Tok...tok...tok
Suara ketukan pintu membuat seorang pemuda yang masih terlelap dalam tidur nya merasa terganggu.
Pemuda itu mengambil bantal dan langsung menutupi area kepalanya agar suara ketukan pintu tidak terdengar lagi.
Seseorang yang mengetuk pintu itu tak kunjung menyerah karena tidak mendapat respon dari sang pemilik kamar. Ia pun menambah kecepatan dalam mengetuk pintu kamar itu.
Tak tahan dengan keributan yang terjadi akibat ketukan yang tiada henti itu, cowok yang sedang tidur itu memutuskan untuk bangun dan langsung menghampiri pintu dan membukanya.
"Bun, ini'kan hari minggu. Kenapa bangunin Kaka sih pagi-pagi gini," ucap cowok itu setelah membuka pintu sambil menahan kantuk tanpa melihat siapa yang mengetuk pintu.
"Bun.. bun, ini kita woi!" teriak Gavin dan El yang melihat sang sahabat masih mengantuk.
"Ngapain sih pagi-pagi udah ke sini. Ganggu orang tidur aja." Raven menyandarkan badannya di pintu sambil menatap dua orang yang ada dihadapannya dengan kesal.
"Udah. Sekarang kamu mandi, terus siap-siap," ujar El menghiraukan tatapan kesal sang sahabat.
"Emang mau kemana, sih? Ini masih pagi kali buat keluar rumah," kata Raven dengan malas.
"Kamu ngak liat penampilan kita?" tanya Gavil sambil menunjuk penampilannya dan Penampilan Elbara.
Raven yang melihat penampilan kedua sahabatnya itu menghela napas pelan.
"Ya udah." Raven membuka pintu kamarnya lebar-lebar membiarkan kedua orang itu masuk ke dalam kamar nya.
Ravendra Samuel Digo dikenal sebagai sosok yang dingin. Semua orang yang tidak mengenal cowok itu akan mengatakan bahwa dirinya acuh tak acuh terhadap sekitar.
Sebenarnya jika mengenal lebih dekat lagi, sosok dingin pada diri Raven akan menghilang. Cowok itu akan bersikap hangat dan peduli terhadap keluarga serta orang terdekat cowok itu termasuk Gavin dan Elbara, sahabatnya.
Gavin dan Elbara sudah mengenal sosok Raven sejak mereka kecil. Mereka selalu bersekolah ditempat yang sama.
Hanya saja saat menempuh pendidikan menengah pertama, Raven melanjutkan sekolah di London atas permintaan kakek dan nenek dari pihak ayah untuk menemani mereka di sana, tapi itu tidak membuat mereka lost contact.
Setelah urusan kakek dan neneknya di london telah selesai, mereka memutuskan untuk kembali ke tanah air dan Raven memilih untuk bersekolah lagi ditempat yang sama dengan para sahabat nya itu.
***
Pagi-pagi sekali sekitar pukul 06.00, Sunny sudah berada di kost an Keyra untuk berangkat joging bersama.
Kedua gadis itu memutuskan untuk joging di taman kota.
Selain karena udaranya yang sejuk, taman kota cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk berolahraga pagi.
Suasana taman kota tidak begitu ramai. Hanya beberapa orang saja yang melakukan hal yang sama seperti Keyra dan Sunny.
Kedua gadis itu berlari santai mengelilingi taman kota hingga beberapa putaran.
Setelah dirasa cukup, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah salah satu pohon yang rindang di taman itu sebelum kembali pulang.
"Segar banget udara pagi," ujar Keyra setelah duduk dan mengelap keringatnya dengan handuk kecil yang tersampir di kedua bahu gadis itu.
"Yoi." Sunny menyetujui perkataan Keyra. Gadis itu meminum air yang dia bawa dari rumahnya.
Beberapa orang yang melintasi kedua gadis itu menyapa mereka. Hampir siapa saja yang menjumpai kedua gadis itu mengenal Keyra.
Memang keyra pada setiap hari libur akan selalu berolahraga pagi walau pun kadang tidak ditemani oleh sahabatnya. Sehingga banyak orang yang juga sering berolahraga di taman itu mengenal Keyra.
Dari kejauhan Gavin melihat dua orang yang dikenalinya sedang duduk dan mengobrol dengan santai. Mereka pun memutuskan untuk menghampiri kedua orang itu.
"Rajin banget dua gadis ini olahraga pagi," ujar Gavin saat menghampiri kedua orang itu yang ternyata Keyra dan Sunny.
"Iya dong. Kita gitu lo," ucap Keyra dengan angkuh.
"Kalian udah dari tadi?" tanya Elbara sambil menduduki diri di samping Keyra.
"Iya," jawab Sunny singkat.
"Btw, tumben kalian ke sini." Sunny menunjuk ketiga cowok itu, tapi lebih tepat nya menunjuk dua orang cowok karena yang satunya orang baru.
"Iya, baru ini hari lo kita ketemu pas olahraga pagi," ucap Keyra menyetujui perkataan Sunny.
"Mau cari suasana baru aja," jawab Gavin.
"Ohh. Emang kamu sering olahraga, Vin?" tanya Keyra.
"Iya dong, sering. Lihat ni otot aku" ucap Gavin dengan sombong memperagakan gaya kayak binaraga.
"Tapi baru kali ini kita ke taman. Biasanya kita ke Rumah." tambah Elbara.
Raven yang duduk di samping Gavin hanya diam mendengar obrolan itu.
"kalau kamu dari tadi diam mulu. Kenapa?" tanya Keyra pada Raven yang dari tadi hanya diam memperhatikan percakapan mereka.
"Dia mah emang gitu. Hiraukan aja," jawab Gavin.
"Dih, dengan teman sendiri masa kamu ngomong gitu?" ucap Sunny.
"Udah, nggak papa. Udah biasa tidak dianggap" ujar Raven tiba-tiba.
"Nggak gitu mas bro. Soalnya lo kalo ngomong ama orang baru ngirit banget" ujar Gavin
"Serasa ngomong ama patung," lanjut Elbara menyetujui ucapan Gavin.
"Emang kalo Raven bicara ama kalian banyak bicara?" tanya Keyra kepo.
"Kalian ngomong kaya ngak ada aku disini," ucap Raven menghentikan percakapan mereka.
"Hehehe. Sorry-sorry mas bro."
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCEDENTESIAST
Teen FictionLangsung baca aja, yah! Yang berminat silakan mampir. Ini hasil pemikiran aku sendiri. Bila terdapat kesamaan dengan cerita lain itu tidak disengaja. Plagiat harap menjauh.