-Happy reading guys....
-Jangan cuma di baca aja, di vote juga dong besti...
-pastiin kalo ngvote online yak, biar notifnya masuk...
Papay 🥰Langit sedang melukiskan indahnya senja sore ini. Sebuah goresan senyum terlukis di wajah tampan seorang santri putra yang berada di bawah sinar senja. Menatap lurus ke depan sambil menikmati tenangnya senja.
Ia memejamkan matanya, sekilas wajah gadis yang cantik terbesit di otaknya, pikirannya serta hatinya sedang tidak setenang senja lagi saat ia teringat pada Cia, santri putri cantik dan pintar yang membuat ia jatuh cinta.
Ia meraih buku dan pena yang tadi ia bawa, menuliskan apa yang menggangu di pikirannya, goresan goresan itu merangkai sebuah kata yang melukiskan seorang Hazkia Cia Acasya. Orang yang berhasil membuat jantung nya tidak normal saat melihat senyumnya.
Selamat datang di dunia percintaan, selamat datang di dunia penuh luka. Tulisnya dalam buku tersebut,setelah itu ia menuliskan sebuah harapan tentangnya dan Cia, ia tau bahwa ekspetasinya tidak akan menjadi nyata.
Langit semakin gelap mengganti senja menjadi malam. Ia beranjak dari tempatnya menuju masjid dan mengambil wudhu. Menenangkan hatinya dengan sholat dan berdoa.
🌻
"Lang!"
Merasa di panggil dia pun menoleh, matanya menangkap seorang gadis cantik dengan wajah yang manis. Senyumnya mengembang saat tau siapa yang tadi memanggilnya.
"Cia, ada apa?" Tanya Langit kepada Cia.
"Ini Lang, ana mau nitip ke ente tolong kasih ke Kayyis ya, ana buru buru mau ada urusan, bisa kan?"
Cia memanggil Langit karena saat ia mau ke kelas ia melihat ada Langit yang akan menuju kelas Kayyis. Kemarin Cia meminjam buku fisika milik Kayyis dan belum sempat mengembalikannya karena waktu pulang sekolah ia tidak bertemu Kayyis.
"Kayyis? Ohh... Iya iya, nanti ana kasih ke dia" Ucap Langit.
"Sama bilangin makasih juga ya Lang" lanjut Cia.
"Iya, siap beres deh pokoknya" Jawab Langit dengan menunjukkan senyumnya yang membuat jantung Cia kembali berdegup kencang.
"Makasih ya Lang" Cia tersenyum pada Langit.
"Iya sama sama, anti tadi katanya buru buru" Ucapan Langit mengingatkan Cia tentang urusannya yang tertunda.
"Eh iya lupa, ya udah ana duluan ya, sekali lagi makasih Lang" Ucap Cia sambil berlari menuju ruang guru.
Saat Cia sudah pergi dari pandangan Langit, Langit pun melanjutkan langkahnya menuju kelas IPS, kelas Kayyis.
Kini Langit sudah berada di ambang pintu kelas IPS, matanya mengarah pada seseorang yang sedang sibuk membaca buku, cowok berperawakan tinggi itu menatap ke arah Langit karena merasa ada yang melihatnya.
Langit menghampiri Kayyis, menyodorkan buku yang sempat di pinjam oleh Cia
"Nih Kay, dari Cia dia tadi nitip ke ana suruh ngasih ke ente" Kata Langit
Kayyis menerima buku tersebut dan memasukkannya ke dalam tasnya. Merasa Langit tak kunjung pergi Kayyis bertanya kepadanya.
" Tumben betah di kelas ana?" Tanya Kayyis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Masyaallah Gus
Teen FictionHazkia Cia Acasya, nama yang bagus untuk santri yang memiliki paras cantik seperti Cia. Namun, tidak dengan hidupnya yang di penuhi oleh trauma berat yang selalu menghantui nya. Trauma itu membuatnya terjebak dalam lubang kesunyian. Masalah di hidup...