The Young General's Wife Is Mr. Lucky (BL Terjemahan) (Book 1)

Chapter 122. Mobil yang Berbeda

Ini adalah pertama kalinya bagi Yu Jinli menaiki pesawat ruang angkasa, dan dia hanya ingin melekat pada jendela. Memandang langit berbintang di luar, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berseru.

Ketika dia berada di Bumi, saat musim panas, dia biasa berbaring di atap dan melihat langit malam.

Di langit yang gelap gulita tergantung bintang-bintang kecil yang tak terhitung jumlahnya. Saat itu, saudara sektenya pernah mengajarinya bahwa setiap bintang kecil itu mewakili planet yang jauh dari mereka.

Dan sekarang, dia begitu dekat dengan planet-planet yang dulunya sangat jauh. Apakah planet-planet yang mereka lewati termasuk di antara planet-planet yang muncul di langit malam dari bumi? "Ah Sheng, planet-planet yang bersinar itu sangat indah." Yu Jinli menunjuk ke planet-planet yang berkelap-kelip, kecil atau besar di luar jendela dan bertanya, "Apakah cahaya mereka pernah mencapai bumi?"

Ini bukan pertama kalinya Jiang Mosheng mendengar kata 'bumi' dari Yu Jinli. Meskipun dia tidak tahu apa yang ada antara si kecil dan bumi, dia memiliki kesan bahwa si kecil tampak sangat akrab dan merindukan bumi kuno.

"Bintang A ini, yang paling dekat dengan kita, muncul 200 juta tahun yang lalu dan berjarak 200 juta tahun cahaya dari bumi, sementara sudah ribuan tahun sejak kami manusia meninggalkan bumi. Saat itu, cahaya Bintang ini belum mencapai bumi." Jiang Mosheng menjelaskan dengan serius kepada Yu Jinli.

T/N: "200 juta tahun cahaya dari bumi" Ini itu ada inggrisnya "light-years away" yang maksudnya terlalu jauh jaraknya dari bumi. Jadi, cahayanya masih jauh dari bumi. CMIIW yaa.

"Begitu." Yu Jinli menatap Bintang cantik di depannya ini, sedikit kecewa.

"Yang ini, relatif lebih jauh, telah terbentuk selama 300 juta tahun, dan cahayanya telah mencapai bumi, tempat manusia pernah hidup." Jiang Mosheng menambahkan dengan tergesa-gesa. Hal terakhir yang ingin dilihatnya di wajah si kecil adalah kekecewaan.

Tentunya, mata Yu Jinli tertarik dengan bintang ini. Dengan pemeriksaan lebih dekat, yang ini jauh lebih kecil daripada Bintang A, tetapi itu hanya efek visual karena jaraknya yang jauh.

Wow, cahaya bintang ini telah mencapai bumi. Jika bumi di dunia ini sama dengan tempat dia tinggal, maka sebelum dia tiba di sini (transmigrasi), mungkin dia telah melihat cahaya bintang ini.

Hal itu memberi Yu Jinli sedikit lebih banyak koneksi dan rasa memiliki terhadap dunia ini.

Auxiliary Planet No.3 berada di dekat Capital Star, dan hanya butuh beberapa jam untuk sampai ke sana dengan pesawat ruang angkasa.

Keduanya berangkat pada pukul sepuluh pagi, makan siang di pesawat ruang angkasa dan segera tiba di Auxiliary Planet No.3.

Melihat ke bawah dari langit berbintang, planet ini diselimuti oleh warna biru dan hijau, seperti bumi yang pernah dilihatnya. Namun, ada lebih sedikit area hijau daripada yang biru di bumi tempat ia tinggal, sementara planet ini jelas sebaliknya.

Ini adalah planet wisata dengan banyak pemandangan indah dan tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Namun, kali ini, mereka hanya akan tinggal tiga hari, tidak cukup untuk melakukan perjalanan melintasi seluruh planet. Dalam hal ini, tujuan mereka cukup jelas – Resor Bumi Kuno yang baru dikembangkan.

Pilot mengendarai pesawat ruang angkasa ke pelabuhan yang ditentukan, yang sudah sangat dekat dengan Resor.

Jiang Mosheng dan yang lainnya turun dari pesawat ruang angkasa. Karena mereka datang ke sini untuk bersenang-senang, mereka tidak memberitahu siapa pun sebelumnya mengenai kedatangan mereka dan hanya berkunjung sebagai turis biasa.

Untuk pertama kalinya, Yu Jinli datang ke planet lain selain Capital Star dan langsung menjadi penasaran, matanya berkeliling dengan teliti.

Pelabuhan pesawat ruang angkasa memiliki beberapa bangunan di sekitarnya dan memiliki pengelihatan yang luas. Apa yang menyambut mata adalah pohon-pohon tinggi, bunga dan padang rumput, yang dengan cepat memberi mereka suasana santai yang ringan.