Di hari ketiga izin kuliah, Sunghoon harus melakukan pemeriksaan. Kali ini ia tidak pergi sendiri, tapi Jake yang mengantarkan nya. Ia hanya diam memainkan handphone sepanjang jalan.
Seluruh pemeriksaan sudah ia lakukan dan sekarang waktunya melihat bayinya. "Kenapa kau di sini?" Tanya nya pada yang lebih tua.
"Memang nya kenapa? Aku hanya ingin melihat anak ku."
Dengan malas Sunghoon mengalihkan pandangannya ke arah layar. Dokter nya tersenyum, merasa gemas dengan pertengkaran yang terjadi. Sejak pemeriksaan pertama mereka berdua terkadang bertengkar kecil.
Baru masuk saja sudah bertengkar, karena Jake tidak mau menunggu di luar.
Ekspresi Sunghoon yang sebelumnya cemberut, langsung tersenyum melihat anaknya di layar. Jake rela mengeluarkan banyak uang nya untuk melakukan pemeriksaan ini.
Jungwon mengatakan jika Sunghoon selalu memasang ekspresi kesal saat di suruh ke Rumah Sakit, tapi saat pulang akan tersenyum senang, menunjukkan hasil USG yang pertama kali.
"Tuan Shim, tuan Park." Keduanya menatap dokter bersamaan. "Selamat, bayi nya kembar."
Keduanya tampak terkejut, kembar? Tapi perut Sunghoon terlihat kecil untuk usia kandungan 5 bulan. Dokter nya tidak salah lihat, kan?
"Apa itu baik? Perut ku saja terlihat kecil, apa mereka sehat?" Tanya Sunghoon dengan bibir yang sedikit mengerucut.
"Mereka sehat-sehat, kehamilan setiap orang berbeda-beda. Ada yang mengandung satu bayi, tapi perutnya seperti mengandung bayi kembar. Anda hanya perlu menjaga pola makan dan jangan sampai stress."
"Mahasiswa kedokteran macam apa yang-"
"Kau mengatakan apa tadi?!" Sunghoon menatap tajam orang yang berdiri di sisi nya.
•┈┈┈••✦ : AGREEMENT : ✦••┈┈┈•
Langit sudah gelap, tapi Jake dan Sunghoon masih belum pulang. Jake mengajak yang lebih muda untuk pergi ke lotte world. Awalnya Sunghoon menolak, tapi ia menikmati waktu bermain nya.
Jake memberitahu nya jika dia sudah mengajukan izin cuti kuliah dan berakhir mendapat penganiyaan. Dengan ice cream Sunghoon mau memaafkan nya.
"Mwo?!" Sunghoon langsung menarik Jake untuk bersembunyi, ia melihat sekretaris sang ayah yang berada di sana.
Jake memperhatikan wajah cantik Sunghoon yang berjarak cukup dekat. Sunghoon benar-benar sempurna, matanya terlihat cantik, bibir nya yang tipis, kulit nya yang putih.
"Apa yang kau lakukan?" Pertanyaan Sunghoon menyadarkan yang lebih tua dari lamunannya.
Jake tersenyum. "Aku senang."
"Karena kau tau anak mu kembar?"
Sunghoon menatap bingung orang dihadapan nya, ia melirik ke arah tempat sekretaris ayah nya tadi. "Sudah tidak ada, lebih baik sekarang kita pulang."
Sunghoon berjalan mendahului yang lebih tua, sampai di mobil. Ia lebih langsung menghubungi Jungwon dan Sunoo, takut-takut mereka menitipkan sesuatu.
"Ah iya, tadi kenapa kau senang?"
"Karena perasaan ku terbalaskan." Jeda beberapa detik. "Aku tau kenapa akhir-akhir ini banyak diam. Seseorang yang hanya bisa ku lihat melalui foto atau melihat dari jauh, sekarang aku bisa melihat nya secara dekat."
"Andai saja dulu aku memiliki keberanian, mungkin semua ini tidak akan terjadi."
"Maksud mu?"
Jake mengambil sesuatu di dalam saku jas nya, lalu ia pasangkan di jari manis Sunghoon. "Aku sudah mengetahui mu sejak kau masih siswa kelas 11."
"Siswa kelas 11? Bagaimana kau mengetahui nya?" Tanya Sunghoon tak percaya.
"Kau berteman dengan Jungwon, dia selalu memposting bersama teman-teman nya termasuk kau. Dulu, aku pernah menjemput Jungwon dan melihat mu, tapi kau langsung berlari memeluk ayah mu."
Sunghoon mencoba mengingat-ingat kejadian semasa SMA nya. Ia sempat mendengar gosip dari anak-anak perempuan tentang seorang pria tampan yang menjemput Jungwon, tapi ia tidak memperdulikan.
"Aku mencintaimu."
Ia yang sedang mengingat masa SMA, mengalihkan perhatian nya pada Jake yang menatap lembut. Tidak ada kebohongan, hanya ada tatapan penuh cinta.
"Aku juga mencintaimu."
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] AGREEMENT || JAKEHOON
FanfictionJika bisa mengulang kembali waktu, Sunghoon ingin melakukan nya. Ia ingin kembali mengulang waktu dimana dirinya akan berencana pergi club, ia akan menghentikan dirinya sendiri agar tidak pergi. Kenakalan yang dilakukan nya diperburuk dengan perjanj...