Enjoy.
Malam yang sudah larut, menyebabkan suasana sepi dan sunyi di sekitar kediaman milik pribadi yang terletak di tengah-tengah hutan itu.
Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, hanya suara serangga yang menemani seorang pemuda yang kini sedang memandangi langit gelap di luar jendela kaca besar yang ia sandari.
Seolah tidak memperdulikan lantai dan kaca dingin yang dapat membuatnya terserang demam.
Di tubuhnya hanya dikenakan sepotong kemeja berwarna kelam, dan tentunya bahan tipis itu tidak dapat melindungi tubuhnya dari terpaan hawa dingin di sekelilingnya.
Bibirnya sudah nampak pucat, jari-jarinya begitu dingin, uap bahkan selalu berhembus saat ia menghela nafas.
Jika ditanya, hal bodoh macam apa lagi yang akan ia lakukan kedepannya ? Jawabannya adalah menunggu seseorang yang membuatnya menjadi seperti ini.
Siksaan dan trauma yang diberikan hanya dianggap angin lalu oleh pemuda dengan surai pirang itu, karena pada dasarnya, ia pun menyukai bentuk-bentuk kekerasan seperti itu.
Masa kecil yang kelam membuatnya terbiasa dengan keadaan, belajar menerima dan menganggap nya sebagai penyemangat hidup, dan baru-baru ini ia menemukan hal baru.
Cerca dan hina atau apapun kekerasan pada psikis lainnya sudah sering ia dapatkan, tapi masih tidak tahu, kalau mendapat siksaan fisik terasa jauh lebih baik, ia menikmatinya.
Bodoh jika dibilang, tapi mau bagaimana lagi ? Ia pun juga mendesah sekeras-kerasnya, berujar nikmat kala kejantanan milik seseorang yang sedang ia tunggu itu menghujam nya.
Mengeluarkan banyak hasil orgasme saat ia mendapat pukulan di tubuhnya.
Malang nasibnya, tapi tak apa, bukankah ia memang terlahir untuk mendapatkannya ? Kemalangan itu.
Suara deru mesin mobil terdengar dari garasi rumah dua lantai itu, menyadarkan Kim Jungoo dari lamunannya.
Ia bangkit dari duduknya dan bersiap menyambut kedatangan seseorang yang ia tunggu di depan pintu masuk kamar yang ia tempati.
Melepaskan kancing-kancing yang tertaut itu, sehingga kemeja yang ia kenakan terbuka, menampakkan beberapa bagian privasi di tubuhnya.
Senyum terbaik ia sungging kan saat pintu yang berada di hadapannya itu terbuka dan seseorang yang masih berpakaian formal lengkap datang dari sana.
Jungoo mendekat, mensejajarkan tubuhnya di hadapan pria tersebut, tangannya terulur menyentuh simpul dasi yang masih terbelit sempurna, melepaskannya perlahan, lalu memberikannya pada pria yang sedari tadi diam menunggunya selesai.
Pria tersebut menerima dasi berwarna biru gelap yang sebelumnya ia kenakan, menyusul pemuda pirang yang sudah berjalan lebih dulu menuju ranjang, duduk disana dengan kedua lutut yang bertumpu.
"Jonggun~ !" Seru nya mendayu, saat mendapati pria dihadapannya itu hanya terdiam menatapnya dari sisi ranjang.
Pria bernama lengkap Yamazaki Jonggun itu menarik tubuh Jungoo dengan cukup kuat, membuat pemuda pirang tersebut menabrak tubuh tegap pria dihadapannya.
Matanya tiba-tiba menggelap saat sebuah kain panjang menutupinya, tak dapat melihat apa yang sedang dilakukan oleh Jonggun di depan sana.
Pria dengan surai hitam pekat itu berjalan menuju lemari yang berada di sudut ruangan kamarnya, membukanya.
Lemari berbahan kayu mahoni tersebut berisi berbagai alat yang digunakan dalam praktik kekerasan bentuk pelecehan.
Jonggun mengambil dua buah vibrator berbeda ukuran dan sebuah cambuk, kembali menutup pintu lemari tersebut dan berjalan mendekati ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
END | DREAMER [PJG x KJG & KR] [BxB/Lookism fanfiction]
FanfictionJungoo yang percaya ia akan dapat mewujudkan mimpi-mimpinya di Jepang harus merasakan mimpi prekognitif akan siksaan yang ia dapat dari seorang pria yang tidak sengaja ditemui nya. Park/Yamazaki Jonggun × Kim Jungoo × Kuroda Ryuhei WARN ‼️ Lookism...