Natharazka Obsession

2.5K 162 101
                                    

•••

Aira menatap pintu di depannya, ada stiker bertuliskan angka disana ' 01 ' dia melirik Jonathan yang nampak acuh di sampingnya.

Usai menangis, Aira bergegas menuju rumah sakit. Siapa sangka, tidak ada satupun orang yang menemani laki-laki itu disini.

Aira menghembuskan nafas kasar, memantapkan hati dan segera memutar knop pintu.

Saat masuk, Aira melihat Alger terbaring di atas kasur. Dengan keadaan telanjang dada.

Dengan ragu, Aira menghampiri Alger yang tertidur. Dia menyentuh dahi  Alger yang sesekali nampak mengerut.

"Panas."

Merasa khawatir, Aira mencari kamar mandi dengan handuk kecil di tangannya. Segera dia menempelkan handuk setengah basah pada dahi Alger.

Kegiatan itu dia lakukan berulang kali sambil menunggu suhu tubuh Alger normal.

Atensi nya teralihkan oleh pintu yang berbunyi, Jonathan masuk dengan suster di belakang nya.

"Udah turun?" tanyanya pada gadis itu yang di balas gelengan.

"Masih belum," jawab Aira sendu.

"Dia.. kenapa sih? Kok nggak bangun-bangun?" tanya Aira penasaran.

"Cuma kecanduan obat tidur kok, lo tenang aja–

"Hah!? Kecanduan! Kok bisa? Alger dia?" Aira mendadak gagap, Alger? Cowok gila ini kecanduan obat tidur?!

Alis dokter muda itu terangkat sebelah, tangannya sibuk mengganti cairan infus yang sudah habis dengan yang baru.

"Emangnya mau minum apa supaya dia bisa tidur tanpa mimpi buruk?" Suster cantik itu terkekeh kecil mendengar penuturan Jonathan yang tampak acuh pada pasien nya.

"Mimpi buruk?" tanya Aira pada dirinya sendiri.

"Iya mimpi buruk," Jonathan membereskan peralatan nya memberikan nya pada suster dan menyuruhnya pergi.

"Kalau enggak minum obat tidur dia bisa gila karena mimpi, tahun kemarin kayaknya masih biasa aja." Jonathan mengecek suhu tubuh Alger lagi, kemudian tersenyum tipis.

"Nggak tau ada masalah apa, kali ini dia hampir overdosis." Aira membulatkan matanya kaget, dia menatap cemas pada Alger yang tak kunjung bangun.

"Kira-kira kapan dia bangun?" tanya Aira yang di balas delikan bahu.

"Gue nggak tau, sulit untuk memprediksi. Mungkin bisa nanti malam." Jonathan memasukan tangannya di saku celana, menatap Aira yang menunduk khawatir.

"Lo temenin dia disini, mau?" Aira diam, dia ingat kalau Aura akan pulang hari ini. Dia takut Aura marah tapi dia juga tidak bisa meninggalkan Alger.

Melihat keterdiaman Aira, Jonathan memutar otak. "Orang tuannya nggak bakalan jenguk, gue juga nggak ngurusin dia doang."

Tanpa menunggu jawaban Aira, Jonathan keluar dengan bibir mencabik.

Dia tahu Alger sudah bangun dari tadi.

Aira mencari ponselnya, boleh atau tidak dia harus mencoba meminta izin dahulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Natharazka Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang