@bagian 9

1.9K 184 3
                                    

Jaemin masih didiami oleh renjun, bahkan sekarang renjun hanya asyik menonton televisi saja, dia juga tidak melakukan apapun yang lainnya dan membiarkan jaemin diam menatapnya. Hingga renjun jengah.

"Berhenti menatapku tuan Na. Lagian aku tidak akan menghilang jadi kepulan asap jika kau mengalihkan pandangan dariku." Ketus renjun.

"Aku hanya tidak mau kau marah lagi padaku." Ucap jaemin.

"Aku tidak marah padamu. Siapa juga yang marah sih. Lagian kau membuat kesalahan apa memangnya?" Ketus renjun tanpa melihat kearah jaemin.

"Soal tadi malam. Aku minta maaf tapi wanita itu bukan siapa-siapa ku. Dia hanya wanita gila yang menyukaiku bahkan terobsesi padaku." Ucap jaemin mencoba menjelaskan tapi renjun hanya diam saja. Membuat jaemin langsung melakukan hal gila dengan mengangkat renjun dan mendudukkannya pada pangkuannya.

"Ya! Kau sudah gila! Kau mengagetkanku!" Kesal renjun.

"Mianhe. Tapi, aku tidak mau kau salah paham. Kau tau, aku bukan tipe dominan brengsek sama sekali. Dia adalah wanita gila yang terobsesi padaku, tapi tidak pernah aku hiraukan. Tolong jangan mendiamiku karrna hal itu, aku bersedia kau menghukum ku dengan cara apapun. Tapi, jangan mendiamiku. Hmm?" Ucap jaemin.

"Kau yakin?" Ucap renjun dengan smirknya yang malah terlihat lucu.

"Hmm." Angguk jaemin.

"Kalau begitu ayo kita belanja. Aku mau ke mall." Ucap renjun.

"Hmm." Ucap jaemin yang akan menurunkan renjun tapi renjun malah melingkarkan tangannya pada leher jaemin.

"Ada apa?" Bingung jaemin.

"Hukuman pertamanya gendong aku." Ucap renjun.

"Baiklqh, ayo." Ucap jaemin lalu berdiri dengan mudah dan merekapun sehera pergi ke mall dengan mobil jaemin. Memangnya mobil siapa lagi?












At. Coex mall.

Renjun tetap tidak mau turun dan mau tak mau jaemin terus menggendongnya tanpa memperdulikan siapapun karena dia suka saat renjun manja padanya begini.

"Sekarang kita kemana dulu?" Ucap jaemin sembari membantu renjun mencari posisi nyaman di gendongannya yang ala koala itu.

"Aku mau ke alat lukis." Ucap renjun.

"Oke." Ucap jaemin lalu diapun pergi menuju lantai 3 karena seingatnya memang ada dilantai itu.

Ting!

Jaemin keluar dari lift dan memasuki tokoh yang menjual alat-alat untuk melukis itu. Renjun menatapnya dengan wajah berbinar lalu diapun mulai memilih apapun yang dia sukai tanpa tanggung-tanggung karena dia memang berniat menguras uang suaminya itu sampai habis. Siapa suruh membuatnya cemburu. Eh, cemburu? Berarti renjun sudah menyukai suaminya itu? Mungkin.

"Sudah." Ucao jaemin.

"Hmm." Angguk renjun.

"Tuan muda Na. Nyonya muda Na. Apa alatnya ingin langsung diantar ke alamat kalian?" Ucap salah satu karyawan.

"Hmm." Ucap jaemin datar sedangkan renjun hanya menatap bingung jaemin karena orang itu mengenal mereka.

"Kenapa mereka mengenal kita?" Ucap renjun pelan.

"Nanti aku ceritakan. Mau kemana lagi?" Ucap jaemin.

"Ke tokoh boneka." Ucap renjun semangat dan jaemin langsung menuju tokoh boneka yang ada dilantai atasnya.

Renjun telah memilih semua boneka moomin terbaru mall itu raja trlewat sedikitpun dan membiarkan jaemin membayarnya tapi jaemin tidak marah sama sekali dan hanya tersenyum membuat renjun agak waspada pada suaminya ini. Setelah dari tempat boneka, renjun membeli baju baru mulai dari merek gucci, Prada, Dior dan yang lainnya juga tas dan sepatu bahkan dia juga memilihkan beberapa untuk jaemin dan beberapa yang sama untuk keduanya.

Setelah keluar dari tempat bermerek itu, renjun dan jaemin menuju lantai paling bawah untuk menambah cemilan juga bahan yang akan dimasak di apartemen keduanya. Renjun memasukkan apapun yang dia sukai kedalam troli bahkan dia menyuruh jaemin membawa troli satu lagi dan dia yang satunya. Tapi, jaemin tidak protes dan hanya menurutinya saja.

Setelah selesai, mereka segera bergegas untuk pulang karena renjun hanya mau makan dirumah, mengingat dia sudah banyak sekali.menghabiskan uang suaminya itu.

Di jalan, jaemin terus menyetir dan renjun hanya memainkan ponselnya hingga ponsel jaemin berbunyi dan renjun membantu melihat siapa yang menghubungi suaminya itu.

"Siapa?"

"Mommy." Ucap renjun.

"Angkat saja kalau begitu." Uvap jaemin dan renjun langsung mengangkatnya bahkan me-lound speaker nya.

"Hallo mom?"

"Renjun, dimana jaemin?"

"Aku sedang menyetir mom, ada apa?"

"Kalian berdua segera ke mansion, mommy ingin kalian berdua makan malam disini."

"Baiklah mom. Kami akan segera kesana."

"Oke bye bye." Lalu panggilan berakhir begitu saja. Renjun hanya menatap tajam suaminya itu.

"Sudahlah, kalau kita pulang, kau akan kelaparan karena harus memasak dulu. Kita ketempat orangtuaku saja. Oke?" Ucap jaemin tersenyum.

"Yasudah." Ketus renjun dan jaemin hanya tersenyum sembari mengusak kepala istrinya yang ternyata masih sedikit kesal padanya.





































Tbc.


Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Maaf up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Young Married (jaemren & nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang