Our Mistake [BoruSara]

Prolog

Apa yang akan kau lakukan jika kau tak bisa menikmati masa remajamu? Seperti diriku yang harus menikah dengan sahabat ku karena kesalahan yang sengaja ku lakukan.

Jika kau bertanya apakah aku menyesali nasib yang menimpa padaku sekarang, jawabannya adalah 'tidak'. Sedikit pun aku tak menyesali semuanya. Justru aku sangat bersyukur karena mendapatkan wanita seperti dirinya yang begitu baik, cantik, penuh pengertian dan juga sangat perhatian padaku.

Namaku Uzumaki Boruto. Usia ku baru menginjak delapan belas tahun, dan dua minggu yang lalu, aku di nyatakan lulus dari Konoha High School. Aku adalah putra sulung dari pasangan Uzumaki Naruto dan Uzumaki Hinata. Aku memiliki seorang adik perempuan bernama Uzumaki Himawari.

Keluarga ku adalah keluarga kaya terpandang yang memiliki perusahaan besar dengan banyak cabang di berbagai Negara. Ayahku pria yang hebat, pria yang sangat kuat dalam berbisnis hingga perusahaannya menjadi peringkat pertama yang berpengaruh besar dalam perekonomian Konoha.

Tak ada yang tidak tahu keluarga Uzumaki. Keluarga terpandang dengan kekayaan melimpah ruah yang tak akan habis oleh sepuluh keturunan sekali pun.

Sayangnya, nama baik ayahku tercoreng karena perbuatanku. Meski pun ayah dengan mudah menutup banyak mulut agar perbuatan memalukan yang ku lakukan tidak tersebar, tetap saja lambat laun semua akan terungkap. Karena apa pun kegiatan keluarga kami bagaikan santapan lezat bagi para awak media.

Hari ini, aku harus menikahi putri tunggal dari sahabat baik ayahku yang kebetulan menjadi partner kerja dalam bidang mereka. Perempuan yang sebentar lagi akan menjadi istriku adalah seorang perempuan yang cantik. Berambut hitam panjang, dan memiliki bola mata sewarna dengan rambutnya. Perempuan yang memiliki tatapan tajam namun memikat. Perempuan yang selama aku hidup di dunia ini menjadi bagian dalam hidupku sebagai sahabat baikku. Perempuan yang dengan sengaja telah ku renggut kehormatannya.

Semua berawal pada sore itu. Hari yang tak terduga, dimana kami berdua terjebak pada keadaan yang menyulitkan.