@bagian6

2.6K 230 8
                                    


Dikediaman jaemren terlihat renjun yang tengah berada di depan meja rias sembari memberikan beberapa make up pada wajahnya juga pelembab bibir yang memiliki perisa stroberi sedangkan jaemin tengah mengganti pakaiannya didalam toilet. Pakaian mereka sengaja berwarna senada.

Tak lama setelah itu, jaeminpun keluar dari toilet dan tersenyum melihat istrinya yang semakin terlihat menawan. Dia jadi tidak suka harus memperlihatkan renjun pada siapapun saat ini.

"Tidak perlu cantik-cantik seperti itu." Ucap jaemin tidak suka dan sontak saja membuat renjun menatapnya bingung.

"Jadi? Aku harus terlihat jelek begitu? Tidak adil sekali, kalau seperti itu bukankah akan terkesan seperti tuan dan pelayannya?" Ucap renjun kesal.

"Tidak akan sayang. Kau harus tau pelayan tidak akan secantik dirimu." Ucap jaemin sembari menatap intens renjun hingga dia mengalihkan pandangannya kearah cermin dengan wajah memerah membuat jaemin tersenyum lebar lalu diapun memeluk leher istrinya itu dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher istrinya itu untuk menghirup aroma dari tubuh istrinya itu.

"Apa yang kau lakukan?" Bingung renjun tapi jaemin hanya diam saja dan mengecupi leher istrinya itu tanpa diketahui oleh renjun kalau jaemin ternyata sudah berhasil membuat satu tanda di leher putih itu.

"Jaemin! Apa yang kau lakukan?!" Kesal renjun.

"Tidak ada. Apa kau sudah selesai?" Ucap jaemin tersenyum sembari menatap renjun tanpa melepaskan pelukan tangannya pada leher sih mungil itu.

"Hmm." Ketus renjun.

"Yasudah. Ayo" Ucap jaemin melepaskan pelukannya pada leher renjun lalu mengulurkan tangannya agar renjun menerimanya. Tapi, renjun tidak melakukannya dan diapun langsung berjalan lebih dulu untuk keluar dari kamar mereka. Membuat jaemin tersenyum senang.








































At. Apartemen nohyuck.

Jeno terlihat sedang menunggu Haechan di ruang tengah apartemen mereka berdua. Dan tak lama setelah itu haechanpun keluar dari kamar mereka dengan baju senada milik jeno. Lalu haechanpun berdiri dihadapan suaminya yang sedang memainkan ponselnya itu.

"Ekhem! Jeno." Ucap Haechan menundukkan kepalanya karena malu nanti jika ditatap oleh jeno. Jeno sontak saja memasukkan ponselnya kedalam saku celananya dan diapun menatap Haechan dan kagum dengan istrinya yang semakin terlihat manis dan menggemaskan itu. Sepertinya dia jatuh sekali lagi dalam pesona istrinya itu.

"Bagaimana jeno? Apa cocok untukku?" Gugup Haechan.

"Hmm. Kau sangat manis dan menggemaskan sekali. Ayo kita berangkat." Ucap jeno sembari berdiri dan diapun menggenggam tangan Haechan lalu pergi dari apartemen mereka itu.





































At. Acara ulangtahun.

Jaemren telah sampai di parkiran dan saat renjun akan turun, jaeminpun menahan tangannya hingga renjun menatapnya dengan tatapan bingung satu sama lainnya.

"Ada apa?"

"Tunggu sebentar." Ucap jaemin lalu diapun mengambil sesuatu dari dasbor mobilnya lalu diapun memasangkan sebuah kalung ke leher istrinya itu. Lalu tersenyum karena kalung itu sangat cocok dengan istrinya itu.

"Kalung? Kau membelinya? Kapan?" Bingung renjun sembari menatap kalung cantik itu.

"Kau menyukainya?" Ucap jaemin.

"Hmm." Ucap renjun apa adanya sembari menganggukkan kepalanya.

"Itu adalah kalung turun temurun keluarga Na. Kau akan memakainya dan keturunan selanjutnya juga akan memakaikan kalung itu pada pasangannya nanti." Ucap jaemin tersenyum dan renjun benar-benar sangat kaget sekali.

"Benarkah? Jadi? Aku tidak bisa melepaskannya?" Ucap renjun dengan sangat polos sehingga jaemin merasa gemas dengan istrinya itu.

"Tentu saja boleh. Memangnya kau berniat melepaskan kalungnya?" Ucap jaemin tersenyum lalu menggenggam tangan renjun.

"Tidak. Ini sangat cantik. Aku tidak akan melepaskannya." Ucap renjun dengan sangat yakin dan jaemin tersenyum manis lalu diapun mencium kilat bibir istrinya itu lalu diapun melihat tampang cengok istrinya yang sangat menggemaskan itu.

"Sudah, ayo kita turun." Ucap jaemin lalu diapun turun lebih dulu dari mobil sedangkan renjun hanya diam melihat hal itu, lalu melihat kearah pintu mobil yang terbuka.

"Ayo turun." Ucap jaemin sembari tersenyum.

"Hmm." Ucap renjun mengangguk lalu diapun menerima uluran tangan jaemin dan menggenggamnya erat karena dia tidak suka berada di tengah-tengah orang asing. Jadi, dia tidak ingin terpisah dari suaminya itu. Membuat jaemin tersenyum senang karena hal itu.










































Tbc.

Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Young Married (jaemren & nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang