School

297 18 1
                                    

"mengapa harus ada kata 'pergi' setiap ada yang datang di kehidupan yang baru? people come n go, semua yang hadir di hidup kita akan pergi, tapi caranya baik atau buruk kita ga pernah tau."

"jangan dulu, plis jangan" gumaman itu terus terucap dari bibir seorang pemuda yang kini tengah mengayuh sepedanya dengan cepat.

wajahnya yang putih bersih kini berubah menjadi sedikit kemerahan karena terpapar oleh sinar matahari.

wajahnya yang tampan sekaligus mengemaskan itu kini telah penuh dengan peluh yang terus bercucuran di pelipis ya.

10 menit perjalanan berlalu akhirnya dia pun sampai di depan gerbang yang bertuliskan "SMA WIRASENA JAYA"

namun sayangnya sepertinya keberuntungan sedang tidak memihak padanya, karena saat dia sampai di sana gerbang sekolah itu telah tertutup rapat dan ada beberapa anak osis bagian ke amanan yang berjaga.

"telat lagi Juan?" tanya Rio, salah satu anggota osis yang berjaga di gerbang pagi ini.

Mendengar pertanyaan dari Rio Juan hanya menunjukkan cengiran khasnya sambil mengusap tengkuknya canggung.

"maaf kak, lain kali Juan ga akan telat lagi deh, janji." ucap Juan sambil mengangkat jari kelingking nya ke depan wajah rio, melihat itu Rio hanya dapat menggeleng kan kepalanya.

Adik kelasnya yang satu ini sangat sering terlambat bahkan di buku catatan keamanan osis nama Juan selalu tertera di sana.

" maaf Juan, tapi gue harus tetep menjalankan peraturan sekolah, Lo bisa masuk kelas setelah bersihin toilet di lantai 3 deket kelas 12 mipa"

Mendengar penuturan Rio membuat Juan mendesah sedih, bahunya merosot dan Juan pun menunduk kan kepalanya sambil memilin tali tasnya.

"yahh yaudah deh" setelah mengatakan itu Juan segera melenggang pergi dari hadapan Rio dan berjalan masuk ke gedung sekolah nya dengan lesu.

setelah masuk Juan segera pergi menuju ruang peralatan kebersihan untuk mengambil peralatan yang akan ia gunakan untuk membersihkan toilet di lantai 3.

♡♡♡♡

Ah ya sebelumnya kenalin namanya Juan aksara mandanu, teman teman nya biasa memanggil dia Juan. Salah satu murid beasiswa di SMA wirasena jaya.

Juan berasal dari keluarga yang kurang mampu dia masuk SMA favorit di kota ini lewat jalur beasiswa.

hidup di tengah orang yang bercukupan atau bahkan lebih mampu dari Juan membuat Juan menjadi lebih semangat untuk belanja.

karena itu Juan selalu belajar mati matian agar ia bisa menyamai kedudukan nya dengan siswa siswi di sekolah ini.

Jika Juan tidak bisa menyamai nya secara finansial maka Juan bisa menyamai mereka dengan ilmu yang ia punya.

Juan cuma punya satu impian yang besar yaitu ngeliat bunda senyum lagi.

juan hanya ingin bundanya sembuh dari penyakit kangker yang di derita bundanya dan, bikin bunda bahagia dengan kesukses an yang di perolehnya kelak.

30 menit berlalu dan juan telah menyelesaikan hukumannya untuk membersihkan toilet, kini juan pun turun ke lantai 2 untuk pergi ke kelasnya.

saat di tangga dirinya tak sengaja menabrak bahu milik kakak kelasnya hingga membuat buku yang di bawa oleh kakak kelasnya itu jatuh berantakan di lantai.

Dengan cekatan juan pun segera berjongkok untuk mengambil buku buku itu dan di susul pula oleh kakak kelasnya yang ikut berjongkok dan membantu juan.

"sorry kak sean, gue ga sengaja. Sumpah beneran gue tadi ga liat kak maaf" ujar juan seraya memberikan beberapa tumpuk buku yang tadi tak sengaja ia jatuhkan kepada kakak kelasnya itu.

SEVEN DREAM CHASERS [ENHYPEN OT7] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang