Senja

2.8K 21 0
                                    

Ku rendam tubuhku di dalam bath up berisi air hangat sambil menikmati alunan musik yg terdengar sayu-sayu dari speaker handphone ku.  Sesekali kumain-mainkan air dengan tangan dan menggerak-gerakkan kakiku seraya bernyanyi riang mengikuti syair lagu.

Ku basuh leher dan bahuku, kuangkat kaki kananku seraya memberikannya sentuhan dari lutut sampai mata kaki.  Aku mendengar langkah kaki Pak anton mendekat dan membuka pintu kamar mandi.
Dia tersenyum
"Bapak boleh masuk?"
Akupun mengangguk pelan sambil membalas senyumannya.

Pria paruh baya itu mendekatiku dan mengecup bibirku.
Ku geser badanku agar dia bisa masuk ke bath up dan kita bisa berendam bersama.
Perlahan dia mendekapku dari belakang, tangan kirinya di perutku dan tangan kananya meremas payu daraku. Dikecup telingaku, leherku,punggungku dengan tangan menggerayangi seluruh sudut tubuhku

"Hmmmhh.."
desahku penuh kenikmatan

Jemarinya mulai bermain diantara selangkanganku, membuatku menggelinjang penuh birahi..  nafasku ter engah-engah,

Aku membalikkan badanku, kerengkuh tubuh Pak anton, kutempel payu darakudi dadanya, kulumat bibirnya, kujilat telinga dan lehernya, nafasnya ter engah-engah dan aku seolah merasakan degup jantungnya.

Pak anton berdiri, dia mengangkat badanku dan mendudukanku di atas wastafel. Sambil membungkuk, dia membuka selangkanganku dan menjilat vaginaku, memainkan klitoris dan sesekali memasukkan lidahnya ke dalam liang kemaluanku. Tubuh melayang menikmati setiap detik rangsangan.

——-
Terdengar suara alarm handphone berdering, ku buka mata perlahan, terlihat Pak Anton duduk di sampingku masih sibuk dengan Ipadnya. Tubuh telanjangnya terbalut selimut, kupeluk dia dan kukecup lengan tangannya. Diapun membalas dengan gemas mengecup basah bibirku,leherku, dan menghisap putingku sambil menggelitikku,.

"Geliiii!! Hahaha, udah Pak, ampunnn!" teriakku dengan nasa manja

Pak anton tertawa puas,,sambil mengacak-acak rambutku dan mengecup kening.

Ingin sekali aku bertanya, kenapa dan ada apa, tapi aku takut itu seperti mencampuri urusan pribadi clien. Tapi aku penasaran, sesekali aku melirik dia yang sedang fokus, sesekali dia melirik handphonenya dengan antusias dan sesekali dia terliat mengerutkan kening seperti berfikir keras.

"Kenapa melihat Bapak seperti itu?hmm?? Kenapa cantik?" Tanya Pak Anton menggoda

"Hmmm ngga papa Pak, Nara cuma penasaran" jawabku

"Penasaran kenapa sayang??hmm??"katanya sambil mencubit pipiku

"Hmmmm, Bapak sedang ada masalah di kantor??"

"Bukan masalah, tepatnya Bapak sebentar lagi di mutasi, desas desusnya seperti itu sayang, Bapak mempersiapkan sedang mental"

Aku terdiam, cukup hanya itu saja yang harus kuketahui, tidak boleh lebih karena aku bukan siapa-siapa.
——-

Aku duduk di sudut ruangan, melihat dari kejauhan sosok ayahku yang seharusnya jadi waliku kelak, hari ini dia mengucapkan akad pernikahan.
Kulihat wanita muda duduk disebelahnya dengan paras manis, senyum merekah dan penuh kebahagiaan. Tanpa sadar aku meneteskan air mata, kami mengikhlaskan Abi untuk menikah lagi demi menutupi aib.

Entah bagaimana kebenarannya, wanita itu meminta pertanggung jawaban ke Abiku atas bayi yang dikandungnya. Hal itu tersirat, bahwa Abi ku juga menikmati tubuh Niti, entah berapa laki-laki yang juga menikmati tubuhnya, yang kutahu, hanya Abi ku yang mau menjadi suaminya.

——

Dua KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang