Jimin pusing, badannya dingin sekali rasanya, tapi suhunya tinggi. Gini nih kalau hujan tidak meneduh. Lagian Jungkook sih sudah tau hujan malah masih sibuk peluk dia, kan Jimin gak bisa nolak. Dan ya akibatnya demam dan flu lah sekarang. Suaranya sengau, tenggorokannya sakit. Jin Hyung sudah membawanya ke dokter tadi dan untunglah tidak parah, hanya perlu minum obat dan istirahat. Bagaimana keadaan Jungkook sekarang ya?
Saat sedang asik melamun, ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk. Dengan pekan, tangan gembulnya mengambil benda pipih tersebut di atas nakas samping tempat tidur.
Cahaya dari layar ponsel membuatnya menyipitkan mata, pusing sekali rasanya.
Jimin merasa bersalah pada kekasihnya. Bagaimana mungkin dia minta jemput kalau sedang bersama Jungkook, berpelukan dibawah hujan pula, sudah seperti drama yang sering dia tonton saja.Setelah mematikan benda pipih tersebut, Jimin memutuskan memejamkan mata kembali. Nanti juga Jin Hyung akan membangunkannya kalau Taehyung datang.
Usapan lembut di dahi dan kecupan di pipi membuat nyaman, enggan rasanya untuk bangun, tapi tak urung mata sipit terbuka perlahan.
Surai coklat kekasihnya memasuki retina,"Hyung kapan sampai?"
Suara serak Jimin menghentikannya dari kegiatan menciumi putri tidur,"Baru sampai, Yang."
Taehyung membantu Jimin duduk setelah mengambil bantal untuk sandaran.
"Apa yang di rasain sekarang?" Tatapan tajam namun menyimpan rasa nyaman, kini memandangnya.
"Pusing Hyung, lemas dan flu," Jawab Jimin lirih, tenggorokannya masih tidak enak ngomong-ngomong.
"Sudah ke dokter bersama Jin Hyung?" Tanya Taehyung lagi.
Hanya anggukan Jimin yang dia terima.
Tidak lama kemudian pemuda manis itu merasakan ada yang aneh di lehernya, tangannya meraba leher dan kepala menunduk, melihat benda yang sebelumnya tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flechazo
Fanfic"Memang salahku terlalu lama mendiamkanmu.. Kau yang selalu memperhatikanku, dan aku juga begitu," Jeon Jungkook "Kenapa kau baru datang sekarang? Disaat aku sudah menyerah padamu," Park Jimin "Pura-puralah mencintaiku sampai kau lupa jika sedang be...