03

4.1K 248 8
                                    

UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA‼️

VOTE DAN KOMEN‼️

FOLLOW TIKTOK @Wattpad Vaa

HAPPY READING

"Kafeel jangan kabur lo!!" teriak seorang gadis pada laki-laki yang tengah ia kejar.

"Gak mau!! Nanti kena cubitan maut lo!!" Kafeel balas berteriak dan semakin melajukan larinya supaya tidak tertangkap.

"KAFEEL!! BALIKIN TAS GUE!!" geramnya berusaha menarik baju seragam yang dikeluarkan.

DUGH

BRUK

Kafeel terantuk tiang dan kemudian dia terjatuh, dia merasa kepalanya sangat pening. Kafeel berusaha berdiri sambil memegang kepalanya. Lalu Kafeel bangkit berdiri dan kembali berlari tapi sebuah tangan menjewer telinganya.

"Aduh.. aduh sakit Na," ringis Kafeel dengan wajah memelas.

Gadis itu menatapnya tajam, merebut tas dari genggaman Kafeel. 

"Lepas Na, sakit anjir..." desis Kafeel mencoba menyingkirkan tangan Xena dari telinganya.

"Na, ada Bu Markonah dibelakang elo." Kafeel yang melihat Xena tertipu dan tangannya mengendur, Kafeel langsung ngibrit pergi dengan tawa terbahak-bahak.

"Hahaha.. Kasian yang kena tipu." Kafeel berbalik dan memeletkan lidahnya mengejek.

Xena yang sudah tertipu akan ucapan Kafeel kembali mengejar dan mereka kembali saling kejar dikoridor sekolah.

"KAFEEL!! XENA!! MASUK KELAS, SEKARANG!!" teriak Bu Markonah guru BK di Diamond High School sekolah elit di Amerika.

"Kabur!! Ada Bu Onah," teriak Kafeel berlari menjauh dari jangkauan Bu Markonah.

Sebagian siswa/i yang masih berada dikoridor tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Kafeel yang terlampau jahil.

"Ah tidak!! Bu jangan dekat-dekat, saya sedang sakit loh Bu. Nanti kalau ibu tertular bagaimana?"

"Gak akan, kembali ke kelas kamu!!" ujar Bu Markonah sambil menyeret Kafeel menuju kelasnya.

"Kalian masuk kelas!!" tegas Bu Markonah.

Siswa/i yang tadinya masih berada dikoridor, ngibrit masuk ke kelas masing-masing.

***

Kafeel memainkan rambut Xena yang sedang serius menulis, sudah berkali-kali dia menghembuskan napasnya lelah. Ah, dirinya sangat gabut.

"Fil, diem napa. Gue lagi nulis," kesal Xena menyingkirkan tangan Kafeel.

"Gabut Na, kan gue gak tahan buat jahilin lo," rengek Kafeel manja.

"KAFEEL!!" panggil Pak James dari depan.

Kafeel menengok ke depan dengan malas. "Ada apa bapak James yang terhormat?"

Pak James menatap tajam Kafeel yang berani dengannya. Karena semua siswa di sekolah ini sangat menghormatinya, kecuali Kafeel Bagaskara.

"Kemari!! Kerjakan tugas didepan papan tulis."

Kafeel bangkit malas, lalu berjalan dengan cool. Ia meraih spidol dari Pak James. Mengerjakan semua soal yang ada dipapan tulis. Dan sedikit membubuhkan tanda tangan dibawahnya.

KAFEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang