prolog

187 11 1
                                    

Happy Reading

....

"Kenapa lo selama ini nutup nutupin ini dari gue hah?!"

"Gue di suruh, supaya lo nggak mikirin dia terus kalo dia pergi."

Ia menatap lawan bicaranya dengan dipenuhi derasnya air mata, apa sebenarnya motif teman nya yang satu ini menyembunyikannya sahabatnya darinya.

"Dengan lo yang kaya gini ngerahasiain keberadaan dia di mana dari gue itu, sama aja lo mau misahin gue sama dia tau ga?!" orang itu langsung kincep. setelah mendengarkan kata kata kekasih dari teman nya ini.

Iyah, ia mengaku salah karena tidak memberitahukan kepada cewe nya yang memerlukan keberadaan si cowo. yang sudah berminggu minggu cowo nya menghilang tanpa kabar.

"Rel gue juga baru beberapa hari kontakan sama dia dan gue juga baru tau dia di mana sekarang," ucap nya dengan nada lembut

Dia Arellia Farania Vellencia gadis primadona di sekolah. dengan kecantikannya ia bisa menarik para kaum adam, tapi ia hanya mencintai satu orang yang kini tidak tahu keberadaan orang itu di mana.

Arel memancarkan air mata kebahagiaan dengan apa yang di katakan teman yang di depannya ini dia telah mendapatkan kabar kekasihnya yang sudah menghilang selama berminggu minggu

"Sek-sekarang dia ada di mana?"

"Dia ada di rumah neneknya yang ada di daerah jakarta."

Seketika arel melepaskan kedua tangannya dari lengan teman nya karena merasa sedikit kecewa ia kira pacarnya sekarang ada di semarang ternyata tidak

"Gapapa yang penting gue udah tau kalo dia nggak kenapa kenapa" arel mencoba tersenyum untuk tidak kelihatan kecewa walaupun hati berkata lain

Sebuah tepukan mendarat di bahunya "Dah sekarang lo gak usah galau galau lagi mikirin dia yang nggak ada kabar soalnya sekarang lo udah tau kabar dia gimana," katanya sambil menyemangatkan arel.

"Thanks atas info nya dan sorri tadi gue sempat marah sama lo," ucap Arel

"Iya sans gapapa ko rel gue tau posisi lo."

Sebuah senyuman hangat terbit di bibir arel orang yang menatap senyuman itu sempat terpanah dengan senyuman nya karena ia tau kalau arel itu tipikal orang yang jarang senyum ia kan senyum pada orang orang tertentu saja

Treet treet

Atensi mereka teralihkan oleh suara handphone berbunyi mereka masing masing mengecek ponselnya apakah mereka ada panggilan dan ternyata ponsel yang berbunyi hanya milik arel saja

"Gue angkat telpon dulu ya" ijinnya yang hanya mendapatkan angkukkan kepala

Sebelum menekan tombol hijau arel menarik napas agar tidak kelihatan ia habis menangis setelah suasana hatinya lebih tenang ia menekan tompol hijau dan menempelkan benda pipih tersebut di telinga sebelah kanan

"Halo"

"..."

"Di atas rooftop."

"..."

"Kenapa emang?"

"..."

Seketika sekujur tubuh Arel mati rasa menkadi lemas, tidak bisa digerakan sama sekali setelah mendapatkan kabar dari sang penelpon. Dengan sigap orang yang berada di belakangnya nahan badan Arel agar tidak jatuh

"Rel lo kenapa?" Tanya nya orang itu panik. tiba tiba arel diam saja setelah mendapatkan telepon.

Arel yang tadinya menatap ke bawa ia menatap orang yang sekarang sedang menopang tubuhnya dengan air mata yang siap mengalir kembali

"Bo-bokap hiks gu-guee."

"Bokap lo kenapa?" Ia panik dengan keadaan arellia yang sekarang menangis  sesegukkan ia mendudukan tubuh arellia berselesehan di bawa teriknya matahari

"Gue telfonin abang lo yah," orang itu merebut handphone dari genggaman Arel

mendengar kata kakaknya Arellia jadi teringat kalo ia harus menemui kakak nya sekarang juga, ia berdiri ia membersihkan debu yang menempel di roknya. lalu setelah itu Arel berlari dengan sekuat tenaga untuk menemui kakak nya.

"Rel lo mau kemana," teriak nya sebab ia tadi ingin menelpon kakaknya arel untuk menjumputnya di rooftop dan ia malah di tinggal dengan orang tersebut

Tanpa berpikir panjang lagi dia berdiri dan berlari untuk mengejar arel, yang sudah menghilang dari pandangannya sambil memasukan handphone Arel ke dalam saku celananya

Arel menuruni anak tangga sekaligus dua anak tangga untuk mempercepat langkahnya. setelah menuruni anak tangga Arel kebingungan mau melewati jalan mana, untuk menemui kakak nya biar cepat. Dan akhirnya Arel memilih jalan yang sebelah kanan

Mata arel tidak henti hentinya mencari keberadaan kakak nya dari beribu ribu orang yang berlalu lalang di sekitarnya, sampe sampe orang yang sedang mengepel ia lewati bengitu saja masa. Bodoh sama umpatan umpatan yang di berikan padanya yang terpenting ia bisa menemukan kakak nya.

Bruukk......

TBC...

Maaf kalo ada kesalahan penulisan, ini adalah cerita pertama aku buat

Jangan lupa tinggalin jejak sama vote yah karna vote itu gratis
Terimakasih

MARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang