Satu

2.4K 287 4
                                    

Enjoy.

06.10
Pagi-pagi sekali, Jungoo sudah bangun, tidurnya terasa sangat nyenyak malam tadi, ia meregangkan otot-otot tubuhnya, menyibak tirai pada pintu kaca yang memisahkan ruangan kamarnya dan balkon di luar sana.

Jungoo membuka pintu tersebut, menginjakkan kakinya yang tidak beralaskan pada lantai marmer dingin itu.

Udara segar nan sejuk menyapa kulitnya, ah ! Lupa, ia sedang bertelanjang, karena jubah mandi nya terlepas saat ia berjalan tadi, Jungoo pun buru-buru masuk kembali kedalam kamar hotelnya dan mengenakan jubah mandi yang tergeletak di lantai kamar tersebut.

Setelah memakainya, ia pergi ke kamar mandi, berniat mencuci mukanya dan menggosok gigi.

Jungoo menyelesaikan aktivitas nya, ia membuka lemari yang berada di sudut ruangan, mengambil satu setel kaos longgar putih dengan corak hitam di tengah-tengah nya dan celana hitam selutut, ia akan turun ke lantai dasar, mencari sarapan di kafetaria Hotel.

Jungoo memakai kacamata nya dan mengantongi dompet miliknya, setelah mengunci kamar, ia berlalu menuju lift yang berada di penghujung koridor, sedikit jauh dari letak kamar hotel nya.

Setelah tiba di lantai dasar gedung Hotel, ia menanyakan kepada resepsionis yang sedang menunggu di mejanya, letak kafetaria, resepsionis wanita tersebut menjelaskan kepada Jungoo, setelahnya ia pun berterima kasih dan pergi ke sayap timur lantai dasar di gedung utama Hotel.

Di kafetaria dalam ruangan tersebut belum terlalu ramai, mungkin karena hari masih sangat pagi, belum banyak yang beraktivitas disana, hanya beberapa pelayan yang terlihat mondar-mandir dan juga delapan orang tamu hotel yang berada di titik yang berbeda.

Jungoo menghampiri meja pemesanan, ia memesan Shio Koji Salmon dan teh putih sebagai pesanannya, hidangan tersebut cukup terkenal menjadi salah satu menu sarapan favorit di Jepang.

Ikan salmon yang di panggang menggunakan campuran garam, air dan beras Koji, dihidangkan dengan semangkuk nasi putih hangat dan beberapa menu sayuran lainnya.

Pesanan Jungoo sudah tiba di hadapannya, ia mulai menyantap nya dengan tenang, sesekali menegak teh putih yang tersaji dalam sebuah gelas yang terbuat dari keramik putih dengan corak abstrak berwarna hijau.

Menyelesaikan sarapannya, ia kemudian beranjak keluar dari kafetaria Hotel, Jungoo berniat berjalan-jalan mengelilingi taman yang berada tidak jauh dari hotel tempatnya menginap.

Saat tiba di tempat penyeberangan, ia melihat sekumpulan orang sedang mengerumuni sesuatu di sebrang jalan sana.

"Artis ?" Gumamnya.

Melihat tanda bahwa ia sudah diperbolehkan menyebrang, Jungoo melangkahkan kakinya, mulai menyebrangi jalan.

Baru beberapa langkah ia melajukan kakinya, sebuah mobil keluaran grup H berwarna hitam dengan kecepatan tinggi melewatinya, membuat Jungoo terpaku, karena jaraknya dengan mobil tersebut kurang dari  40 sentimeter.

Tubuhnya kaku, masih memproses kejadian yang baru saja terjadi, matanya melebar dengan mulut yang juga terbuka, kaki kanannya hanya setengah yang menapaki aspal jalan, tangannya yang semula berayun terhenti.

"Yanguadaruto !" Tepukan pada bahunya menyadarkan Jungoo, seorang pria berusia lanjut berada di samping kanan nya, menatap khawatir pada Jungoo, Jungoo balik menatapnya dengan bingung.

"Anata wa daijōbu ?" Tanya pria tersebut, Jungoo pernah mendengar kalimat tersebut dari sebuah film, ia pun menganggukkan kepalanya perlahan.

"Ōdan suru toki wa chūi shite kudasai !" Pria itu meninggalkan Jungoo, Jungoo sendiri mengurungkan niatnya untuk berjalan-jalan mengelilingi taman, ia akan kembali ke hotel tempatnya menginap.

*Yanguadaruto = Anak muda
*Anata wa daijōbu  = Apakah kamu baik-baik saja
*Ōdan suru toki wa chūi shite kudasai  = Hati-hati saat menyeberang

—·—·—·—·—·—

07.12, kediaman Yamazaki.

Jonggun baru saja tiba, semalam, setelah kepergian Ryuhei dan anggota geng motor nya, Jonggun pergi, keluar dari kediamannya menuju salah satu klub malam yang cukup terkenal di Tokyo.

Menghabiskan malamnya disana, dengan bergumul bersama beberapa gadis dan seorang pria juga.
Pagi ini, pukul enam lewat 40 menit, ia baru keluar dari salah satu kamar yang di sediakan oleh klub tersebut.

Kondisinya yang belum benar-benar pulih dari alkohol yang ia konsumsi, membuat ia sedikit kehilangan kesadarannya, melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, jalanan Tokyo yang belum begitu ramai semakin mendukung aksi ugal-ugalan nya.

Hingga secara tidak sengaja, ia hampir menyerempet seorang pemuda yang sedang menyeberang di area taman kota, walau kesadarannya tidak stabil, namun pengelihatan dan daya tangkap nya tidak dapat diremehkan.

Pemuda yang menggunakan baju putih kebesaran dan celana hitam selutut itu terlihat masih tidak bergeming saat Jonggun melirik pada kaca spion mobilnya yang terus melaju.


To be continued.

END | DREAMER [PJG x KJG & KR] [BxB/Lookism fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang