Badanku lemas, tatapanku kosong, telingaku seperti berdengung, suara sayu-sayu pertengkaran Abi dan Umi terdengar hanya seperti lantunan suara gaduh, aku mendengarnya tapi serasa ingin tak kudengar.
Pikirankupun kembali ke kejadian tempo hari dimana aku memergoki Niti bercinta dengan seorang laki-laki asing di kamarku.
"Aku yakin laki-laki itu bukan Abi, perawakan laki-laki itu tinggi kurus dan masih terlihat muda, kenapa Abiku harus menikah dengannya??kenapa?? Ada apa sebenarnya?!" Gumamku dalam hati.
———Aroma therapy yang menenangkan tercium semerbak di seluruh ruangan. Lantunan musik yang lembut semakin merelaksasi badan dan pikiranku. Setelah sekian lama aku tidak merawat badanku karena aku harus mempersiapkan ujian skripsi, akhirnya hari aku bisa sedikit memanjakan diri.
Pijatan dari terapis semakin membuatku terhayut masuk kedalam dunia lamunan yang penuh hayalan.
Tidak terasa jam menunjukkan pukul 8 malam, aku bergegas membersihkan badanku, berganti baju dan memulas wajahku dengan make up secukupnya, tidak berlebihan, karena "pelanggan-pelangganku" penggemar wanita muda yang cute dan natural.Segera aku meluncur di hotel bintang 4 di Jalan Sriwijaya dengan taxi online yang sudah di boking Agil, mucikariku.
Sebetulnya ingin sekali aku beli mobil sendiri, agar bebas kemana-mana sendiri tanpa harus boking dan menunggu taxi online datang. Tapi apa daya, takut orang tuaku curiga, kalau ketahuan anaknya jual diri bisa bahaya.Malam ini, aku menemui pelanggan tetapku, Pak Anton, si pria rapi dengan kemeja yang selalu dimasukkan dan harum parfum yang khas.
Aq menuju ke respsionis untuk mengambil cardlock. Aku melihat sekelilingku, kondisi hotel agak ramai, hiruk pikuk orang sibuk menyiapkan acara pernikahan. Dan tampak laki-laki dan perempuan bergandengan tangan dengan mesra sedang mengobrol dengan pihak hotel, mereka nampak amat sangat bahagia.
"Persetan dengan pernikahan" batinku, sembari berjalan dan bergegas masuk lift naik ke lantai 5.
Ku ketuk pintu kamar hotel, dan kubuka perlahan seraya menyebarkan pandangan ke seluruh ruangan untuk mencari sosok Pak Anton. Beliau terlihat berdiri sedang memandangi pemandangan di balik jendela kaca, dengan posisi gorden yang telah sedikit terbuka.
" Malam Pak Anton.."
Kusapa beliau dengan nada lirih manja, dia membalikkan badannya, menghampiriku dan memelukku erat.
Aku tersontak kaget, seketika pikiranku terbang membayangkan kejadian di malam KKN dulu."Udah engga sabar ya??Tenang, nanti Nara pasti akan memuaskan Pak Anton" kataku sambil
Membelai punggung pria itu.Pak anton masih mendekapku dengan erat dan berkata
"temani aku tidur malam ini, tolong temani aku semalaman""Ta ta tapi, Pak Anton harus konfirmasi ke kak Agil, itu menyalahi komitmen awal Pak" jawabku
"Aku akan menelpon mucikarimu, dan segera mentransfer biaya tambahannya" kata Pak Agil sembari membopongku,meletakanku diatas kasur dan mulai menghujaniku dengan ciuman.
Dia menindihku dengan penuh nafsu dan dengan kasar membuka longdressku.
Tangannya mnarik bra ku keatas, sehingga putingku menyembul dan payudaraku terjepit,Dengan sigap dia mengulum putingku, sambil
Merogoh celana dalamku.Deburan nafas penuh birahi saling bersautan, erangan2 kecilku mewarnai alunan nada penuh gairah seisi ruangan.
Berkali-kali vaginaku di hantam kemaluan Pak Anton dengan agak kasar. Aku tidak seperti diriku, yang biasanya mengontrol permainan, sekarang aku dikendalikan.
Beliau sangat beringas malam ini, dan untuk pertama kali aku menikmati seks ku dengan pelangganku.Kudengar handphone Pak Anton berdering , semakin terdengar keras, ritme permainan seks Pak Anton juga semakin keras.
Tidak puas dia memainkan tubuhku di atas kasur akupun di tarik beliau di atas sofa. Kududuki beliau sambil kumasukkan penisnya ke vaginaku sambil Kugoyang-goyang, naik turun dan kunepit penisnya. Tangan Pak Anton bebas meremas payudaraku dan memainkan klitorisku,
"Aaaghh Nikmat pak!!" Teriakku
" Terus goyang Nara, Bapak mau keluar, goyang terus!!
"Aahhhhhh !!" Teriakan Pak Anton penuh kepuasan.
Pak anton memelukku sangat erat sambil memainkan putingku. Kami berdua menghempaskan badan diatas sofa. Keringat kami bercampur dengan degup jantung dan nafas tak beraturan.
"Nara mau mandi ya Pak," kataku sambil
Melepaskan tangannya perlahan"Kita mandi bersama saja" kata Pak Anton sambari membopongku ke
kamar mandi dan meletakkaku di dalam bath up.
Dihidupkannya shower, dan Kami pun bercumbu lagi dengan penuh gairah dan basah.———
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kehidupan
Romance"Malam ini ya say, Hotel Etos kamar 708 jm 8 malam" tiba-tiba muncul pesan singkat dari si Agil mucikariku. "Iya kak,request apa si clien ?polos?kostum?alat?standar?" balasku "standar" balas Agil kembali Aku segera merapikan baku-buku yang berserak...