7

8 1 0
                                    

Pagi ini kelas Xl IPA1 sedang berlangsung mata pelajaran Bahasa Indonesia. Memang mata pelajaran Bahasa Indonesia di jurusan IPA hanya sebagai mata pelajaran tambahan, tapi guru yang mengajar tidak pernah absen memasuki kelas.

Walaupun keyra terkenal akan kepintarannya, tapi ia juga mempunyai sisi malas nya juga. Salah satunya yaitu mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia.

Bukan karena Keyra membenci mata pelajaran itu, hanya saja suara guru yang mengajar terdengar seperti sedang membaca dongeng pengantar tidur. Suara nya halus betul membuat Keyra mengantuk.

"Hoam." Keyra menguap pelan sambil terus memperhatikan Bu Gladis yang sedang menerangkan materi di depan kelas. Keyra memaksa matanya yang sudah 5 watt untuk tetap terbuka.

Bukan hanya keyra saja yang mengantuk, hampir semua siswa di dalam kelas Xl IPA1 menahan kantuk terkecuali mereka yang duduk di bangku paling depan.

Mungkin mereka yang duduk di bangku paling depan juga mengantuk,  hanya saja mereka menghargai guru yang mengajar. Bukan berarti Keyra dan teman-teman yang lain tidak menghargai guru yang mengajar, mereka hanya tidak bisa memaksa mata mereka untuk tetap fokus pada pelajaran.

Teman semangku Keyra yang tak lain tak bukan ialah Sunny sudah membentuk pulau di atas mejanya. Sunny yang sudah tidak bisa menahan kantuk nya memutuskan untuk tidur dengan mengunakan buku Bahasa Indonesia yang dibiarkan terbuka di depan wajahnya agar Bu Galdis yang mengajar tidak mengetahui bahwa Sunny sedang tertidur pulas di mejanya.

Keyra serta beberapa murid yang lain terus memperhatikan jam dinding yang terletak diatas papan tulis disamping foto presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

'lama amat jalan nya tuh waktu,' gerutu mereka di dalam hati.

Akhirnya hal yang paling di tunggu-tunggu datang juga. Bel berbunyi menandakan pelajaran Bahasa Indonesia telah usai dan diganti dengan waktu istirahat.

'Akhirnya datang juga,' batin mereka gembira.

"Baik anak-anak, sampai di sini dulu pembahasannya. Sampai jumpa minggu depan," ujar Bu Gkadis dengan suara yang super lembut.

"Iya, Bu!" jawab mereka semangat. Mereka semangat bukan karena apa yang di katakan oleh Bu Gladis, tapi mereka semangat karena istirahat sudah tiba.

Bu Gladis yang melihat semangat mereka hanya tersenyum. Guru itu pun langsung keluar kelas setelah membereskan bukunya.

"San, bangun. Udah istirahat." keyra mengguncang bahu Sunny pelan membuat tidur Sunny terganggu.

Sunny terbangun dari tidurnya dengan mata yang sedikit merah. ia langsung mengelap sudut bibirnya yang terasa basah.

"Kita ke WC dulu buat basuh muka. lihat banyak iler di samping bibir kamu," ujar keyra bercanda.

"ckk. iya udah, ayo!" Sunny berjalan duluan tanpa menghiraukan perkataan Keyra yang mengejeknya. Ia tau Keyra hanya bercanda.

Setelah dari toilet kedua gadis itu langsung menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah minta di isi.

"Key, kamu aja yang pesan makanan, yah. Biar aku yang cari tempat duduk."

"Okay. Kamu mau pesan apa?"

"Samain aja kaya punya kamu."

"Sip."

Keyra menghampiri tempat duduk Sunny sambil membawa makanan pesanan keduanya. Keduanya menikmati makanan mereka dengan hikmat.

"Key, pelan-pelan aja makan nya. Nggak bakal ada yang ambil juga," tegur Sunny melihat cara makan sahabatnya seperti orang yang tidak makan seminggu.

"Laper, San. Tadi pagi nggak sempat sarapan," jawab Keyra sambil terus memakan makanan nya.

"Awas nanti keselek." Dan benar saja Keyra langsung tersedak makanannya karena terlalu cepat membuat Sunny menyodorkan air minumnya.

"Tuh,'kan, baru juga dibilang, ngeyel sih jadi orang.' Yang di tegur cuma merespon dengan cengengesan membuat Sunny tambah jengkel dengan sahabatnya itu.

ACCEDENTESIAST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang