Seperti hari biasa nya, sepulang sekolah Keyra akan selalu bekerja di Moonsun Cafe. Terlebih dahulu gadis itu pulang ke rumah nya untuk membereskan pekerjaan rumah serta berganti pakaian.
Moonsun Cafe merupakan kafe yang sedang populernya akhir-akhir ini. Selain menyediakan menu makanan serta minuman yang pas dikantong semua kalangan, Moonsun Cafe juga mempunyai lokasi serta mempunyai bangunan yang kekinian.
Cafe yang dikelilingi oleh banyak pohon disekitar nya serta banyak lukisan-lukisan di dinding cafe yabg cocok dijadikan spot foto membuat moonsun cafe menjadi kafe favorit semua kalangan terutama anak muda.
***
Pagi kembali menyapa, seorang gadis tengah duduk di pinggiran trotoar sambil memegangi kaki dan meringis kesakitan. Sudah beberapa menit gadis itu berada di situ dengan sebuah sepeda berwarna biru terparkir rapi di depannya.
Keyra meringis kesakitan karena lutut dan siku nya terluka karena terjatuh saat mengendarai sepeda nya beberapa saat yang lalu serta kepalanya yang terasa sakit.
Memang sejak dari rumah Keyra sudah merasakan badannya kurang fit tapi ia tetap memaksa berangkat ke sekolah mengunakan sepeda kesayangan nya sehingga saat di tengah jalan rasa pusing tiba-tiba menyerangnya.
Keyra duduk di pinggir jalan dengan pasrah. Dari tadi tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Mungkin kesialan sedang menimpah keyra. Bagaimana tidak, jalan yang biasa banyak dilalui kendaraan mendadak sepi. Ingin menghubungi Sunny, tapi keyra tak enak pada sahabatnya itu. Apalagi kurang dari beberapa menit lagi pelajaran akan segera dimulai. Jika Sunny datang menjemputnya itu akan membuat mereka berdua terlambat.
Sebuah motor tiba- tiba berhenti di samping sepeda keyra tapi sang empuh pemilik sepeda tidak menyadari kedatangan nya karena sibuk menunduk sambil menahan rasa sakit pada kepala serta lutut dan siku nya.
Pemilik motor itu membuka helm yang dipakainya dan langsung turun dari motor besarnya itu untuk menghampiri gadis yang sedang duduk sambil menunduk itu.
"Kamu kenapa?" tanya orang itu dengan suara bassnya. Keyra yang sedang menunduk langsung terlonjak kaget mendengarnya. Ia mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang berada di depannya.
"Raven," monolog gadis itu tanpa menjawab pertanyaan Raven.
Raven tidak menghiraukan raut terkejut keyra, ia langsung memperhatikan keadaan gadis itu yang pucat serta terdapat beberapa luka dibagian tubuhnya.
"Awss, jangan disentuh," ringis Keyra saat Raven menyentuh luka nya yang ada di lutut dengan lembut.
"Kenapa bisa luka?" tanya Raven yang jika diperhatikan secara teliti terdapat raut khawatir di wajahnya.
"Jatuh dari sepeda," jawab keyra sambil melihat luka nya.
Raven langsung bangkit dari duduk nya dan membantu keyra untuk berdiri.
"Sekarang kamu pulang aja, ayo aku antar." Raven langsung mengendong Keyra tanpa menghiraukan protesan Keyra yang minta diturunkan dan langsung menduduki keyra di jok motornya.
"Ehh, nggak usah. Kita lanjut ke sekolah aja."
"Jangan paksain diri, kamu lagi sakit." Raven mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi seseorang.
"Datang ke jalan xxx sekarang dan ambil sepeda teman saya di situ" Raven langsung mematikan panggilan setelah mendapat respon dari seberang sana.
"Aku nggak papa kok, cuma pusing aja sebentar lagi baikan. Kita lanjut ke sekolah aja," ujar Keyra setelah Raven selesai bertelepon.
"Muka kamu pucat, nggak usah paksain diri. Aku antar kamu pulang," ucap Raven tidak mau dibantah.
Keyra hanya bisa pasrah sudah. Ia juga tidak mengelak, memang kepala nya sangat terasa sakit serta luka nya harus segera diobati.
"Makasih, yah udah antari aku pulang," ucap Keyra setelah mereka sampai di kost-kosan Keyra. Raven mengantar keyra sampai ke depan pintu kamar gadis itu. Luka Keyra sudah diobati karena sebelum ke kost mereka singgah dulu di apotek untuk membeli obat luka serta obat sakit kepala.
"Iya, sama-sama. kamu istirahat aja nanti aku samperin teman kamu untuk kasi tahu."
"Iya. Sekali lagi makasih yah." Yang dibalas anggukan oleh Raven.
Keyra memasuki kamar kost nya dan langsung beristirahat setelah menganti pakaian sekolah dengan pakaian rumahan, sedangkan Raven kembali ke sekolah walaupun pelajaran sudah dimulai sejak beberapa menit yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCEDENTESIAST
Teen FictionLangsung baca aja, yah! Yang berminat silakan mampir. Ini hasil pemikiran aku sendiri. Bila terdapat kesamaan dengan cerita lain itu tidak disengaja. Plagiat harap menjauh.