"Hoam.., mengantuk sekali," Jimin menuruni tangga dengan gontai, dia masih mengantuk dan hyungnya sudah memanggil turun untuk sarapan.
Saat tiba di ujung tangga, mata sabitnya melihat entitas yang sangat dia cintai, tanpa sadar bibirnya menarik senyum simpul. Dengan langkah ringan menghampiri sang pujaan yang hingga kini masih menggantungkan hubungan mereka.
"Jungkookie!" teriak Jimin di samping telinga pemuda kelinci. Kedua tangan memeluk leher orang yang dicintainya.
"Aish. Apa yang kau lakukan, Jimin!" Kau mengganggu ku," Geram Jungkook, terkadang dia kesal dengan tingkah kekanakan temannya.
"Lihat.. aku kalah kan," Jungkook membanting hp nya ke sofa yang sedang dia duduki.
Mendapatkan perlakuan tersebut membuat Jimin sedih. Meski sudah sering mendapatkan perlakuan yang sama tapi tetap saja hatinya akan sakit.
"M-maafkan aku," Pemuda manis tersebut melepaskan pelukan di leher Jungkook. Air matanya hampir menetes tapi sekuat tenaga ditahan, disini sedang ada Hyungnya, dia harus kuat. Penolakan dari Jungkook bukan yang pertama baginya.
Dengan langkah pelan Jimin meninggalkan ruang tamu dan berjalan ke ruang makan bersiap untuk sarapan.
Setelah kepergian adiknya, Kim Seokjin menghela napas dan meninggalkan sofa yang di duduki dan berjalan ke arah Jungkook. Sebelum kemudian menjitak kepala tetangganya.
"Aduh!" Jungkook berteriak, kemudian mengelus kepala yang terasa berdenyut. "Sakit, Hyung," ujarnya lirih.
"Lebih sakit hatiku ya, setelah melihat mu memperlakukan baby ku sembarangan," dumel Jin.
"Aku tidak berniat begitu, Hyung, Jimin saja yang membuatku kaget," Belanya lagi.
Jin memutar bola matanya malas, lelah dia tuh denger alasan Jungkook yang menurutnya mengada-ada.
Jin merapatkan duduknya di samping Jungkook, sebelum kemudian berbisik pelan, " Hey, kau tak berniat pacaran dengan adikku?"
Meski Jin tidak rela Jiminnya pacaran dengan lelaki lain, tapi dia juga tidak bisa melihat adiknya selalu disakiti dan digantung.
"Aku dan Jimin hanya teman, Hyung, jangan mengada-ada," balas Jungkook tanpa pikir panjang.
Jin mengerutkan alis, "Mana ada teman ciuman."
"Itu sih adikmu yang mulai duluan, aku hanya membalas saja," ujar Jungkook enteng.
Jin hanya mengiyakan, mana percaya dia sama jelmaan siluman kelinci, adiknya kan masih polos.
Tidak lama setelahnya muncul Jimin yang sudah selesai bersiap.
"Baby, mau Hyung antar ke kampus?" Jin berjalan mendekat ke arah sang pujaan hati yang sayangnya adik tiri. Kan jadi gak bisa di pacarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flechazo
Fanfic"Memang salahku terlalu lama mendiamkanmu.. Kau yang selalu memperhatikanku, dan aku juga begitu," Jeon Jungkook "Kenapa kau baru datang sekarang? Disaat aku sudah menyerah padamu," Park Jimin "Pura-puralah mencintaiku sampai kau lupa jika sedang be...