Hari ini merupakan hari terakhir penentuan kelompok yang akan ikut serta berangkat ke Prancis sebagai peserta finalisasi kontes memasak dengan hadiah berupa bintang Michellin. Tentunya Jeongguk harus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk maju ke babak selanjutnya.
Sebelum mulai syuting selanjutnya, sutradara dengan sukarela memberikan waktu bersantai selama tiga jam. Taehyung langsung melipir untuk tidur beberapa menit, sedangkan Seulgi memilih untuk menyambungkan panggilannya dengan keluarga. Jeongguk sendiri sebenarnya sedang fokus membaca buku, namun suara tawa seseorang mengalihkan fokusnya dari buku.
Jeongguk sendiri tidak menghitung tepatnya berapa hari mereka sudah berada di dalam satu ruang lingkup ini. Sudah cukup lama. Mengenal Yerim dalam waktu yang tidak sedikit membuat dirinya mengakui betapa ramahnya gadis itu, berbeda seratus delapan puluh derajat dengan awal mereka dinyatakan sebagai partner kelompok. Meski begitu, Yerim masih sering melemparkan tatapan sinis ke Jeongguk. Hanya untuknya.
"Kau sudah lebih baik, Kak?" Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Yeji mengeluarkan seluruh keberaniannya untuk sekadar menyapa Yerim yang sedang bercengkrama dengan para kru. Satu kontainer kecil berisi peralatan yang dibawa di tangannya dengan tujuan memudahkan para kru membereskannya, Yerim menoleh sempurna menghadap Yeji.
"Oh, Yeji! Aku baik-baik saja, seperti yang kaulihat. Sangat baik!" Yerim memperbaiki posisi kotak di tangannya, sedikit kelimpungan membawanya. "Ada perlu apa?"
Yeji jadi kikuk sendiri karena Yerim menyerangnya kembali dengan sebuah pertanyaan. "Tidak, aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Kudengar tempo hari kau pingsan." Kekehan canggung terdengar jelas.
"Aku baik-baik saja. Itu hanya mabuk laut. Terima kasih sudah bertanya padaku, ya." Senyum Yerim dan jawaban tersebut mampu membuat hati Yeji menghangat. "Yeji, bisa tolong bantu aku membawa ini bersama-sama ke sana?"
Kru perempuan yang sudah melarang Yerim membantunya membawa kotak-kotak ini menghampirinya, panik. "Sudah kubilang tidak perlu, Yerim-ah. Serius, aku mampu membawanya, letakkan saja di sana."
"Aku bisa, Kak." Yerim bersikeras membawa kotak yang cukup berat. "Kau mau membantuku, Yeji?"
"Ah, iya." Yeji memajukan tubuhnya beberapa langkah, tangan kirinya menahan kotak di sisi bawah, dan tangan kanannya mencengkram atas kotak berwarna biru laut itu.
"Aku bisa membawanya, Yerim. Kau tidak perlu meminta bantuan Yeji, aku akan membawanya. Letakkan saja di sana, ya?" Dari suaranya, kru perempuan tersebut sudah frustasi atas sikap keras kepala Yerim. "Kau sedang beristirahat. Aku tidak mau dibentak hanya karena membiarkanmu bekerja di jam istirahatmu."
"Aku akan bicara pada Sutradara kalau dia memarahimu. Ayo, Yeji. Hitung satu sampai tiga kita angkat kotak ini untuk memperbaiki posisinya." Yerim memberi aba-aba, namun belum sempat kotak tersebut diangkat, sebuah tangan sudah lepas landas di bawah dan di atas kotak – memberi keseimbangan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET IN YOU
FanfictionBae Yerim adalah seorang chef. Han Jeongguk juga sama. Keduanya berlomba-lomba meningkatkan prestise diri mereka di depan publik. Saling sulut-menyulut dan beradu mulut, singkatnya mereka adalah musuh bebuyutan. Joohyun, kakak Yerim, pusing sendiri...