@bagian5

2.5K 253 7
                                    



Sudah seminggu berlalu, dan itu tandanya sudah seminggu jaemren dan nohyuck menjalani pernikahan mereka yah walaupun terkadang akan ada beda pendapat tapi mereka bisa mengatasi dengan cara mereka sendiri, ditambah lagi seminggu lagi mereka akan masuk sekolah dan menjadi anak kelas dua belas seutuhnya.

Sekarang di kediaman jaemren, terlihat renjun yang menggeliat dalam tidurnya karena merasa terganggu dengan cahaya matahari yang berusaha menerobos masuk dalam indera penglihatannya lalu renjunpun berbalik hingga menghadap pada dada jaemin dan mengusak padanya. Jaemin sontak saja membuka matanya karena merasakan usakan pada dadanya lalu tersenyum menyadari kalau renjun melakukan hal itu, jaemin sudah tau kebiasaan istrinya itu, benar-benar sangat menggemaskan sekali. Membuat jaemin semakin senang karena tingkah dan setiap hal yang dia lakukan. Seperti saat ini contohnya.

"Injunie? Ayo bangun sudah pagi.' Ucap jaemin tersenyum sembari mengelus kepala istrinya itu.

"Eungh?" Renjun membuka matanya dan mengerjapkan secara perlahan dan memerah seketika saat melihat jaemin yang sudah menatapnya dengan senyum lebarnya itu. Membuat renjun kaget mula-mulanya karena perbedaan jaemin padanya. Tapi, Untung saja hanya padanya tidak pada orang lain.

"Ayo bangun " Ucap jaemin.

"Hmm. Kau pergilah mandi lebih dulu, aku akan tidur sebentar lagi. Janji hanya sebentar lagi." Ucap renjun lalu menutup kembali matanya karena masih sangat berat sekali. Jaemin tersenyum melihat istri mungilnya itu.

Cup

Renjun membulatkan matanya seketika karena jaemin mengecup bibirnya tanpa permisi membuat kantuknya menguap ntah kemana secara tiba-tiba dan rona merah pada wajahnya muncul hingga ke telinga.

"Aku akan segera mandi. Tidurlah sebentar lagi " Ucap jaemin lalu diapun mengelus kepala renjun dan segera pergi ke toilet.  Saat pintu toilet tertutup, renjunpun duduk dari tidurnya dan memegang bibirnya.

"Dasar Na Jaemin bangsat. Dia membuatku jadi tidak bisa tidur lagi. Menyebalkan! Kenapa dia pakai acara menciumku!" Kesal renjun lalu mengacak-acak rambutnya. Dan diapun keluar dari kamar mereka lalu mulai membersihkan apartemen setelahnya diapun membuatkan sarapan simple berupa nasi goreng untuk mereka berdua.

Saat sedang mengaduk nasi tersebut di dalam wajan. Renjunpun kaget dan hampir saja menjatuhkan spatula yang sedang dia pegang karena jaemin memeluk pinggang rampingnya itu.

"Jaemin!" Kesal renjun.

"Mianhe. Apa aku mengagetkanmu?" Ucap jaemin sembari mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping itu.

"Menurut mu saja tuan Na." Ketus renjun.

"Mianhe kalau begitu nyonya Na." Ucap jaemin terkekeh pelan membuat renjun semakin kesal dan merenggut.

"Lepas pelukanmu itu. Aku tidak bisa bergerak bebas jadinya tuan Na." Ucap renjun kesal.

"Baiklah." Ucap jaemin lalu diapun melepaskan pelukannya dan mengambil spatula dari tangan renjun lalu mematikan kompor dan meletakkan spatula itu. Membuat renjun bingung lalu berbalik pada suaminya itu.

"Kenapa?" Bingung renjun yang semakin terkesan sangat menggemaskan.

"Sudah biar aku yang menyelesaikannya. Sekarang kau pergi saja mandi." Ucap jaemin tersenyum.

"Baiklah" Ucap renjun lalu diapun pergi setelah membuka cemeleknya. Jaemin tersenyum melihat renjun, istrinya itu lalu diapun langsung menyelesaikan masakan renjun yang memang sebentar lagi jadi.










Beberapa menit kemudian, jaemin tersenyum melihat renjun yang telah segar setelah mandi dan duduk dihadapannya.

"Kenapa melihatku?" Datar renjun.

"Kau sangat menggemaskan dan sangat cantik." Ucap jaemin tersenyum.

"Diamlah. Makan saja sarapanmu itu." Ucap renjun lalu diapun langsung memakan sarapannya. Sedangkan jaemin tersenyum lalu ikut memakan sarapannya.

"Renjun?"

"Hmm?"

"Kau ingin ikut denganku ke acara bukan?"

"Acara? Acara apa?"

"Acara pesta ulangtahun istri dari sahabatku?"

"Siapa?"

"Nanti kau juga akan tau."

"Baiklah."

"Nanti tolong siapkan pakaian yang akan kita pakai ya?"

"Hmm." Dan jaemin langsung tersenyum lalu tangannya terulur untuk mengelus kepala renjun membuat renjun kaget sedikit dan memerah karena perlakuan jaemin padanya yang semakin manis dan membuatnya semakin nyaman juga jangan lupakan jantungnya yang terus berdetak kencang karena suaminya itu.














































At. Apartemen nohyuck.

Haechan sedang berada di dapur untuk membuatkan sarapan setelah dia belajar beberapa hari dengan sepupu jauhnya itu, dia belajar dan sering mengunjungi renjun yang memang sangat hebat soal memasak. Hingga sekarang dia bisa walaupun belum terlalu jago. Mengenai jeno dia sedang mandi setelah bangun cukup terlambat.

Beberapa menit kemudian, jenopun keluar dari kamar dan menuju dapur lalu diapun tersenyum melihat istrinya yang tengah berusaha untuk membuat sarapan bagi mereka. Jeno ingin membantu sebenarnya tapi dia juga tidak bisa. Diakan bukan jaemin yang bisa segalanya. Termasuk memasak.

"Ada apa jeno?" Ucap Haechan yang sadar ditatap oleh suaminya itu.

"Tidak Haechan. Apa masih lama?" Ucap jeno.

"Sebentar lagi. Tunggu saja di meja makan." Ucap Haechan tersenyum.

"Baiklah." Ucap jeno lalu diapun duduk di meja makan. Tak lama setelah itu, haechanpun membawa menu sarapan untuk mereka berdua yang jelas-jelas cukup sederhana karena dia baru mempelajari hal sederhana dengan renjun.

"Silahkan dicoba." Ucap Haechan deg-degan.

Jenopun tersenyum lalu mencoba masakan Haechan dan diapun tersenyum lebih manis lagi lalu menatap Haechan.

"Ini sangat lezat Haechan." Ucap jeno.

"Jangan berbohong jeno. Kalau tidak enak tidak masalah." Ucap Haechan.

"Kau tidak percaya? Aku serius ini enak sekali." Ucap jeno tersenyum hingga eyesmile nya terbentuk.

"Benarkah?" Ucap haechan dengan tatapan tidak percayanya karena telah berhasil.

"Ini coba saja sendiri." Ucap jeno lalu menyuapi pada istrinya itu dan haechanpun menerima suapan dari suaminya itu.

"Bagaimana?" Ucap jeno melihat ekspresi istrinya itu.

"Ini lezat. Aku berhasil." Ucap Haechan senang.

"Hmm. Kau berhasil selamat Haechan." Ucap jeno tersenyum.

"Makasih jeno " Ucap Haechan tersenyum manis.

"Oh iya Haechan, kau mau kan ikut denganku?" Ucap jeno.

"Kemana?" Bingung Haechan.

"Ke acara "

"Acara? Apa?"

"Pesta ulangtahun istri dari sahabatku."

"Aaaa baiklah." Ucap Haechan tersenyum. Dan jeno ikut tersenyum sekaligus terpesona pada keduanya. Mungkin kedua rumah tangga itu sedang dipenuhi taman bunga satu sama lainnya. Dan mungkin mereka juga sudah mulai saling mencintai satu sama lainnya.


































Tbc.

Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Maaf ya Ara lama lanjutinnya, soalnya mendadak Ara lupa alurnya😁
Semoga kalian suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Makasih juga atas dukungannya baik di book ini juga book yang lainnya. Dukungan kalian sangat berarti untukku😁
We love you💚😍😘

Young Married (jaemren & nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang