@bagian 10

2.2K 196 2
                                    

Jaemin dan renjun sampai di mansion keluarga Na, dan merekapun turun lalu masuk kedalam dimana orangtua jaemin telah menunggu mereka didalam. Nyonya Na langsung memeluk menantunya itu.

"Sayang? Bagaimana? Apa jaemin baik selama ini padamu?" Ucap nyonya Na pada renjun. Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya.

"Memangnya aku akan melakukan apa pada menantu mommy." Ucap jaemin setengah kesal.

"Bisa aja kan. Mengingat kau sangat dingin sekali." Ucap nyonya Na lalu diapun langsung membawa renjun menuju ruang tengah rumah itu dengan jaemin yang mengikuti keduanya dari belakang.

Di meja makan...

Jaemin melihat sang ayah telah menunggu kedatangan mereka, lalu tersenyum pada menantunya. Hal yang sangat jarang dilakukan ayah dari jaemin itu.

"Bagaimana perjalanan kemari nak?" Ucap sang tuan Na.

"Baik Daddy." Ucap renjun tersenyum.

"Apa jaemin memperlakukanmu dengan baik? Ucap tuan Na.

"Seperti yang Daddy lihat." Datar jaemin.

"Jaemin baik kok padaku Daddy." Ucap renjun dan merekapun memulai makan malam itu dengan tenang hanya ada suara sendok yang mereka pakai saat ini.




Setelah selesai makan, keempatnya hanya bicara santai satu sama lainnya lalu merekapun pamit karena hari sudah sangat malam, padahal nyonya dan tuan na sudah mengatakan untuk menginap tapi keduanya menolak, apalagi jaemin sangat tau kalau renjun pasti masih marah padanya.



Sesampainya di apartemen, keduanya masuk dengan membawa barang belanjaan yang sangat banyak, renjun langsung menyusun barang belanjaan di dapur dan diapun membawa barang belanjaan nya yang lainnya kedalam kamar untuk menatanya agar terlihat tidak berantakan. Setelah selesai renjunpun melihat jaemin yang keluar dari toilet dengan menggunakan baju piyama nya lalu diapun mengambil baju piyama nya dan masuk kedalam toilet tanpa memperdulikan jaemin sama sekali.

Jaemin hanya menghela nafasnya dan diapun duduk di tempat tidurnya dan istri mungilnya itu. Hingga beberapa menit kemudian, renjun keluar dengan baju piyama nya dan duduk disebelah jaemin. Mereka hanya diam hingga jaemin membuka mulutnya lebih dulu.

"Kau masih marah?" Renjun hanya menatap jaemin datar lalu diapun menghela nafasnya.

"Kenapa tadi di mall pegawai itu mengenalmu?" Ucap renjun kembali bertanya pada jaemin. Jaemin tersenyum lalu diapun mengelus kepala renjun.

"Itu mall nilik Daddy. Makanya dia bisa mengenalku dan mengenalmu." Ucap jaemin.

"Benarkah? Kau bahkan tidak memberitahuku soal ini sama sekali?" Ucap renjun kesal.

"Mianhe." Ucap jaemin.

"Terserah saja." Ucap renjun lalu diapun memutuskan untuk tidur bahkan membelakangi jaemin. Jaemin tersenyum dan mendekat lalu melingkarkan tangannya pada pinggang renjun.

"Kenapa peluk-peluk? Aku masih marah padamu tuan na." Ketus renjun.

"Maafkan aku Renjun. Hmm? Jangan marah lagi. Akukan sudah menuruti semua keinginanmu hari ini" Ucap jaemin dengan nada merajuk nya.

Mendengar hal itu, renjun menolehkan wajahnya dan melihat jaemin yang menatapnya dengan tatapan tajam, tapi itu tidak terkesan menakutkan malah terkesan sangat menggemaskan bagi jaemin.

Cup.

Renjun memelototkan matanya karena jaemun mengecup bibirnya tanpa permisi. Dan setelahnya ciuman itu kembali datang bahkan jaemin langsung membalikkan tubuh mungil renjun dan beralih mengukungnya sembari terus mencium bibir yang menjadi candu nya itu.

"Mhhh..." Desahan renjun keluar saat jaemin menghisap ganas lidahnya hingga jaemin akhirnya mengakhiri ciumannya dan menatap renjun yang sangat berantakan dan berusaha mengais oksigen. Jaemin lantas tersenyum lalu menghapus Saliva di bibir dan dagu renjun.

"Manis." Ucap jaemin sembari menatap renjun, sedangkan renjun sudah memerah sekali.

Cup.

"Jangan marah lagi ya?" Ucap jaemin.

"Hmm. Tapi, jangan dekat-dekat dengan wanita itu lagi. Aku tidak suka berbagi suami." Ketus renjun.

"Iya sayang." Ucap jaemin tersenyum lalu diapun membawa renjun kedalam pelukannya dan keruanya tertidur bersama menjemput mimpi mereka.

















At. Apartemen nohyuck.

Haechan masih duduk diatas tempat tidurnya dan jeno hingga jeno yang keluar dari toilet menatap bingung istrinya itu. Lalu diapun naik keatas tempat tidur itu hingga membuat Haechan menatapnya.

"Kau sudah siap jeno?"

"Hmm. Apa yang mengganggu pikiranmu?" Ucap jeno.

"Renjun. Aku sangat tau dia seperti apa, jika dia cemburu maka akan sulit menaklukannya lagi." Ucap Haechan.

"Tenang saja lagian aku yakin mereka sudah berbaikan. Sekarang kita tidur saja. Oke?" Ucap jeno.

"Ne." Ucap Haechan lalu diapun menidurkan tubuhnya diikuti oleh jeno.

"Good night Haechan."

"Good night too jeno."



















Tbc.



Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Young Married (jaemren & nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang