[15]. Nomor Misterius

56 36 18
                                    

"KALIAN INI!,,BERAPA KALI LAGI IBU HARUS MENGURUS SEMUA KENAKALAN YANG KALIAN BUAT!!"omel buk dungga sambil manatap anak muridnya satu persatu dengan wajah garangnya

"DIA DULUAN YANG MULAI BUK"adu renata kepada bu dungga sang Guru BK yang terkenal killer

"MANA ADA BU,,DIA DULUAN YANG NAMPAR SAHABAT SAYA TADI PAS DIKANTIN,TERUS DIA BUAT ONAR DIKANTIN...JADI SAYA BELAIN SAHABAT SAYALAH!!" sergah beby merasa tak Terima karena disalahkan

"ELO DULUAN YANG BUAT MASALAH SAMA GUE!!" bantah renata sambil menunjuk ke wajah beby.

"ELO DULUAN YANG BIKIN GUE KESEL!"timpal beby yang mulai tersulut emosi nya.

"ELO!"teriak renata sambil menentengkan tangannya dipinggang.
"ELO!"sentak beby sambil memelototkan matanya.
"ELO!!"
"ELO!"

Keadaan pun mulai ricuh kembali sampai suara menggelegar menghentikan adu mulut mereka

CTAARRRR

Sebilah bambu rotan pun dengan kuat ia pukulkan pada mejanya

"STOOOPPPPP!!"teriak bu dungga geram, yang notabe batas kesabarannya sudah habis melihat pertengkaran antar beby dan renata yang tidak ada henti-hentinya

"Alkano, bisa kamu jelaskan kronologi kejadian sebenarnya" ucap bu dungga yang mencoba sabar menghadapi segerombolan anak murid biang onarnya ini

"Tidak minat untuk menjelaskan"ucap alkano dengan nada malasnya

Sedangkan semua yang berada diruang BK spontan memelototkan mata mereka dengan respon yang diberikan alkano.

"Biar saya saja yang menjelaskan bu" ucap cowok jangkung memasuki ruangan BK, sembari memapah cewek dengan banyak olesan salep dilengan tangannya

"Anasyha apa yang terjadi sama kamu?" tanya bu dungga kaget melihat kondisi salah satu siswi yang terkenal hyperaktif, saat ini malah terlihat memprihatinkan

Mendengar pertanyaan dengan nada khawatir dari guru yang biasanya mengomel kesana kemari membuat anasyha hanya tersenyum simpul..

"Anasyha tidak apa-apa bu, cuman luka sedikit doang" balas anasyha sambil mencium tangan bu dungga

"Sini kamu duduk sini samping alkano" sahut bu dungga saat melihat samping kursi alkano yang nampak kosong

"Anasyha tangan lo engga terlalu parahkan?" sahut beby melihat tanda kemerahan serta salep yang membaluri tangan sahabatnya

Anasyha pun dengan cepat mengangguk
"Iya tangan gue udah gapapa kok by,, udah dikasih salep juga...jadi udah lumayan mendingan" jelas anasyha sambil terkekeh agar sahabatnya tidak terlalu khawatir

"Jadi bisa jelaskan kepada ibu apa yang terjadi sebenarnya fifian?" tanya bu dungga sembari melihat anak muridnya yang lumayan berettitud sopan dibanding yang lain

"Bu, biarkan anasyha saja yang menjelaskan" sergah anasyha saat fifian hendak membuka mulutnya

"Yasudah biar anasyha saja yang menjelaskan" ucap bu dungga yang masih mempertahankan kesabarannya

"Ini semua salah saya bu,, semuanya berawal dari saya" jelas anasyha tanpa menutupi segala hal yang terjadi dikantin tadi

"Ini bukan salah lo nas,, ini salah bicth itu" tunjuk beby kearah renata yang sedang mencebikkan bibirnya

"Sudah diam beby, saya sedang bertanya kronologis permasalahannya kepada anasyha bukan kepada kamu!"cercar bu dungga merasa kesal kepada muridnya yang dari tadi tidak bisa diam

"Ck,ibuk mah...kan emang gitu kenyataannya"ucap beby sambil memutar bola matanya sebal.

"DARIPADA BERLAMA-LAMA MENJELASKAN DAN KEKESALAN SAYA INI SUDAH DIBATAS UBUN-UBUN,,SAYA BERIKAN KALIAN SEMUA SP SAJA!" ucap tegas buk dungga sambil memberikan satu-persatu surat ber-amplop putih kepada kesembilan remaja yang spontan memelototkan matanya kaget dengan keputusan guru killer tersebut.

ALKASYHA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang