Empat

2.2K 269 14
                                    

Enjoy.

Jungoo perlahan tersadar, ia berada di kamar yang sama seperti yang berada di dalam mimpinya.

Tunggu, mimpi ? Ia buru-buru ingin beranjak dari ranjang dimana dirinya tersadar itu, saat kakinya menapak di lantai, tiba-tiba ia terperosot, karena kakinya terasa begitu lemas saat bersentuhan dengan lantai dingin tersebut.

Ia merasakan deja vu, tubuhnya yang terduduk di lantai keramik putih itu ia paksa merangkak ke sudut kamar, dimana terdapat sebuah cermin besar yang terpajang disana.

Dalam pantulan kaca tersebut, ia dapat melihat bekas-bekas kemerahan pada kulit lehernya, ia tahu, itu bekas cekikan, dan ia ingat, beberapa waktu lalu ia di cekik oleh pria biadab bernama Jonggun.

Kepalanya menoleh pada bagian barat kamar, diluar sana, matahari terlihat menyingsingkan sinarnya, menandakan hari sudah pagi, hutan di luar yang tadi malam terlihat gelap dan mencekam pun, saat ini terlihat seperti hutan hijau pada umumnya.

Jungoo kembali mencoba bangkit dengan berpegangan pada sebuah meja yang berada di dekat cermin yang sebelumnya.

Kakinya masih bergetar, namun tidak terasa selemah tadi, menahan tubuhnya pada dinding di sampingnya, Jungoo berjalan ke sudut seberang, dimana pintu utama untuk akses keluar-masuk kamar berada.

Jemarinya meraih gagang pintu tersebut, ingin menariknya, tapi gerakannya terhenti saat pintu tersebut sudah lebih dulu terbuka dan terdorong ke arahnya, membuat Jungoo sedikit limbung ke belakang.

Di hadapannya kini, seorang pria yang ia tahu bagaimana karakter sebenarnya itu berdiri hanya beberapa puluh sentimeter lebih jauh darinya.

"Jong..gun" terkejut, tapi tidak dapat berteriak, hanya lirihan kecil yang terdengar.

"Sudah sadar ? Sudah siap ku setubuhi ??" Pria bernama Jonggun tersebut meraih pinggang Jungoo dan menariknya, membuat tubuh mereka saling berhimpitan.

Jungoo dengan sekuat tenaga mendorong dan memukuli dada bidang pria dihadapannya itu.

"L-lepas !! Menyingkirla–?! Hmmmffhh.." tangan kiri Jungoo dengan cepat membekap mulutnya sendiri, hampir saja ia mengeluarkan suara tidak senonoh saat sebuah tangan besar yang memiliki permukaan kasar itu merambat di sekitar paha dalam nya.

Mengusap-usap nya pelan dan sensual, membuat Jungoo harus berusaha lebih keras lagi untuk menahan desahannya.

Tubuhnya yang terlalu sensitif, membuat ia merasakan geli dan secara cepat terangsang akan sentuhan di bagian bawahnya itu, tubuhnya akan kembali jatuh jika sebuah tangan tidak menahannya dari belakang.

Tangan kanannya yang semula meronta-ronta, memukuli pria yang merupakan pelaku dari respon tubuhnya yang terasa lemas itu, kini mencengkram kedua sisi kerah kemeja yang dikenakan oleh Jonggun.

Sementara tuan muda Yamazaki tersebut asik mengendus-endus di perpotongan leher Jungoo, tangannya sejak tadi tidak berhenti membelai dan meremas paha bagian dalam milik Jungoo yang terasa mulus dan berisi, mempermudah ia meremasnya karena bertekstur empuk.

"Mmhnn.. Ahh !" Jungoo memekik terkejut saat Jonggun yang semula hanya mengendus lehernya, kini membubuhkan hisapan dan gigitan-gigitan kecil di sana.

Tangan kiri nya sudah terlepas dari perannya untuk menutupi mulutnya agar tidak mengeluarkan desahan laknat itu, kini kedua tangannya kembali berada di sisi kanan dan kiri bahu Jonggun, berusaha menahannya.

"L-lepasshhh..!" Setelah berucap demikian, tubuhnya tiba-tiba merosot jatuh, karena pegangan pada pinggangnya terlepas, ia jatuh dalam posisi duduk dan menghadap langsung pada Jonggun yang berdiri dengan angkuhnya di hadapannya.

END | DREAMER [PJG x KJG & KR] [BxB/Lookism fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang