Part 5🌙

44 7 0
                                    

Hai guys....
Kambek nieh...😂
Kalo baca jangan kupa vote nya ya...
Saia memaksaa!!
Happy reading kalian😘😘

-Satu tahun yang lalu-

Malam itu Cia sedang tidak baik baik saja, rasa cemas menjalar di tubuhnya, ia memutuskan untuk menghubungi bundanya menggunakan hp pondok, ia bermaksud untuk memberitahu tentang rasa cemasnya yang datang entah dari mana. Suara seorang wanita paruh baya terdengar dari seberang setelah panggilan di jawab.

"Assalamualaikum..." Suara itu terdengar lembut.

"Waalaikumsalam, bunda..." Jawab Cia dengan nada suara yang sedikit bergetar.

" Adek, kenapa?"

"Bunda... Perasaan adek tiba tiba gak enak, kayak ada rasa cemas gitu..."

Suara tarikan nafas terdengar dari seberang sana.

"Kenapa dek? Ada yang sedang adek pikirin?"

Suara isakan dari mulut Cia terdengar samapi ke ujung sana.

"Ad-adek gak tau bunda...hiks..."

"Sttt... Adek jangan nangis, sekarang juga bunda suruh bang Iko ke sana ya, buat jemput adek" Bunda Cia kini merasa cemas dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut putrinya itu.

"Adek takut bun... Orang itu muncul lagi... Hiks..." Lanjut Cia, sedangkan bundanya kini mengucap istighfar di sana.

"Adek... Adek dengerin bunda ya... Orang itu udah gak ada, adek jangan takut..."

"Bunda... Orangnya ada di sini... Adek takut hiks... Bang iko mana bunda... Hiks..." Cia menangis hebat, rasa cemas itu membuat Cia kembali merasakan trauma yang hebat pada dirinya.

"Adek yang tenang ya... Bang Iko sekarang ke sana, adek jangan takut lagi... Gak ada yang bakalan terjadi kok dek..." Kini suara bunda Cia pun ikut bergetar, ikut merasakan sesak yang di rasakan putrinya itu.

"I-iya bunda... Hiks... Hiks..."

"Ya sudah, adek tunggu bang Iko aja palingan juga lima belas menitan sampe, udah dek jangan di pikirin lagi..."

"Iya bunda... Kalo begitu adek tutup telponnya, bilangin ke bang Iko juga jangan lama lama adek takut..."

"Gak ada hal buruk yang akan terjadi dek, kamu yang tenang... Yasudah bunda tutup telponnya, assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam..."

Tut...tut..

Setelah telephon di tutup hati Cia belum bisa tenang, orang itu sekarang kembali menghantuinya, potongan kejadian yang mengerikan itu berputar di kepala Cia.

"A...ayah..." Ucapnya lirih, beruntung bahwa ruangan telepon itu sepi, hanya ada Cia di sana. Sudah tiga puluh menit Cia mengunggu di ruang tersebut, tak lama dari itu hp yang tadi Cia gunakan kembali bergetar

Drrtt....

Hp yang tadi Cia gunakan untuk menghubungi bundanya berbunyi, dengan cepat Cia mengeceknya, namun siapa sangka bahwa pesan tersebut membuat cairan bening dari mata Cia turun tanpa bisa di cegah

Bundanya Cia:
Dek... Bang Iko kecelakaan, sekarang bunda sama paman mau jemput adek, kita ke RS sama-sama...

"Bang Iko... Huwaaaaaa" Cia benar benar hancur sekarang,

Tubuh Cia meluruh, jatuh ke lantai dengan air mata yang berderai. "Bang Iko..."

🌻

Masyaallah GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang