Maba Salah Gaul

320 30 11
                                    

          Kelas pagi dihari senin yang gak sejuk-sejuk banget ini berhasil bikin wajah merengut pemuda berambut coklat itu semakin berlipat-lipat bak buku matematika nya yang sering sekali Ia remat.  Boboiboy dengan wajah lesuh nya itu masuk kedalam ruangan yang telah terisi sebagian bangku-bangku bagian belakang, entah sudah sejak kapan mereka berada di sana.  Matanya menyipit kecil memperhatikan beberapa orang dalam kelasnya itu dengan kurang ajar. Salah seorang mahasiswa seangkatannya ikut menatapnya tak suka, merasa ditatap tidak enak oleh orang lain Boboiboy menghela nafas dan melengos pergi ketempat duduk pilihannya. Dari kejauhan terdengar suara bisik beberapa orang, dan Ia yakin pasti dirinya lah objek percakapan mereka. Tenang saja Boboiboy bukanlah orang aneh seperti yang kalian pikirkan kok karena Ia memiliki alasan bersikap demikian, sebab...

"The hell?!! ini siapa woy yang kagak mandi! anjing asem bener nih kelas kocak!!" Benarkan, tiba-tiba teman se angkatannya yang lebih kurang ajar darinya masuk dan teriak memprotes pasal polusi udara dalam ruangan. "Astaga rek, aku tau loh kalo kelas kita itu emang pagi tapi minimal mandi sek toh..." katanya lagi pake logat medok andalannya kalo udah kesel.  Setelah itu temen jamet Boboiboy yang rambutnya natural warna ungu dari lahir itu ikut duduk di sampingnya. Kok bisa ungu? doi juga gak tau, soalnya kata sang ibunda dulu pas hamil suka ngidam ubi ungu. Jadi karena itu rambutnya ungu? enggak juga sih. 

"Kok kamu tahan sih boi?" tanya temen ungunya yang bernama Fang itu sambil berbisik pelan. 

Boboiboy yang dah lemes dari badannya masih di atas kasur tadi cuma bisa mengedikkan bahunya malas dan tangannya merogoh tas gak seberapanya itu (soalnya tasnya kecil banget kayak gak niat kuliah) dan ia ambil dua sheet mask  dari dalam, satunya dia kasih ke temen jamet ungunya sedangkan yang satunya lagi dia buka dan dipakai buat dirinya sendiri. Si Fang cuma bisa natap heran kelakuan ajaib temennya yang satu ini.  Karena gak melihat tanda-tanda temen jametnya itu bakal pakai masker yang udah dia kasih dengan percuma lantas Boboiboy melirik sinis ke pemuda ungu tersebut sambil berkata, "pakai kocak udah aku kasih juga."

"Iya makasih, tapi tujuanmu kita pake masker wajah ini apa mbul?" 

"Buat mengurangi semerbak wangi kambing yang lagi kita hirup ini lah."

"Mbul ya kan bukan masker yang ini... iya sih bener sama-sama masker tapi kan beda kegunaannya..." 

"Gak punya aku yang itu, udah pake aja gak usah kebanyakan protes."

Meski dilanda kebingungan dan perasaan menggelitik sebab tingkah laku ajaib temannya itu, Fang tetap ikuti kok saran menarik tersebut dan berakhir mereka berdua jadi maskot kelas pagi hari ini. Bahkan beberapa anak yang baru dateng kaget lihat penampakan mereka berdua, semerbak polusi udara pagi itu aja langsung teralihkan karena tingkah laku mereka berdua itu (meskipun cuma sementara) yang penting keduanya berhasil jadi superhero bau ketek di pagi hari.  

...

          Usai kelas dari pagi sampai siang ini Boboiboy bersama teman satu geng nya semasa SMA dulu yang berhasil masuk di satu universitas yang sama itu kini tengah berjalan bersama menuju kantin fakultas hukum (padahal diantara mereka gak ada yang dari fakultas tersebut). Kenapa harus fakultas hukum? karena disana pasti pada wangi-wangi semua, soalnnya kebanyakan mahasiswanya dari kalangan kelas menengah keatas atau anak-anak pejabat kaya raya, jadi pasti semua sangat memperhatikan image mereka. Kalo yang lain ampun, buat yang kuat-kuat aja itu mah. 

Pemuda botak keturunan India yang sedari tadi berbincang ria bersama teman seperjuangannya itu tiba-tiba saja balik kanan gerak   dan  bikin temannya yang lain kaget karenanya. "Kenapa lu bro?" tanya teman seperjuangannya dari sampingnya dengan setengah khawatir, setengahnya lagi udah bisa nebak kira-kira kalimat apa yang akan keluar dari mulut seksi si empunya.   

Salah satu cewek berkerudung dengan nama panggilan yes yes dalam bahasa indonesia itu merotasikan matanya malas sambil berkacak pinggang kemudian berujar, "kamu kalo mau berak tahan dulu dah kita mampir ke toilet FEB ntar lagi." 

"Ih jadi terharu deh aku, kok kalian bisa tahu sih kalo aku kebelet bab aw..."

"Ya lo pikir sendirilah anjing kita temenan udah berapa tahun!" jawab Sai pada bocah yang bernama Gopal itu. 

"aw... jadi terharu deh, makin kebelet eek."  Tak perduli apa kata pemuda Gopal, berakhir mereka melengos pergi meninggalkan Gopal yang masih malu-malu kucing tapi malu yang ini agak beda. Biasanya orang lain kalau malu kebanyakan menutupi area wajah kan? kalau Gopal  yang dia tutupin bukan wajah, karena kebetulah dia kebelet bab jadi yang dia tutupin malah bokongnya.

ada-ada aja...

          Tepat disamping pintu besi dengan plang bertuliskan 'toilet pria' terdapat segerombolan mahasiswa berpakaian sopan, rapih dan modis (biasa baru jadi mahasiswa jadi bajunya pada modis, ntar juga agak lamaan dikit masih pake baju aja syukur) yang tengah menunggu teman seperjuangannya berjuang sendirian demi keselamatannya sendiri di dalam salah satu kamar kecil di dalam sana. Fang menepuk tangannya kemudian mengangguk dengan mantap, menatap satu-persatu teman-temannya dan kemudian membuka suaranya. "Baik para hadirin dan hadirat yang berbahagia siang hari ini, di sini saya ingin mengajak kalian semua untuk bersama-sama merapalkan doa untuk teman kita semua yang sangat kami sayangi itu agar dapat dilancarkan urusannya di dalam sana, dan juga agar beliau tidak lagi-lagi sering diganggu oleh rasa sakit di dalam perutnya yang mengharuskannya setiap jam, menit bahkan detik ingin mengeluarkan tainya itu. 

Mari dalam segenap keimanan kita, dengan keyakinan masing-masing berdoa dimulai..." 

Dan kemudian segerombolam mahasiswa baru yang genius tersebut menundukkan kepala mereka, memulai berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing. tak lama kemudian pria botak berkulit tan tersebut muncul dari balik pintu toilet yang pelan-pelan terbuka lebar memunculkan penampakannya. Gopal ternganga kebingungan melihat semua temannya menunduk sembari mengatupkan tangan mereka. "Lah kalian ngapain njir?" tanyanya keheranan. 

"sssttt...

"Berdoa selesai..." ucap Fang menutup acara doa bersama siang hari ini. Lantas  Fang maju kedepan mendekati Gopal untuk mengibas-ibaskan kipas kertas (entah dia dapat dari mana) ke seluruh badan pemuda keturunan india tesebut sembari berkata dengan lantang, "be gone! be gone! be gone!" 

Dengan yang lain menyeletuk, "ameen.." secara bersama.

"Ini ada sekte baru apaan sih?" kata Gopal masih dengan kebingungannya yang belum terjawab sejak ia keluar dari toilet tadi. 

Kuali tersenyum seraya menganggukkan kepala lalu ia tepuk dengan tabah bahu kanan Gopal, kemudian dirangkulnya Gopal agar pemuda tersebut tetap kuat menghadapi kehidupan yang belum apa-apa aja udah pengin berak. "Udah gak apa-apa Pal kami sudah mendoakan untuk kebaikanmu anak muda," ucap Kuali kemudian, membuat Gopal yang sudah bingung jadi semakin bingung lagi. 

Tanpa menjawab kebingungan pemuda keturunan india tersebut hingga membuat si botak tantrum sendiri mereka tetap melanjutkan perjalanan mereka ke kantin fakultas hukum dengan sangat damai, ya damai. Saking damainya segerombolan Maba salah gaul tersebut jadi tontonan menarik orang-orang yang berlalu lalang pada siang hari ini.  Sampai besoknya tak mereka sangka mereka mendadak terkenal seantero kampus, sebab usut punya usut ada yang masukin mereka ke base kampus dan berakhir viral di x(twitter).

[tamat]

kangen bikin cerita hahaha, jadi aku up cerita aneh ini deh. 

Love and Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang