CHAP 15

1.1K 94 8
                                    

Sore Sabtu itu di kediaman Keluarga Hinata sudah dipenuhi oleh Keluarga Naruto.

Ada mami dan papinya, paman, kakek dan neneknya dan sudah jelas Naruto sendiri juga disana.

Semua datang sore itu untuk jadi saksi acara lamaran Naruto pada Hinata secara resmi.

Sebelumnya Hinata sudah memberi tahu Ayahnya serta juga Abang dan sang adik, kalau Naruto dan keluarganya akan melamarnya hari ini, walaupun awalnya ada penolakan dari Abangnya Neji yang merasa acara lamar melamar ini terkesan terlalu terburu-buru, tapi setelah penjelasan dari Hinata dan teguran dari Ayahnya Hiashi, akhirnya Neji mengalah.

Mungkin benar kalau waktu untuk dia merelakan salah satu adiknya ketangan pria lain sudah tiba.

Keluarga Naruto datang dengan mengenakan pakainan yang formal. Mereka datang dengan membawa banyak bingkisan hantaran untuk lamaran.

Sudah jelas kalau semua seserahan itu harganya tidak ada yang murah, karena yang mempersiapkan ini semua langsung mami Naruto sendiri.

Bukan ingin mencolok, tapi Kushina hanya ingin terlihat berkesan dimata calon besan, apalagi dia ingin Naruto tidak dipandang remeh oleh calon mertuanya.

"Jadi Pak Hiashi, mungkin sudah tau maksud kedatangan kami sekeluarga kemari"

Papi Naruto, Minato berucap untuk pembukaan, Hiashi mengangguk paham.

"Jadi maksud kami kesini untuk memperjelas hubungan putra kami dengan nak Hinata, kami ingin mempersunting nak Hinata untuk putra kami Naruto. Apa Pak Hiash sekeluarga menerima dan Hinata bersedia ?"

Hiashi meneloh ke arah Hinata disampingnya. Saat ini gadis itu hanya menunduk malu-malu. Sedangkan di depannya Naruto juga tersenyum malu-malu kearah putrinya.

"Saya tidak bisa memutuskan sendiri karena ini menyangkut masa depan putri saya, jadi saya serahkan semua keputusan pada Hinata langsung. Gimana Hin, apa kamu mau terima lamaran nak Naruto ?" Tanya Hiashi kearah putrinya.

Hinata menatap ayah, abang dan adiknya lalu menoleh ke arah Naruto dan keluarganya di depan. Dengan tarikan napas pelan Hinata mengangguk mantap.

"Iya, Hinata menerima lamaran mas Naruto " Seketika semua yang ada diruangan itu mengucap syukur tidak ketinggalan Naruto yang tersenyum lebar kearah sang dara.

Keduanya sama-sama melemparkan senyum manis kearah satu sama lain.

"Jadi kapan acara pernikahannya akan di langsungkan ?"

Nenek Naruto bersuara, orang tua yang masih cantik di usia tuanya itu.

"Secepatnya lebih baik, kami sekeluarga akan mempersiapkan semuanya, Hinata dan keluarga tidak perlu khawatir. " Ucap Minato membalas, dan Hiashi hanya mengangguk paham.

"Maaf sebelumnya, saya rasa lebih baik acaranya di adakan tahun depan saja karena Naruto dan Hinata juga baru mengenal beberapa bulan ini. Jadi lebih baik mereka bisa lebih dekat satu sama lain dulu sebelum menikah"

Neji mengutarakan pendapat, dia rasa ini terlalu terburu-buru, dan dia tidak mau adiknya akan menyesal di kemudian hari.

Naruto langsung meradang mendengar ucapan Neji, tahun depan berarti delapan bulan lagi, dia tidak akan bisa menunggu selama itu untuk bisa kelonan dengan Hinata nanti.

"Tidak bisa nak Neji, tahun depan terlalu lama, saya tidak setuju, takut Zina. Bagaimana kalau bulan depan ? Saya rasa Naruto dan nak Hinata juga sudah cukup mengenal satu sama lain"

Sebagai ibu, Kushina ikut bersuara, kalau tahun depan, berarti makin lama untuk cucunya dibuat.

Lagian keluarga mereka juga sudah kenal gadis itu cukup baik, Hinata sering dibawa main oleh Naruto kerumah, baik dia dan Minato dan semua keluarganya senang dengan Hinata.

Hi you, Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang