Janjiku...
Jika nanti engkau tersesat,
ingatkan aku untuk menuntunmu pulang...
Jika nanti aku meninggalkanmu,
Ingatkan aku untuk memilih ia untukmu...
Untuk cinta yang tak sempurna...
.
.
Park Jihyo
"Demi Tuhan! Kau akan menyesal melakukan ini, padaku, Jihyo!" Suara Taehyung terdengar bergetar hebat karena amarah yang dibendungnya. "Kau dan Jungkook..." ia menghentikan perkataannya sebelum melirik wanita paruh baya yang sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit, "...juga ibumu, akan merasakan akibatnya!"
"TIDAKKKK!"
Aku berteriak, langsung terjaga dari mimpi burukku. Nafasku memburu, tak tahu apa yang akan ku lakukan jika hal itu-mimpiku-akan benar-benar terjadi. Ibu...
Ku lihat Taehyung sudah tak ada di tempat tidur, kemungkinan besar ia telah pergi mengunjungi Jimin dan itu membuatku malas berpikir lebih jauh.
Namun sayang, kali ini tebakanku meleset. Ku lihat ia baru saja keluar dari kamar mandi. Ku buang wajahku menghindari tatapannya. Ia-masih dengan balutan kimono mandinya-mendekatiku yang masih duduk di tepi tempat tidur, menggenggam erat tanganku saat berucap.
"Kita perlu bicara, Hyo."
"Bicaralah kalau begitu." Kataku acuh tak acuh.
Sebulan ini, hubungan kami semakin memburuk. Aku selalu menghindar darinya. Tak peduli berapa kali ia menyeretku dalam percakapan-percakapan sebelum tidur, aku selalu dengan sukses menghindarinya.
Ku benamkan diriku pada kesibukan-kesibukan proyek kerjasama dengan Jungkook. Tak peduli berapa kali Taehyung mengingatkanku untuk melepas segala macam urusan itu pada bawahannya. Karena alasanku hanya satu. Aku ingin menghindarinya. Sejauh mungkin tak ingin kembali terjebak pada cinta semu yang aku tahu tak akan pernah terbalas.
"Kenapa kau menghindariku?"
Tanpa melepaskan genggamannya, ia menatap mataku, mencari jawaban atas pertanyaan yang mungkin telah dirasakannya sejak sebulan yang lalu. Ku palingkan wajahku dari tatapannya, menolak kembali tertawan pada dua bola mata berlainan warna yang sempat membuatku merasakan harapan kosong.
"Aku tidak menghindarimu."
"Kau selalu saja mempunyai alasan untuk menghindariku, Jihyo!"
"Oh ya? Ku rasa, pikiranmu terlalu jauh, Tae." Kataku sambil berusaha melepas genggaman tangannya padaku.
"Demi Tuhan, KAU ISTRIKU, KIM JIHYO!" Ia tarik tanganku, membuatku harus berhadapan dengan kedua matanya yang berkilat menahan kesal atas kelakuanku.
"Kau lupa, satu hal, KIM TAEHYUNG!" Desisku tajam, "pernikahan ini hanyalah sandiwara!" Ku hentakkan tanganku yang masih dipegang erat olehnya, membuat tangan itu melepaskan pegangannya. Aku pun beranjak dan pergi meninggalkannya ke dalam kamar mandi.
.
.
Air shower yang dingin jatuh mengguyur tubuhku mulai dari ujung rambut hingga telapak kakiku. Membasuh setiap jengkal tubuhku, memberikan efek segar, menjernihkan kepalaku dari segala kepenatan.
Taehyung... Taehyung... Taehyung...
Shit! Kenapa aku harus selalu memikirkan pria itu!
Aku keluar dari kamar mandi tepat setelah ku dengar pintu kamarku terbuka dan tertutup-menandakan Taehyung telah keluar dari kamar.
![](https://img.wattpad.com/cover/307707131-288-k972458.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wingless Butterfly ✅
FanfikceMenjadi kupu-kupu malam bukan lah cita-cita semua orang terlebih Jihyo gadis yang baru saja memasuki usia 20 tahun sampai ketika Jihyo melakukan perjanjian dengan seorang pria yang memiliki ketertarikan dengan sejenisnya