Hari ini Jeffrey tidak enak badan. Sehingga dia tidak ikut ke kota bersama Surandar. Sedangkan Joanna? Dia juga hanya berdiam diri di rumah. Sebab Jeffrey telah melarangnya ikut bekerja di rumah Surandar pasca dia memberi nafkah."Papa tidak kerja, Ma?"
Tanya Jerrian pada ibunya yang sedang melipat pakaian di teras rumah. Sendriin. Dengan jendela kamar yang masih terbuka dan menampilkan Jeffrey yang sedang tidur di atas ranjang.
"Iya. Masih tidak enak badan. Bagaimana sekolahnya? Kamu diajari apa saja?"
Jerrian langsung membuka tas dengan senang. Kemudian menunjukkan buku tulisnya dengan girang. Karena seperti biasa dia akan memberi tahu ibunya tentang pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Tidak lama kemudian Jeffrey datang. Dengan mata kanan yang masih terpejam. Lalu memeluk Joanna dari belakang yang sedang belajar berhitung dengan Jerrian.
"Kalian sedang apa? Aku lapar."
"Aku juga lapar!"
Timpal Jerrian sembari menutup bukunya. Kemudian menatap ibunya yang sedang melepas pelukan dan beranjak dari teras. Berniat menyiapkan makan siang mereka. Tentu saja setelah memasukkan pakaian yang telah dilipat di dalam rumah.
Mereka makan siang dengan hikmat seperti biasa. Tentu saja sembari bercanda. Karena mengejek Jeffrey yang kemarin muntah-muntah setelah memakan masakan Sandra.
"Masakan Tante Sandra pasti tidak enak, kan? Makanya Papa muntah-muntah!"
"Hush! Jangan seperti itu!"
Seru Joanna mengingatkan. Karena tidak baik juga jika membicarakan keburukan orang di belakang.
"Iya. Masakannya tidak enak! Keasinan! Lebih enak masakan Mama!"
Joanna hanya menggeleng pelan. Membuat Jeffrey terkekeh pelan. Sebab senang karena telah berhasil mengatasi masalah. Sebab dia memang alergi udang dan tidak bisa memakan itu meksipun dipaksa.
5. 20 AM
Besoknya, tubuh Jeffrey sudah kembali sehat. Dia bahkan ikut bangun pagi bersama istrinya. Membantu mencuci beras dan menggoreng ikan. Sesekali, mereka juga bercanda sembari merapatkan badan.
Membuat mereka tampak seperti pasangan serasi sungguhan. Sebab selalu tampak bahagia dari pagi, siang hingga malam. Seperti sekarang.
"Tubuhku bagus, kan? Kamu lebih suka aku yang dulu atau yang sekarang?"
Tanya Jeffrey sembari membuka kaosnya. Kemudian meraba perut kotak-kontaknya. Membuat Joanna terkekeh pelan dan memalingkan wajah. Geli dan malu tentu saja. Karena dulu, Jeffrey tidak pernah senarsis sekarang.
"Suka keduanya."
Jeffrey tampak tidak puas dengan ucapan Joanna. Sebab dia merasa lebih hebat dari Jeffrey asli yang mungkin saat ini sudah meninggal. Karena pria itu tidak sejantan dirinya. Menurutnya.
"Tidak boleh! Kamu harus lebih suka aku yang sekarang!"
Jeffrey menarik tangan Joanna, kemudian diarahkan pada perutnya. Membuat Joanna tersipu malu sekarang. Sebab langit mulai terang dan kegiatan mereka akan terlihat oleh tetangga yang lewat.
6. 10 AM
Jerrian baru saja pamit sekolah. Begitu pula dengan Jeffrey yang akan berangkat kerja. Sebab dia berniat menebus kalung milik Joanna yang ternyata cukup mahal juga. Sehingga dulu hanya digadaikan dan tidak berani dijual karena kalung itu custom dan tidak ada tunggalanya.
Baru saja Jeffrey akan berangkat. Namun, tiba-tiba saja Joanna memanggilanya dari dalam. Memberikan dua test pack yang menunjukkan dua garis merah. Pertanda dia sedang hamil sekarang.
