"Memang salahku terlalu lama mendiamkanmu.. Kau yang selalu memperhatikanku, dan aku juga begitu," Jeon Jungkook
"Kenapa kau baru datang sekarang? Disaat aku sudah menyerah padamu," Park Jimin
"Pura-puralah mencintaiku sampai kau lupa jika sedang be...
Jimin lelah sekali, terus berharap pada Jungkook yang notabene seorang player. Beberapa kali dia mencoba menjalin hubungan dengan lelaki lain tapi di saat yang sama Jungkook seakan memberi harapan padanya, saat dia memberikan perhatian sepenuhnya pada lelaki itu, Jungkook malah sibuk tebar pesona sana sini.
Saat masih sibuk meratapi nasib percintaannya, tak lama kakaknya datang dan mengelus kepalanya pelan.
"Jiminie baby," panggil Jin sembari tangan tetap mengusap rambut adiknya, sesekali mengusap punggungnya juga, lumayan modus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak ada jawaban tapi Jimin memalingkan wajahnya menghadap Jin. Matanya sembab, hidungnya merah, bibirnya mengerucut lucu, Jin gemas sekali pengen cium sayang bukan pacar.
" Jungkook lagi?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hyung, apa Jiminie tidak menarik?" Lelaki manis ini mendudukkan dirinya di ranjang.
"Jiminie sangat menarik, mana ada yang bisa menolak baby nya Hyung,"— Hyung saja suka padamu, lanjut Jin dalam hati.
"Tapi Jungkook.." lirih Jimin tanpa semangat.
"Ck," Jin berdecak malas. "Kau tidak mau mencoba membuka hati untuk yang lain?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jimin menengadahkan kepalanya menatap Jin, sebelum kemudian memeluk kakaknya, "Tapi Jiminie sayang sekali sama Jungkookie, Hyung."
