14. Dia Siapa?

18 2 3
                                    

Akhirnya Update

HAPPY READING

"Ck, Malvi kemana sih? Dari tadi dicari ngga ada. Dicari di kelas kata temen temennnya udah keluar duluan, dicari di ruang Osis juga ngga ada." monolog seorang gadis yang sedang berjalan sendiri di lorong yang sepi.

Gadis yang berpakaian ketat itu tengah menelurusi lorong yang sepi, dia celingak-celinguk kanan kiri mencari seseorang yang sedari tadi dicarinya.

Gadis itu menghembuskan napas kesal. Niatnya tadi ingin meminta orang yang tengah ia cari itu, untuk mengantarkan pulang, tapi ternyata orang itu sudah pergi lebih dulu

Kesal karena tidak kunjung menemukannya, gadis itu mengeluarkan ponselnya lalu mencari kontak yang dicari. Belum sempat menekan ikon panggilan dia sudah lebih dulu menemukan orang yang tengah dicari sudah ada di parkiran.

Tapi anehnya kenapa orang itu bersama perempuan, bukannya dia itu anti dengan perempuan?

Berasa ada yang aneh, gadis itu bersembunyi dibalik dinding untuk melihat apa yang orang itu lakukan pada perempuan itu.

Ternyata itu Malvian dengan perempuan lain, dia melilitkan jaketnya di perut perempuan itu.
Gadis itu yang melihatnya langsung terdiam dengan kelakuan Malvian, terhadap gadis yang tidak dirinya kenal.

Pada nyatanya seorang Malvian itu tidak pernah berintraksi dengan gadis lain.
Kecuali dirinya yang sudah dekat dari dulu, tapi terkadang jika ia bersama Malvian selalu cuek dengannya.

Tidak sampai di sana, Yang lebih mengejutkan Malvian membantu gadis itu menaiki motornya dengan tangan sebagai tumpuan. Tangan yang sedang menggenggam ponsel mulai mengerat sampai kuku-kukunya memutih.

"Lo lagi ngapain Sya?"

Hembusan angin sore membuat beberapan rambut sesorang yang tengah duduk santai di teras berhamburan. Orang itu adalah Arlando, dia sedang menunggu adiknya pulang bersama orang lain.

Sambil menunggu sang adik Arlan memainkan ponselnya, membalas pesan yang masuk sambil scroll media sosial. Diatas meja terdapat secangkir kopi yang menemaninya.

Tidak lama suara derum motor terdengar. Arlando yang tengah memainkan ponselnya langsung teralihkan. Dia melihat sebuah motor yang mengarah ke rumahnya dan motor itu memasuki pekarangan rumah. Akhirnya yang di tunggu-tunggu sampai juga.

Arlando tersenyum lebar pada mereka. Senyuman yang lebar itu berbeda untuk adiknya Arel, dia menatap itu sebuah senyum ejakan karena sudah berhasil menjahili dirinya.

Arellia menatap Abang-nya dengan sinis lalu melewatinya begitu saja. Sebelum masuk Arellua melepas sepatunya di teras lalu ia menenteng membawa masuk sepatu itu. Gadis itu meninggalkan Abangnya dengan laki-laki yang sudah mengantarnya pulang, yaitu malvian.

Arlando menghampiri Malvian lalu menepuk pundaknya. "Makasih bro, lo udah bawa adek gue dengan selamat." Ucapnya.

Malvian hanya mengangguk dan memakai kembali helmnya. Setelah memakainya cowok itu menyimpan helm yang dipakai Arel tadi di stang motornya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang