Terdengar Suara burung-burung bernyanyi, hembusan angin pagi yang dingin di sertai kabut pekat di sela-sela pepohonan dan ditambah aroma roasting kopi dari rumah-rumah penduduk berpadu membentuk orkestra fajar mengawali hari yang penuh dengan nuansa segar.
Kulangkahkan kakiku di atas batu krikil
Kecil tanpa alas kaki menuju sungai di dekat pos KKN kami. Terdengar sayu-sayu suara gemericik air dan jeritan kecil teman-teman KKN ku. Semakin kumelangkah mendekati sungai, suara itu terdengar semakin jelas. Tiba-tiba badanku ditarik oleh dua pasang tangan kekar, kutahan sekuat tenaga tapi apalah daya tangan yang menarikku lebih kuat dan upayaku mempertahankan diripun gagal.
Badanku tercebur di sungai dengan bebas tanpa perlawanan dan tawa-tawa temanku pun pecah."Kamu baru bangun Liana?? Wooo parah!! Lainnya udah pada prepare acara outbond, kamu baru bangun jam segini?Parah kamu liana!" teriak Ines cewek tomboy berperawakan agak pendek dengan potongan rambut cepak dan terlihat maskulin.
Sambil menggigil kedinginan, aq berdiri dan melangkah mendekati teman-temanku yang sudah bergulat dengan alat-alat outbond nya.
"Jahat kamu Dhan, kamu kan tahu aku kan engga tahan dingin, kalau aku mati kedinginan, trus hipotermia akut gimana?" Teriakku ke Dhani san wawan,cowok yang menarikku ke kubangan sungai.
Sambil terkekeh-kekeh Dhani menjawab "kalau kamu kedinginan, tak kasih kehangatan sini, biar gak mati!!"
Kata Dhani sambil memegang kedua bahuku san menggoyang-goyangkan badanku dari belakang."Heh!!! Bukan Mahrom!! Enyah kau dari bumi ini!" Kataku berteriak tepat di telinga Dhani, dan dia malah tertawa terbahak-bahak menikmati moment yang menjengkelkan itu.
——
Kelompok KKN ku ada 6 orang, 4 orang cowok dan 2 orang cewek, aku ,ines, Dhani, Wawan, Anto dan Dony. Walaupun ada ines di kelompok kami, tapi aku merasa cewek sendiri karena ines terlalu ke laki-laki an, tapi di sisi lain dia selalu melindungiku kalau anak-anak cowok mulai jahil padaku. Aku berharap tidak ada yang tau tentang pekerjaan sampinganku dan kehidupan lainku.Selama KKN terpaksa aku off melayani klien, aku ingin fokus dan cepat lulus kuliah seperti amanah Abi dan Umiku. Beberapa customer premiumku terpaksa ku tolak karena alasan tersebut, semoga saja mereka sabar menungguku come back lagi di dunia "perhiburan" hehe.
Kami KKN di desa wisata yang terletak di bawah perbukitan, desanya nyaman damai tenang dan super dingin. Penduduknya ramah, baik dan anak mudanya kreatif -kreatif dan selalu membantu program-program kami.
Minggu ini adalah minggu terakhir kami KKN,
Outbond menjadi salah satu agenda perpisahan kami dengan penduduk setempat. Ramai, seru, menyenangkan dan sangat berkesan.Pak Gilang, Kepala desa sekaligus penasehat KKN kami sangat bersahabat, umur beliau kisaran 40 tahun,tergolong muda sebagai kepala desa, tapi sepak terjang dalam mengembangkan desanya sangat luar biasa. Perawakanya tinggi, badan berisi, suka berpakaian casual dan terlihat necis. Wajah lumayan ganteng tapi yang terlihat menonjol adalah aura kejantanannya,
"Pasti dia kuat di ranjang" gumamku dalam hati
"Calm liana, kamu jangan loss control, kamu anak alim, baik, polos, setidaknya sampai kamu lulus kuliah, dapat kerja, mandiri dan keluar dari rumah bapak ibumu" gumamku dalam hati.
Malam ini terakhir kami tinggal di desa ini, acara malam perpisahan masih berlangsung ramai. Pentas seni dolanan anak, live akustik anak-anak KKN feat pemuda desa dan sesi pembagian doorprise yang dilalui dengan sangat meriah.
Kelompok kami prepare menyiapkan alat-alat untuk perform, berharapnya penampilan kami tidak menjadi moment kenangan paling memalukan selama kuliah. Untungnya Dhani menguasai beberapa alat musik, walaupun anaknya badung dan rese, sepertinya dia dari keluarga kaya, terlihat dari pakaian, hp dan jam tangan yang di pakainya serba branded.
——
Badan berasa capek setelah seharian beraktifitas tanpa istirahat, rasanya ingin cepat merebahkan badan di kasur dan menarik selimut mencari kehangatan dan kenyamanan yang hakiki.
Ines terlihat sudah tertidur lelap dan mendengkur keras di peraduannya.
Sebelum tidur, aku keluar kamar dan berjalan ke ruang tengah untuk mengunci pintu utama.
Saat ku Raih gagang pintu, tiba2 pintu terdorong kedalam dan aq hampir terjatuh , Ada sosok laki-laki yang langsung menggapaiku,memutar badanku lalu dari belakang tangannya membungkam mulutku."Ssssttt jangan teriak!!!! Diam!!" Kata laki-laki itu.
Aq meronta-ronta, berusaha melepaskan rengkuhan tangannya dari badanku. Semakin aku memberontak, semakin kuat tangan laki-laki itu menekan badanku ke badannya.Sambil meronta-ronta, aku menganalisa dan mengingat-ingat siapa laki-laki ini?
"sepertinya aku mengenal suara ini!!!""Tolong,lepaskan aku!" Rintihku dengan suara terbata-bata
"Sssstttt,, diam!"Dia menyeretku ke kamar utama, Dia mendorong ku ke tembok, melumat bibirku dengan penuh hawa nafsu, dan aku merasakan kemaluannya yang menegang mendorong vaginaku.
Aku meronta-ronta,
"Lepaskan aku!! Bajingan!!lepaskan!!"dia semakin kuat mendorongku, aku merintih kesakitan. Tangannya menggerayangi baju bagian belakangku dan meraih tali braku, dia memaksa melepasnya.
Dia menarik tali braku dengan liar dan kasar, dan akhirnya lepas. Diapun leluasa memainkan dada dan putingku."Hentikan!!aaaghhhhh!!!tolong!!"
Rintihku memohon,walaupun tidak terdengar jelas karena mulutku dibungkam tangan laki-laki itu, tapi aku berusaha berteriak berharap ines mendengar teriakanku.Semakin liar dia menggarayangi tubuhku, tangannya mulai masuk di celana dalamku dan tangannya mulai memainkan klitorisku
"Mmmmhhh,tolong hentikan!!agghhhh""
Sialan!! Kenapa aku malah menyeringai kenikmatan,, anjing!!
Nafasku mulai ter engah-engah senada dengan tangannya yang mulai menjamah area sensitifku. Tanpa kusadari dia sudah melepas baju tidurku dan tanpa ba bi bu dia langsung menidurkanku di ranjang,kedua tangannya menahan bahuku agar aku tidak memberontak,dan bibirnya melumat bibirku, telingaku, leherku dan putingku..
Persaanku berkecamuk, aku sangat menikmatinya, selama aku melayani para laki-laki hidung belang, baru kali ini aku merasakan kepuasan seksual yang sebenarnya. Laki-laki ini seperti tau titik-titik kenikmatan yang ada ditubuhku, walaupun agak kasar tapi aku menikmatinya. Tapi siapa dia??
Karena minim pencahayaan, aku hanya bisa melihat bayangannya."Ssshshhh,, aaaghhhh,hhhmmmmhh!"
Gumamku, menahan kenikmatanSambil menindihku,dikegelapan terlihat dia membuka kaos yg dipakainya dan tetap terus melanjutkan aksinya menjilati seluruh badanku.
"Bangsat!!kenapa senikmat ini!!!
tapi kamu diperkosa Liana,berontaklah!!" Tegasku dalam hatiSaat laki-laki itu mulai kebawan dan membuka selangkanganku serta bersiap menjilat vaginaku, aku tersadar, setidaknya dia harus membayarku untuk menikmati tubuhku.
Segera aq menendangnya, dan aku berusaha lari, tapi dengan mudah dia meraihku lagi.
"Tidak!!lepaskan aku" rintihku memohon
Semakin aku merintih, semakin kuat dia memelukku sampai aku susah bernafas"
"Lepaskan!!aku tidak bernafas!! Hhh"
———-
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kehidupan
Romans"Malam ini ya say, Hotel Etos kamar 708 jm 8 malam" tiba-tiba muncul pesan singkat dari si Agil mucikariku. "Iya kak,request apa si clien ?polos?kostum?alat?standar?" balasku "standar" balas Agil kembali Aku segera merapikan baku-buku yang berserak...