Aku dan Daniel melangkah menuju kantor guru. Sesampainya kami disana aku menyuruh Daniel untuk masuk duluan namun ia menolak dengan alasan belum berani. Aku pun terkekeh geli melihat raut wajahnya yang tegang.
Tok tok tok
"Assalamualaikum, permisi. Ada bapak kepala sekolahnya nggak?" Tanya ku kepada segerombolan guru yang sedang asik dengan dunianya masing-masing.
Salah satu guru yang ku kenal bernama ibu Fatma berdiri dari duduknya kemudian menghampiri kami.
"Ada urusan apa ya Nak?" Tanya bu Fatma lembut.
"Ini Bu ada murid baru. Dia teman saya. Mau masuk ke kelas saya katanya" jawab ku.
"Ouh murid baru... Sebentar ya ibu panggilkan bapaknya" ucap bu Fatma kemudian berlalu pergi meninggalkan kami.
"Bil, temenin gue ya ketemu sama kepseknya" mohon Daniel.
Mendengar itu aku pun tersenyum lebar karena menurut ku ekspresinya sangat lucu.
"Lo kok senyum-senyum gitu?" Tanya Daniel bingung dan sedetik kemudian dia juga ikut tersenyum.
"Habisnya kamu lucu. Masa malu ketemu sama kepsek? Katanya laki kok lembek" ejek ku sembari tertawa geli.
Daniel tak terima dengan apa yang ku katakan ia pun mengelak sembari berkata "Kata siapa gue lembek? Gue laki kok. Lihat aja nanti lo pasti narik kembali kalimat lo tadi"
"Hihi iya-iya deh yang lakik banget"
Dari arah jarum jam 3 terlihat bu Fatma sedang melangkah kearah kami.
Kemudian mengarahkan kami ke ruang khusus kantor kepala sekolah."Terimakasih Bu Fatma" ucapku berterima kasih diselingi senyuman.
"Sama-sama"
Tok tok tok
"Assalamualaikum permisi Pak. Bolehkan kami masuk?" Tanya ku sopan. Kami masih berdiri di balik pintu sambil menunggu jawaban dari sebrang sana.
"Wa'alaikumussalam, iya masuk aja" jawab kepseknya dari dalam ruangan.
"Yuk masuk!" Ajak ku kemudian memutar kenop pintu.
Daniel mengikuti langkah ku dibelakang.
"Ada apa Nak?" Tanya kepseknya.
"Begini Pak. Ada murid baru yang masuk ke sekolah kita. Dia temen saya namanya Daniel. Katanya mau masuk ke kelas saya" jawabku menjelaskan.
"Kamu sudah ngisi browser untuk masuk ke sekolah ini?" Tanya kepseknya kepada Daniel.
"Iya Pak, sudah saya isi semuanya"
"Bagus kalo gitu. Kamu mandiri ya. Ini namanya baru anak laki. Nggak ditemenin sama orang tua tapi malah ditemenin sama pacar" goda kepseknya yang membuat kami terkejut mendengarnya.
"Bu..bukan pacar saya Pak. Dia temen baru saya sekaligus tetangga baru juga" ucapku menepis kesalah pahaman ini.
Terdengar gelakan tawa dari kepseknya. Kami berdua hanya bingung melihat kelakuan manusia didepan kami ini.
"Hahaha iya iya. Bapak cuman bercanda saja. Baiklah Nak Daniel silahkan kamu konfirmasi dengan wali kelasnya Bila ya"
"Baik Pak, terimakasih banyak. Kami pamit dulu assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Kemudian kami berlalu pergi dari hadapan kepseknya dan sekarang tujuan kami adalah menemui wali kelas ku.
•••
Setelah selesai mengurus kepindahan Daniel. Kami di beri arahan untuk mengikuti wali kelas ku menuju kelas 11 IPS 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu
Historia CortaHai, kenalin namaku Bila si anak bungsu dari empat bersaudara. Apakah kalian para anak bungsu memiliki kisah yang sama dengan apa yang ku alami? Anak terkahir yang terlahir tak direncanakan ini memiliki kisah hidup yang bisa dibilang sedikit rumit. ...