16.🖋️

1.9K 229 6
                                    

Dengan kesal Sunghoon menepis tangan Jake. "What are you doing here?"

"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Kau sedang mengandung, tapi kau pergi ke club. Apa kuliah mu selama ini percuma saja?" Sebisa mungkin Jake menahan emosi nya.

"Bukan hanya membunuh seorang anak, yang kau lakukan sama saja bunuh diri."

"Bagus."

Kemarahan Jake berubah menjadi kebingungan. Bagus? Apa yang bagus?

"Aku tidak akan rela berpisah dengan anak ku, dan aku tidak akan rela anak ku mati. Dia hidup atau mati, akan tetap berpisah dengan ku. Aku bisa menyusul nya."

Entah bagaimana Jake harus bereaksi. Apa yang terjadi pada Sunghoon? Kenapa pemuda dihadapan nya berpikir seperti itu?

"Aku tidak mau berpisah dengan anakku." Ujar Sunghoon dengan mata berkaca-kaca. "Awalnya aku memang tidak menginginkan kehadiran nya, tapi sekarang aku sadar. Aku tidak mau berpisah."

Jake langsung menahan Sunghoon yang tiba-tiba tidak sadarkan diri, ia menggendong nya ke mobil. "Telepon dokter, katakan untuk datang ke apartemen Sunghoon." Perintah nya sebelum memasuki mobil.

"Baik sajangnim."

•┈┈┈••✦ : AGREEMENT : ✦••┈┈┈•

Untuk mendapatkan jawaban dari perubahan Sunghoon, semua pekerjaan nya sudah diurusi Leo. Sunghoon tidak kuliah karena dokter menyarankan untuk nya istirahat beberapa hari.

"Karina-ssi." Untung saja ia bertemu dengan Karina di luar Rumah Sakit.

"Kau? Kenapa ada di sini?"

Jake menyuruh penjaga nya untuk tetap berdiri di tempat, ia berjalan menghampiri teman SMA nya. "Ada yang ingin ku tanyakan padamu."

"Aku tidak ada waktu."

"Kau ada waktu untuk Sunghoon."

Karina tidak terkejut jika Jake mengetahui status nya. Jake memiliki anak buah yang bisa mencari tahu apapun, jangan lupakan Jungwon adiknya yang bersahabat dengan Sunghoon.

"Jika kau tidak mau, entah apa yang akan terjadi pada Sunghoon."

"Apa maksud mu?" Tanya Karina khawatir.

"Adik mu semalam pergi ke bar milik Kim Jongji, kau bisa pikir apa yang akan terjadi."

Pantas saja Sunoo mengatakan jika Sunghoon tidak ada di pesta, padahal dia mengatakan akan pergi ke kamar mandi. "Kenapa kau tidak tanya padanya?"

Jake mengangkat alisnya. "Baiklah. Kenapa kau tidak datang ke acara reuni SMA atau datang ke acara yang di adakan teman SMA?" Perempuan bermarga Yu tersebut tidak menjawab sama sekali. "Jangan kan kau menjawab pertanyaan ku tadi, Sunghoon juga tidak akan menjawab pertanyaan ku nanti."

"Siapa yang tidak terbawa perasaan jika seseorang sangat memperhatikan nya? Bahkan melebihi perhatian pada istrinya sendiri." Tanya Karina balik. "Aku tau kau pintar, kau paham maksud perkataan ku."

Karina pergi meninggalkan teman semasa sekolah menengah atas, ia memasuki gedung bercat putih tempatnya bekerja.

"Andai kau tau, aku lebih dulu mengetahui adikmu dari pada pernikahan ku."

Langkah Karina terhenti, tubuh nya berbalik menatap datar si pemuda Shim.

"Aku mengetahui Sunghoon dari postingan Jungwon saat mereka baru di kelas 2 SMA, 2 tahun sebelum pernikahan. Aku tidak pernah bertanya pada adik ku sama sekali, dan aku mendapatkan informasi nya dari Jay. Sunghoon dan Jay memiliki hubungan sepupu."

"Sisanya, aku memerintahkan anak buah ku untuk mengawasi Sunghoon. Aku tau dia pergi ke bar untuk pertama kali dari anak buah ku."

"Kenapa kau tidak membawanya pulang saat dia mabuk berat?" Tanya Karina menahan kesal.

"Akal sehat ku kalah."

Karina menghela nafas panjang. "Kau mencintai Sunghoon atau terobsesi padanya?" Ia pastikan ini pertanyaan terakhir.

"Aku mencintai nya, tapi aku menggunakan cara yang salah."

To be continued....

[✓] AGREEMENT || JAKEHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang