09 : Mark, Jeno, & Sungchan

893 70 4
                                    

Huhuhu, konflik?
GAS!!!

•••

「ーsungchan povー」

Aku baru saja pulang sekolah, Sedikit terlambat karena Jihyo memintaku untuk datang ke Kedai Makanan Pedas.

Membuka pintu Rumah, Aku mendengar sebuah suara yang tak asing dari Ruang Keluarga.

"Dad, Aku ingin berbicara tentang satu hal"

Itu suara Mark Hyung. Sepertinya mereka tengah membicarakan hal yang penting. Aku membelalakan mata ketika tahu apa yang ingin disampaikan Mark Hyung.

Aku segera berlari menuju Ruang Keluarga. Berlari dengan gesit.

"Akuー"

Sebelum mengatakan hal itu, Aku membekap mulut Mark Hyung. Sehingga Daddy menatapku dengan terkejut.

"Maaf, Dad. Hanya saja, Mark Hyung akan membual tentangku."

Daddy hanya menatapku bingung.

"Aku pergi ke Kamar bersama Mark Hyung dulu, ya.."

Daddyku hanya mengangguk. Kemudian melanjutkan sesi menonton Televisinya.

•••

「ーauthor povー」

Mark masih terdiam ketika Adik kecilnya menarik pergelangan tangannya menuju Kamar Sungchan. Ia memang ingin mengatakan tentang Taeyong, namun mengapa Sungchan menahannya?

Sesampainya di Kamar Sungchan, Sungchan melepaskan tarikannya. Kemudian menatap tajam Kakak Sulungnya.

"Apa yang Ingin Hyung katakan tadi?"

Sungchan terkekeh saat Mark akan membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan itu.
"Tentang Lee Taeyong, eh?"

Mark terdiam. Bagaimana Sungchan tahu?
"Ya. Aku memang berniat memberitahu Daddy Jae. Jeno juga akan berbicara soal ini kepada Eomma,"

"Apakah Jeno Hyung sudah memberitahu Eomma?"

Mark nampak berpikir, "Kemungkinan sudah, Karenaー"

"Sial! Bagaimana ini?!" Sungchan mengacak rambutnya frustasi.

Mark terperanjat, sejak kapan Adiknya bisa mengumpat? "Chan, Kau mengumpat?"

Sungchan terkejut. "Benarkah?"
Mark hanya mengangguk.

"Lagipula, kenapa Kau tak mau Aku memberitahu Daddy dan Eomma?"

Sungchan menatap Mark serius. "Itu bisa menyebabkan adanya permasalahan"

Permasalahan apa yang dimaksud Sungchan?

•••

Taeyong melempar tasnya menuju sofa dirumahnya, Ia berbaring dengan nyaman diatas Sofa itu. Kemudian otaknya kembali memutar kejadian dimana Ia melihat Adik Mark dan Jeno pergi berkencan dengan tetangganya, Park Jihyo.

Jihyo adalah anak yang baik, semenjak Ia diadopsi oleh Keluarga Lee, Jihyo menjadi lebih dekat dengannya karena Rumah mereka yang bersebelahan.

Letak Rumah Keluarganya yang sekarang memang berdekatan dengan Panti Asuhan Junmyeon Samcheol, pengelola Panti itu. Dimana Ia jatuh dari langit dan mendarat di halaman Panti itu.

Ia melihat dengan pasti, Jihyo nampak menenangkan Adik Mark dan Jeno yang sedang menangis. Entah bawaan apa, Ia yang berada di gang sebelah rumahnya menjadi Ikut menangis. Dengan rasa perih di dadanya. Padahal Ia tidak mengenal siapa itu Adik Mark dan Jeno.

Taeyong berlari menuju luar Rumahnya. Lalu mengetuk rumah Jihyo, sampai dimana seorang Wanita yang cantik membukakan pintu dan menyuruh Taeyong untuk masuk ke dalam Rumahnya.

Taeyong menunggu Jihyo di Ruang Keluarga Park. Sampai gadis yang ditunggunya turun dari Lantai kedua.

"Hai, Yong-ie"

Taeyong membalas dengan lambaian tangan.

"Ada apa?" Tanya Jihyo, sembari duduk di sebelah Taeyong.

"Kau memiliki Kekasih, ya?" Goda Taeyong.

Jihyo menundukan wajahnya. Menyembunyikan wajahnya yang memerah malu.
"Ya.."

"Siapa Namanya?"

Jihyo menatap bingung Taeyong. Memangnya hal itu penting?

Seolah mengetahui yang dimaksud pikiran Jihyo, Taeyong menyela; "Dia sepertinya adalah Adik dari temanku"

"Oh! Namanya adalah Jung Sungchan, Kau mengenalnya, Yong?"

Ya. Jung Sungchan, nama Anak terakhir dari pemilik raganya.

•••

Tap!
Tap!
Tap!

Langkahnya terlihat ragu, antara ingin bertemu dengannya atau tidak. Ruangan kerja Ibunya, Jung Chaeyeon.

Jeno menarik nafas panjang didepan Ruangan itu, sebelum membuka pintu besar itu. Menampilkan isi Ruangan kerja Ibunya di Kantor yang bahkan tak diketahui oleh Jeno.

Ia mencari dimana Ibunya berada. Namun nihil, Wanita yang menjabat sebagai Ibu tirinya itu tidak ada dimanapun. Akhirnya dengan segala pikirannya, Jeno melangkahkan kakinya menuju Tempat Sekertaris Chaeyeon, Sohyun.

Matanya menatap sekeliling. Mencari keberadaan Wanita dengan tubuh mungil dan pipi tembam.

"Sohyun Aunty!" Panggilnya, membuat Sohyun yang sedang berdiri sembari memegang koran menoleh.

"Jeno-ya!"

Jeno pergi mendekat kearah Sohyun. Matanya bergilir menatap wajah Wanita yang lebih tua darinya itu.

"Sejak kapan Aunty memakai Kacamata?"

Ya, Sohyun menggunakan kacamata bundar. Membuat kadar kemanisannya bertambah. Terdangang Jeno lupa jika Wanita ini seumuran dengan Ibu tirinya.

"Kemarin. Aku diminta untuk memakai kacamata, karena mataku mulai buram jarak jauh," Balas Sohyun. Sembari meledek Jeno dengan menjulingkan mata.

Jeno tertawa, kemudian sadar tentang hal apa Ia datang ke Kantor Ibu tirinya. "Dimana Eomma?"

"Eoh? Chaeyeon? Dia sepertinya pergi sebentar tadi. Dia hanya bilang akan pergi,"

Jeno mengangguk. "Ya sudah. Aku pulang saja, Aunt. Aku akan bicara dengan Eomma nanti saja"

•••

「ーtbcー」

🌷17-4-2022

Pendek banget HUAAA T_T
Tenang, bentar lagi Bubu bisa ketemu sama Jeje kokkk.. Tetep jaga kesehatan yak!! Jangan medot puasanya♡
Hampir 1k dan aku seneng banget. Mau up siang tapi lagi puasa😥
Drafnya malem sih😅
Okee,, baiii!!!

「Reinkarnasi」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang