik duduk.
"Samain aja kaya punya kamu," jawab Gavin.
"Aku juga samain aja," kata Raven juga.
"Okay." Elbara pun langsung berdiri menuju tempat penjualan makanan dan minuman.
Setelah beberapa menit Elbara pun datang sambil membawa pesanan mereka.
Keyra yang menyadari ada muka baru yang bersama Gavin dan Elbara pun langsung bertanya, "kamu anak baru? Pindahan dari mana?" tanya gadis itu.
Raven yang ingin menjawab langsung berhenti karena didahului oleh Gavin.
"Yoi, dia sahabat kita pindahan dari London."
"Eh, yang ditanya tuh orang yang di sebelah kamu, kok kamu yang malah jawab sih!" ujar Sunny sambil terus memakan makanannya.
"Dia mah, ngak bakal jawab kalau.... " ucapan Gavin tidak diteruskan kerena Raven yang duduk di sebelah nya tiba-tiba menyodorkan tangan kearah Keyra.
"Aku Raven, pindahan dari London," ujar cowok itu.
Keyra langsung membalas uluran tangan cowok itu dan menyebut namanya begitu pun dengan Sunny.
"Kenapa kamu mau temenan ama dua curut ini, sih?" tanya Keyra sambil menunjuk Elbara dan Gavin.
Gavin dan Elbara tidak terima dikatakan 'curut' oleh gadis itu siap membantah, tapi lagi dan lagi omongan Gavin dipotong oleh Raven.
"Karna aku, 'dah lama kenal ama mereka," jawab Raven tanpa menghiraukan keterkejutan dua orang yang duduk di sampingnya.
"Kenapa wajah kalian pada kaget gitu?" tanya Sunny menatap kedua cowok itu dengan aneh.
Gavin dan Elbara langsung tersadar dari kekagetannya. Keduanya kompak mengaruk kepala yang tidak gatal sambil menyengir padahal tidak ada hal yang lucu.
Raven yang melihat tingkah kedua sahabatnya hanya menggeleng kepala pelan.
"El, jangan-jangan Raven kemasukan jin, makanya berubah," bisik Gavin kepada Elbara.
"Iya, jangan-jangan di sini ada penunggu nya lagi!" bisik Elbara sambil bergidik takut.
'Emang ada-ada aja dua orang ini.' Batin author
"Kalian berdua ngapain bisik-bisik?" tanya Sunny lagi-lagi heran.
"Ngak usah tanya, San. Mereka, 'kan emang gila!" kata Keyra sambil menekan kata gila membuat kedua cowok itu mendelik tidak suka.
Banyak tatapan iri yang dilayangkan pada dua gadis yang sedang bercanda ria bersama tiga most wanted di sekolah mereka.
Kedua gadis itu memang menyadarinya tapi mereka memilih untuk tidak peduli.
Kelima remaja itu tetap lanjut menghabiskan makanan mereka dengan santai sambil bercanda.
Sebenarnya hanya empat orang yang sibuk bercanda sedangkan salah satu nya hanya mendengar obrolan mereka sampai bel berbunyi tanda istirahat berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCEDENTESIAST
Teen FictionLangsung baca aja, yah! Yang berminat silakan mampir. Ini hasil pemikiran aku sendiri. Bila terdapat kesamaan dengan cerita lain itu tidak disengaja. Plagiat harap menjauh.