Natharazka Obsession

“Lo pikir ini berakhir sampai sini aja?”

•••

"Selamat pagi Aira."

Sapaan riang itu datang dari Haikal, cowok tinggi dengan senyuman manis itu menatap Aira dengan binar berbeda.

Aira tersenyum singkat, baru aja turun dari mobil udah di sambut senyuman secerah matahari.

Gimana gak semangat coba?

"Pa–

"Hm pagi-pagi udah godain cewek orang, kurang kerjaan banget lo?" Yang ini dari Alger, cowok cemburuan yang padahal gak ada hubungan apa-apa sama Aira.

Ini yang buat hari-hari Aira suram.

"Apaan sih lo! Iri bilang aja kali," ejek Haikal.

Alger tersenyum sombong," Gue iri? Aira tu punya gue bukan punya lo."

Mendengar itu sontak Haikal tertawa keras,"Aira punya lo? Bangun bos udah pagi!"

"Gue udah bangun ya, buta lo?" Balas Alger nggak mau ngalah.

"Lo berdua bisa diem gak sih?" Kata Aira jengah.

"Dia duluan Ai! Lo kan punya gue!" Adu Alger sinis.

"Heh biawak! Aira bukan punya lo ya!" Balas Haikal kesal.

"Punya gue!"

"Enggak!"

"Punya gue!"

"Enggak!"

Aira memutar bola mata malas, berjalan lebih cepat meninggalkan mereka berdua.

"AIRA TUNGGUIN!"
.
.
.
.

Aira menatap bingkisan yang ada dalam loker nya, kotak sedang dengan isi coklat dan susu vanilla kotak.

Dan Alger menatap tenang bingkisan itu.

Entahlah siapa kira-kira orang yang sering ngasih Aira kayak gini.

Yang pasti itu bikin Alger panas banget.

Apalagi Aira bakalan senyum saat liat bingkisan itu.

"Itu dari siapa sih Ai! Buang deh, takut beracun!" Sarkas Alger malas.

"Buang-buang enak banget tu mulut ngomong nya!" Aira segara memasukan nya kedalam tas takut dirampas dan di buang lagi sama setan ini.

"Enggak usah di makan, buang aja," titah Alger yang jelas di anggap angin lalu.

"Gue bisa beliin lebih banyak Ai, buang gak!" Peringat Alger.

"Enggak!" Tolak Aira dan segera pergi.

Sebenarnya Alger mau nyusul tapi dia penasaran sama orang yang ngirim makanan ini ke kesayangan nya.

"Siapa pun lo, gue gak akan biarin lo tenang," Tekanan penuh ancaman, Alger segara berbalik pergi.

Niat nya dia akan ke komando cctv tapi pihak sekolah jelas nggak akan biarin dia lihat cctv semudah itu kan?