10.📝

2.3K 252 5
                                    

Setelah 2 kali absen dari kegiatan berkumpul di club, Jake kembali datang. Wajah teman-teman nya terlihat akan meledek, bahkan terlihat sudah meledek.

"So, siapa yang sebenarnya mengandung, tuan Shim?" Tanya Taehyun sembari menuangkan minuman ke gelasnya sendiri.

Jake lebih dulu meminum habis minumannya. "Tidak perlu bertanya lagi." Ujarnya dengan nada malas.

"Apa kau yakin Sunghoon tidak terbebani?" Tanya Jay memastikan, bagaimana pun Sunghoon masih adik sepupunya. Memang terlihat tidak akur, Jay yang suka mengganggu dan Sunghoon yang mudah emosi.

"Aku tidak tau."

"Kau harus mencari tau, jika Sunghoon stress akan berakibat dengan kandungan nya." Perkataan Leo langsung diangguki Jay dan Taehyun. "Kesempatan kedua hanya beberapa yang mendapatkan."

Jake berdecak kesal. "Dia selalu kesal jika ada aku, bagaimana bisa aku memastikan dia terbebani atau tidak. Aku hanya tau keadaan nya dari adikku dan Monday."

"Otak mu kan pintar." Ledek Taehyun.

"Kau-"

"Akhirnya sampai." Seorang yang memiliki usia lebih muda dari mereka duduk dengan santai nya di kursi kosong, menuangkan minuman ke gelas baru. "Kenapa diam?"

Keempatnya menghela nafas lelah. "Tidak ada yang menyuruh mu ke sini." Ujar Leo.

"Yasudah, padahal aku hanya ingin memberitahu apa yang terjadi di universitas." Pemuda tersebut bersiap-siap akan pergi.

"Katakan." Perkataan Jake mencegahnya.

Pemuda tersebut berusia 22 tahun, berasal dari Jepang, bernama Nishimura Riki lebih sering dipanggil Ni-Ki. Mata-mata rahasia yang dibayar Jake, Jay dan Leo. Dan teman yang paling termuda.

"Untuk Jungwon dan Sangwon tidak ada apa-apa, ini tentang Sunghoon." Jelas Ni-Ki.

"Dia melakukan hal nekat?"

Ni-Ki menggeleng, ia menghabiskan dahulu minumannya. "Ada yang menyatakan perasaan padanya, masih orang yang sama. Masih ingat dengan laki-laki yang ku ceritakan? Itu dia."

"Dia menerima?" Tanya Leo dengan nada meledek.

"Tidak, tidak. Sunghoon hanya diam memakan ice cream mint choco nya, dia hanya menatap bingung dengan mata berkedip-kedip. Jika nyawa ku bukan taruhan nya, mung-" Ia langsung diam setelah mendapatkan tatapan tajam dari Jake.

"Sedikit aneh. Kau dan Sunghoon bukan orang yang menyukai ice cream rasa mint choco, tapi Sunghoon mengidam ice cream itu. Apa benar jika-" Jay ikut terdiam mendapatkan tatapan kematian.

Taehyun dan Leo masih santai minum, mereka tidak mau menambah kekesalan si pemuda Shim. Tidak menyeramkan karena mereka sudah biasa, sedang malas mengurusi saja.

•┈┈┈••✦ : AGREEMENT : ✦••┈┈┈•

Sunghoon mengabaikan tugas-tugas nya, ia memilih menonton TV dengan semangkuk buah-buahan yang sudah di potong Sunoo. Sunoo melakukan nya terpaksa.

"Tugasnya tidak akan selesai dalam sekali kedipan." Ujar Sunoo dengan kesal, ia sudah memperingati Sunghoon untuk mengerjakan tugasnya.

"Nanti saja, aku akan bergadang untuk menyelesaikan."

Tepat mengenai wajah Sunghoon, sebuah boneka terlempar dari arah dapur. "Kau benar-benar mencari mati, ingin sekali di laporkan." Ujar Jungwon sembari membuat minuman.

"Aku malas!!"

"Lebih baik kau paksakan malas mu sebelum menyesal nanti." Ujar Sunoo tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop ataupun buku.

Dengan malas Sunghoon menegakkan tubuhnya. "Kalian menyebalkan." Dibuka nya laptop dengan kesal.

Sunoo dan Jungwon seolah tutup telinga dari ocehan kekesalan si pemuda Park. Jungwon memberikan cokelat hangat untuk Sunoo dan susu rasa vanilla untuk Sunghoon, susu ibu hamil. Minuman nya sama seperti Sunoo.

To be continued....

[✓] AGREEMENT || JAKEHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang