Chapter 2

2.3K 144 4
                                    

Aku pun kesusahan mencari jalan untuk keluar dari rumah ini. Aku telah mengelilingi sekitaran rumah ini tapi tidak ketemu celah sedikit pun. Hingga dia pun memanggilku untuk turun ke bawah.

"Nee Mei Tantei makananmu sudah siap." teriak dia memanggilku dari dapur.

Aku pun tidak merespon panggilannya. Sehingga dia keatas untuk menjemput ku untuk makan siang. Aku pun bersembunyi di lemari supaya dia tidak menemukan ku.

"Nee Mei Tantei ~"." Kau pikir kau bisa kabur dariku, aku akan menemukan mu dan akan membuatmu menderita ditempat ini."perkataan dia membuatku semakin ketakutan.

Dia mendengar suara dari lemarinya. Dia pun semakin mendekat ke lemari dan menunjukan senyuman maniak nya.

" Nee Mei Tantei, seperti nya aku menemukanmu~"." kalau kau tidak mau terjadi apa-apa terhadap dirimu, tunjukkan dirimu sekarang!" teriaknya.

Aku pun memberanikan diri untuk keluar dari lemari tersebut.

"nah itu anak baik~". Ucapannya yang begitu mengerikan.

"ayo, waktu nya makan siang Mei Tantei ~".

Dia pun memegangku tanganku dengan erat supaya aku tidak melarikan diri. Aku diantar ke ruang makannya. Dia tersenyum melihat ku makan dengan lahap.

"kau imut banget Mei Tantei ~"batinnya.

Aku merasa tidak nyaman melihat dia tersenyum melihat ku.

" kenapa Mei Tantei? "tanya nya.

" ngak apa apa".

"jangan bohong"

"iya, aku ngak apa apa."

"ya udah."

Aku pun melanjutkan makanku walaupun merasa tidak nyaman melihat dia senyum kehadapan ku.

Selesai makan, aku dibiarkan berjalan jalan mengelilingi rumahnya. Walaupun begitu dia selalu memantau ku setiap saat.

Saat aku berada dikamarnya, dia berdiri di hadapanku dan mengatakan sesuatu.

"apa kau ingin jalan jalan?" tanyanya.

"b-boleh."

"ya sudah, ganti bajumu dulu."

"ini baju mu."

"arigato gosaimasta." aku pun mengganti bajuku dengan baju yang ia berikan.

"t-tunggu, baju ini kamu dapat dari mana?" tanyaku.

"yah, yang pada saat kita di Singapura."

"yang bener aja!"

"hahahah, kamu sangat lucu Mei Tantei."

"Diamlah kau!" teriak ku sampai mukaku memerah.

"itu muka mu sepertinya tersipu~"

"diamlah."

Setelah aku memakai baju pemberian Kaito, aku diajak ke stasiun untuk ke kota Beika.

"ngapain kita disini?"

"aku akan mengantarmu pulang."

"lah, aku pikir kamu akan mengurungku."

"tidak akan, tapi aku akan mengawasimu setiap saat."

"lah, kenapa?" tanyaku.

"kau pikir kau bisa memberitahu orang tentang diriku semudah itu?" "hah, kau tidak akan bisa."

"oke oke." "udah ayo keretanya sudah sampai.

" ayo~"

Saat kami naik kereta, dia tidak membiarkan ku duduk dikereta melainkan duduk di pangkuannya.

" kenapa sih kamu tidak membiarkan ku ditempat lain? "

" kamu pikir kamu bisa melarikan diri dengan semudah itu? ~"

"jadi kayak gitu yah." jawabku.

Kami telah sampai di kota Beika. Tapi sebelum dia mengantar ku pulang, aku diajaknya jalan jalan keliling kota Beika. Kami mengunjungi tempat yang menarik, membeli cendera mata, dan kami pergi ke cafe untuk memesan minuman.

" Es krim vanila satu dan yang coklat satu." kata kaito ke kasir.

"oke." kata sang kasir.

Kaito menuju ke tempat kami duduk. Kami tidak berbicara sampai pesanan kami sampai.

"ini pesenan nya." sang pelayan yang minuman.

"terimakasih." kataku.

Setelah kami selesai menghabiskan es krim kami, Kaito melihat sisa es krim yang ada di pipiku. Dia pun menjilat pipiku sampai muka ku memerah.

"a-apa yang kau lakukan?"

"hanya menjilatin es krim yang ada di pipimu itu~"

Setelah selesai, aku di ajak Kaito pulang kerumah ku.

"thanks yah karena telah mengantarku."

"iya sama sama."

Setelah Kaito pulang, aku masuk kerumahku dan melihat pintunya tidak dikunci. Aku pun masuk dan melihat ada seorang gadis usia 20 yang sedang memasak di dapur.

"Nee Shinichi kamu sudah balik?" tanya gadis itu.

"iya kak Eri."

"ya udah kamu mendingan mandi sana, habis itu baru kita makan."

"iya kak."

Aku pun mengambil handuk ku dan pergi ke kamar mandi. Selesai mandi, aku ke ruang makan untuk makan. Aku makan bersama dengan kakak Angkatku dengan tenang tanpa gangguan.

"oh ya Conan kamu tadi habis jalan jalan?"

"iya kak, bagaimana kakak tahu?" tanyaku.

"kakak tadi berbelanja ke supermarket dan melihatmu berjalan bareng ama seorang pemuda."

"ohhhhh." kataku.

"oh ya Conan pemuda yang bersama kamu itu siapa? Kok kakak ngak pernah liat?"

"d-dia hanya teman kak."

"oh gitu."

"y-ya udah kak aku ke kamar ku dulu yah."

"iya."

"selamat malam kak."

"selamat malam dek."

Aku pergi ke kamarku dan langsung tidur dikamarku. Tapi tiba tiba ada seorang yang tanpa malu masuk kamarku.

"K-kaito Kid?"

"Nee Mei Tantei, sepertinya kau menuruti permintaanku soal rahasiaku."

"iya, terus ngapain kamu disini?" tanyaku ke Kid.

"aku hanya ingin berduaan bersamamu ~"

"hah?"

Tiba tiba Kid menindih ku dan menciumku. Dia menciumku dan memelukku dengan erat. Aku sampai kehabisan napas. Saat aku kehabisan napas, Kid mengetahuinya dan melepaskan ciuman nya.

"sampai sini saja permainan kita Mei Tantei ~"

"Sampai jumpa lagi."

Dia melempar bom asap dan menghilang dengan cepat. Aku hampir aja mendapat kesempatan untuk menangkapnya. Tapi tenang aja lain kali aku akan menangkapnya dengan tanganku sendiri.

You can't Hide Mei Tantei ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang