16

8K 964 4
                                    


"Adik bisakah kau membuat lemari es?"

"Bagaimana caranya kakak?"

"Bayangkan sebuah lemari dan ucapkan Cryokinetic Constructs. Cobalah"

"Baik kakak" Chyna menutup matanya membayangkan sebuah lemari kayu yang didalamnya terdapat butiran-butiran salju.

Saat ini Chasania baru saja selesai membuat bakso. Ada bakso sapi, ayam dan ikan. Ia juga membuat otak-otak ikan dan pempek. Tapi setelah membuatnya Chasania lupa jika disini tidak ada kulkas. Jadilah ia mengajari Chyna teknik membuat barang dari elemen yang dia punya. Karena Chyna mempunyai elemen es jadi hanya Chyna yang bisa membuatnya.

"Cryokinetic Constructs!" ucap Chyna kemudian muncul sebuah lemari kayu di samping lemari bumbu.

Chasania membukanya dan benar saja di dalamnya terdapat butiran-butiran salju.

"Bagus adik" ujar Chasania tersenyum dan memberikan dua jempolnya.

"Aku berhasil kakak?" ucap Chyna membuat Chasania mengangguk.

"Masukan semuanya ke dalam lemari ya"

"Siap kakak!'

Setelah memasukan semuanya ke dalam lemari. Chasania mengeluarkan susu, keju, coklat, mentega, pengembang dan pelembut kue lalu memasukkan nya ke dalam lemari es.

"Adik ayok makan malam. Setelah itu kita siap-siap untuk berangkat ke tempat pasukan Phlox" ucap Chasania menyiapkan dua mangkuk berisi mie, cincang daging ayam bumbu kecap serta bakso ayam.

"Iya kakak. Aku menyiapkan minuman nya ya" sahut Chyna. Ia sedang mengambil teh dari buah kering yang diajarkan oleh Chasania. Kemudian membawanya ke meja makan.

"Selamat makan!" ucap mereka lalu memakan dengan tenang.

Setelah menyelesaikan makan malam yang sebenarnya masih petang. Chasania membuat lumpia isi sayur dan pisang coklat tapi dalam ukuran mini agar menjadi banyak. Karena ia tahu pasukan Phlox mempunyai banyak anggota. Selain itu ia akan membawa popcorn asin dan manis karena tadi ia membuat sangat banyak. Dia juga membuat es pisang cokelat.

"Ayok kita ganti pakaian!" ajak Chasania setelah membereskan makan yang dia buat dan menyimpan dalam cincinnya. Sementara itu Chyna memasukan es pisang coklat dalam cincinnya.

Kemudian mereka menaiki tangga dan memasuki kamar masing-masing untuk berganti pakaian.

"Udah 4 hari aku di dunia novel. Disini aku tidak merasa kesepian lagi, aku punya Chyna. Gak aku gak boleh mati di tangan Duke itu. Aku pengen hidup bahagia disini, bersama Chyna dan yang lainnya. Tapi bagaimana reaksi Chyna saat tau aku bukan Lovela. Aku takut jika Chyna membenci aku saat tau aku bukan kakaknya. Aku sayang Chyna, aku ingin adik perempuan" lirih Chasania saat melepas ikat rambutnya. Saat ini ia sudah memakai gaun berwarna hijau muda.

"Chyna gak boleh tahu pokoknya!" ujarnya lalu mengepang rambut merahnya. Kemudian memakai jubah berwarna hijau zamrud.

"Kakak ayok kita berangkat!" seru Chyna dari luar kamar.

"Tunggu sebentar!" sahut Chasania. Dia mengambil sesuatu yang terselip diantara lembaran buku tua.

"Ayok!" ajak Chasania saat keluar kamar. Chyna mengenakan gaun dan jubah biru dengan rambut digerai.

Mereka berjalan ke turun ke lantai bawah lalu mengganti sepatunya dengan sepatu boots dari kulit rusa.

"Adik!" panggil Chasania. Saat ini mereka sedang berjalan ke arah bukit belakang rumah mereka.

"Iya kakak?" sahut Chyna menoleh ke sampingnya.

"Kita tidak boleh memberitahu mereka jika kita punya elemen langka" ucap Chasania mengambil anggur dalam saku jubah lalu memakannya.

"Nanti di sana kita akan di tes untuk mengetahui elemen kita. Kita harus menyembunyikan elemen langka dan menunjukkan elemen biasa saja" lanjut Chasania.

Chyna mengerutkan alisnya, "bagaimana caranya kakak?" tanyanya bingung.

"Usap cincinnya lalu ucapkan hi-

Avoid DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang