Tiga

653 84 16
                                    

Jika nanti aku pergi,

Ingatkan aku untuk kembali pulang…

Jika nanti sayap ini patah,

Tuntun aku untuk kembali pulang…

.

.

Saat ku buka mata, Taehyung telah siap dengan pakaiannya. Dan oh… dia nampak lebih tampan dengan balutan setelan kasual. Dalam balutan jeans panjang dan kaus, Taehyung jauh nampak lebih memesona.

Lekuk tubuh kekarnya nampak memesona di balik kaus hitam yang dikenakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lekuk tubuh kekarnya nampak memesona di balik kaus hitam yang dikenakannya. Jeans panjang yang dikenakannya pun menegaskan aura kelaki-lakiannya. Ironis… Makhluk setampan ini menyukai sesama jenis. Tanpa sadar aku tersenyum tipis memandangnya. Dan gawatnya senyumanku ini disalah artikan olehnya.

"Untuk ketiga kalinya aku bilang, jangan melihatku seperti itu, Jihyo."

"Tch! Percaya diri sekali kau!" elakku sambil memamerkan senyum meremehkan. Ia maju dan berbisik tepat di telingaku.

Bahuku menengang saat merasakan dada bidangnya menyentuh bahu telanjangku, mengingat saat ini aku hanya mengenakan gaun tidur tipis bertali dua di kedua bahuku. Dapat ku rasakan hangat nafas Taehyung menggelitik telingaku.

"Jika dalam seminggu aku harus mengulangi ucapanku lagi, aku akan menghukummu!" ia kembali menjauhkan dirinya dariku.

Belum sempat ia beranjak lebih jauh, suaraku menahannya. "Oh ya? Memangnya apa yang bisa kau lakukan untuk menghukumku, Taehyung-ssi?" ledekku sambil merolling eyes kedua mata ku.

Dan aku sadar, itu kesalahan terbesarku pagi ini. Karena setelah itu Taehyung tiba-tiba menerjangku yang sedang duduk di tepi tempat tidur, membuat posisi kami sekarang tertidur dengan aku di bawah dengan Taehyung si atasku.

Ia letakkan kedua tangannya di kasur samping kedua sisi kepalaku, menopang agar tubuhnya tak sepenuhnya menindihku. Tubuhku sedikit menegang saat merasakan dada bidang Taehyung bersinggungan dengan kedua payudaraku. Darahku berdesir hebat! Mengirimkan sensasi gairah yang hebat pada sekujur tubuhku.

Tanpa aba-aba, ia kembali mendaratkan bibirnya dengan lembut di atas bibirku sama seperti saat malam pengantin kami. Bibirnya dengan lembut menekan bibirku. Tak sampai satu menit, ia telah melepaskan ciumannya. Aku sedikit terengah menatapnya, menepiskan pikiran konyol yang timbul untuk mengecup bibirnya.

Hazel bertemu onyx.

Hazel bertemu onyx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wingless Butterfly ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang