🕌 Junghwan Ramadhan 🕌

531 37 2
                                    

"Udah bangun dek?"  tanya Bunda gue yang lagi sibuk sama masakannya

"Euhm." jawab gue masih setengah sadar terus duduk lanjut nyender ke Papa yang lagi minum kopi.

"Cuci muka dulu sana, terus habis itu bangunin Junghwan," kata Papa sambil ngusap kepala gue pelan.

"Heum? Junghwan?" tanya gue bingung.

"Kamu lupa? Junghwan kan sebulan ini tinggal dirumah kita," kata Papa.

Gue masih ngumpulin nyawa sambil nyerna omongan Papa barusan. Beberapa detik kemudian gue baru sadar.

"Astaga! Iya aku lupa. Duh aku cuci muka dulu. Masih lama kan Pa imsaknya!" seru gue sambil lari ke kamar.

"Masih! Gausah lari naik tangganya nanti jatuh!" teriak Papa balik.

Bego banget, gue lupa kalo selama bulan puasa ini Mas Junghwan bakalan tinggal dirumah. Gue langsung buru-buru cuci muka terus benerin piyama sama rambut gue. Masa iya gue gembel mau bangunin mas calon.

Beres cuci muka gue langsung jalan ke kamar tamu gue buka pintunya kamarnya masih gelap fix dia masih tidur. Padahal pas gue masuk alarm hpnya bunyi.

Gue nyalain lampu tidurnya terus matiin alarmnya dulu sebelum bangunin dia.

"Mas, ayo bangun. Sahur dulu," kata gue sambil goyangin badannya pelan.

Gak berhasil dong, Mas Junghwan masih tidur dengan damainya.

"Mas, ayo bangun sahur. Keburu imsak nanti," kata gue ngeguncang badannya lebih kenceng lagi.

"Eungh. Jam berapa ini?" tanya dia balikin badannya ngadep gue.

"Jam tiga lebih lima belas menit." jawab gue.

Denger itu Mas Junghwan langsung duduk. Dia kaya masih ngumpulin nyawanya.

"Papa sama Bunda udah bangun?" tanyanya.

"Udah, Bunda lagi masak Papa lagi ngopi tuh di meja makan. Kenapa?" tanya gue.

"Aduh, gaenak sama Bunda sama Papa aku bangunnya telat gini," katanya.

"Gapapa. Udah sana cuci muka dulu. Aku tunggu di meja makan ya," kata gue.

"Eh jangan, bareng aja sayang ke meja makannya aku gaenak sama Papa sama Bunda," katanya.

"Kaya sama siapa aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kaya sama siapa aja. Yaudah iya.

Akhirnya gue nungguin dia cuci muka dulu gak lama dia udah selesai. Terus kita berdua langsung turun ke meja makan.

"Udah bangun hwan?" tanya Papa begitu liat Junghwan.

"Udah Pa. Maaf ya Pa, Bun aku bangunnya telat," kata Junghwan.

"Gapapa. Namanya juga baru pertama. Udah duduk dulu. Mau minum kopi kaya Papa?" tanya Bunda.

"Gausah Bun. Junghwan gak terlalu suka kopi," kata Junghwan.

Treasure as your .... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang