"Tidakkah kau pikir mereka serasi?" Taehyung melempar pertanyaan, jelas membuatnya jengkel setengah mati. Yerim masih mempertahankan wajahnya, ditekuk hebat. Entah apa yang memengaruhi mood gadis itu. "Bukan begitu, Yerim?"Taehyung terkikik geli melihat ekspresi Yerim, di luar perkiraannya, Yerim benar-benar menatap Jeongguk dengan tatapan kematian. Rasa-rasanya Yerim bisa membunuh pemuda itu hanya dengan tatapan tajamnya saja. Bak ada kilat yang keluar dari matanya. Taehyung menggeser tubuhnya, lalu menabrakkan pundaknya sendiri dengan pundak gadis itu pelan. "Kau cemburu?"
"Omong kosong!" Seluruh pasang mata menatapnya, dia langsung melemparkan tatapan bengis kepada Taehyung yang dibalas oleh gidikan ngeri pemuda itu, lantas menggeser tubuhnya. Yerim kalau mode singa betina memang tidak bisa diajak bercanda. "Aku tidak cemburu. Mana mungkin."
Percayalah, seluruh ucapan Yerim barusan bernilai kebohongan. Dia tahu Yerim menahan kesal sejak beberapa hari lalu, sejak Jeongguk tiba-tiba menjadi akrab dengan kontestan bernama Alice Choi. Taehyung sendiri sudah bertanya kepada Jeongguk, namun jawaban pemuda itu membuatnya lebih curiga lagi. Alih-alih memilih frase 'hanya teman' sebagai penjabaran, Jeongguk memilih 'tidak ada apa-apa' sebagai jawaban. Hal itu patut dipertanyakan.
"Kurasa kau harus gerak cepat, Yerim. Nanti Jeongguk diambil, loh." Tamparan keras di punggung Taehyung terasa panas dan menyakitkan. "Sakit!"
"Kau meracau, Kak. Siapa juga yang suka dengan arogan itu? Yang pasti bukan aku." Perempuan tetaplah perempuan, gengsi lebih mendominasi daripada perasaannya sendiri. Makan hati saja. "Mau dia dengan perempuan A, B, C, atau Z, juga aku tidak ada urusan untuk mencampuri kisah cintanya."
"Kau tidak penasaran mengapa mereka dekat?" Taehyung menunggu jawaban Yerim, memastikan ekspresi wajah gadis itu. "Aku bertanya pada Jeongguk dan jawaban Jeongguk sangat mencurigakan. Tidakkah kau berpikir mereka berkencan?"
"Aku tidak tertarik bergosip saat ini, terima kasih." Yerim beranjak dari tempat duduknya, kalau terus menerus mendengar ocehan Taehyung bisa-bisa keinginan menampar pemuda itu semakin menjadi-jadi.
Huh, siapa peduli Jeongguk dengan perempuan manapun. Dia tidak peduli. Masa bodoh, memangnya dia siapa harus peduli. Dan gilanya, memangnya siapa dia bisa cemburu. Ah ralat, mengapa dia harus cemburu?
Ah, Yerim jadi kesal sendiri mendengar ocehan Taehyung tadi. Ia jadi tidak bisa melihat keduanya dengan pikiran yang jernih, ucapan Taehyung berhasil memengaruhinya. Sial sekali.
"Ck," decak gadis itu saat sedang menutup wadah makanan yang tidak kunjung tertutup, membuatnya kesal saja. "Ah, kenapa tidak bisa ditutup sih?"
"Berikan padaku." Jeongguk sudah ada di sebelahnya, sedang mengulurkan tangan, dan memasang ekspresi bahwa dia sedang menunggu – menaikkan alisnya saat Yerim tidak berkutik dan hanya menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET IN YOU
FanfictionBae Yerim adalah seorang chef. Han Jeongguk juga sama. Keduanya berlomba-lomba meningkatkan prestise diri mereka di depan publik. Saling sulut-menyulut dan beradu mulut, singkatnya mereka adalah musuh bebuyutan. Joohyun, kakak Yerim, pusing sendiri...