Daily anak-anak pulau Rintis (7)

1.1K 97 27
                                    

Selamat membaca!


•~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~•

Dipagi hari yang sejuk ini, berkumpul lah para remaja 'kampunk plaw rintis' kalo kata anak yang bernama Fang Pradipta, yang kebetulan sekali menjadi center di chapter spesial ini karena author ngehusbuin dia. #jiahk

Mereka semua berkumpul dengan baris tiga Banjar sesuai dengan arahan sang pemilik rumah alias Boboiboy bin Amato. Sebenernya mereka bisa baris tanpa mengikuti arahan tapi dikarenakan pak Amato adalah sesosok bapak yang tegas dan disiplin jadi mau gak mau mereka harus nurutin kemauan pak Amato.

"Njir Lo baris yang bener ngapa sat!" Seru Sa'i kepada Gopal yang masih setengah sadar pasalnya tadi ia sempat ketiduran waktu sholawat di masjid.

Gopal menoleh kebelakang, tak terima atas tuduhan Sa'i kepadanya, "yeee Lo liat nih sahabat sjati lo!" Serunya sembari memiringkan badan menunjukkan tempat Fang berbaris, lancang depan gak pake tangan tapi pake kaki. Melihat itu sa'i mengambil buku panduan yang ada di teras rumah Boboiboy, menggulunya kemudian ia pukulkan ke paha Fang.

"Ah anjing!! Sakit goblok!" Keluhnya ngegas sambil mengelus-elus pahanya.

"Astaghfirullah baru juga mulai beberapa menit puasa udah ngomong kasar aja lu pang!" Sahut Ocho yang kebetulan baris di samping Fang.

"Sai tuh, masa aku dipukul tiba-tiba, aku kan rapuh jadi enggak bisa dikasarin," adu Fang kepada Ocho. Ying yang kebetulan baru sampai bersama Yaya mendengar ucapan Fang spontan memberi ekspresi jijik. "Muka Lo jelek banget anjing," ucap Fang kepada Ying.

Seketika Ying mengubah ekspresi nya menjadi datar dan kemudian dengan lugas berkata, "kont*l."

Semua orang yang ada disana terkejut, sebagian lagi tertawa terpingkal-pingkal.

"Astaghfirullah haduh tobat gue tobat," ucap shielda sembari pura-pura mengelap air matanya dramatis.

Prittt! Prittt!

Belum selesai mereka tertawa Boboiboy dengan ayahnya datang dari arah garasi sembari pak Amato meniup peluit andalannya.

"SIAP GRAK!" Seru pak Amato dan dengan seketika mereka semua terdiam.

"SEBELUM MELAKSANAKAN KEGIATAN HARI INI MARILAH SEMUA BERDOA MENURUT AGAMA DAN KEYAKINAN MASING-MASING, BERDOA MULAI!" dengan serentak mereka menundukkan kepala untuk berdoa. "BERDOA SELESAI!"

"Om!" Fang tiba-tiba angkat tangan.

"YA NAK FANG SILAHKAN!"

Love and Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang