Juan sudah berada di kota sekarang. Dengan keadaan masih memakai pakaian lusuh dari pulau sebrang. Bahkan, jaket dari kapten Tim SAR ditolak olehnya. Sebab dia benar-benar marah sekarang. Marah pada ibunya yang telah mencari dirinya. Sampai-sampai membuat Joanna tahu kebohongannya. Jika dia bukan suaminya yang telah lama tenggelam.
BRAK...
Juan mendobrak pintu kamar ibunya. Tentu saja di sana sedang ada pacar baru Jessica yang sudah bertelanjang dada dan memakai atribut seperti anjing peliharaan. Karena BDSM adalah fetish si wanita.
"JANGAN BUKA KAMAR SEMBARANGAN!"
Pekik Jessica murka. Saat ini dia masih berpakaian lengkap dan membawa cambuk warna merah muda di tangan kanan. Seolah tidak senang ketika melihat kepulangan anaknya yang telah berbulan-bulan hilang di lautan.
"MAMA ADALAH WANITA PALING MENJIJIKKAN YANG PERNAH KULIHAT! KENPA MENCARIKU? KENAPA MERUSAK HIDUP BARUKU!?"
Bentak Juan menggebu. Dia tampak begitu marah saat itu. Hingga nekat masuk dan membanting guci kesayangan ibunya yang ada di dekat pintu.
"AKU TIDAK BUTUH HARTA! AKU TIDAK BUTUH KEKAYAAN! AKU JUGA TIDAK BUTUH EMBEL-EMBEL NAMA ISKANDAR DI BELAKANG! JADI, BERHENTI BERPURA-PURA MENJADI IBUKU MULAI DARI SEKARANG!"
PLAK...
Jessica menampar Juan. Sebab marah dan tidak terima akan apa yang baru saja anaknya ucapkan.
"JAGA UCAPANMU! AKU TETAP IBUMU MESKIPUN TIDAK PERNAH MENGANDUNG DAN MELAHIRKANMU!"
Juan tertawa sumbang. Kemudian menatap pria muda yang sedang ketakutan di atas ranjang.
"IBU? INI YANG KAU ANGGAP SEORANG IBU? MAIN GILA DENGAN PRIA MUDA YANG SEUSIA BAHKAN LEBIH MUDA DARI ANAKMU? TIDAK INGAT SOAL DEMIAN YANG HAMPIR MEMBUNUHMU? KALAU SAJA TIDAK ADA AKU, KAU PASTI AKAN MENYUSUL PAPAKU!"
PLAK...
Juan kembali mendapat tamparan. Air mata Jessica juga sudah tumpah sekarang. Sebab telah diingatkan pada mendiang suaminya yang telah memberi banyak trauma dan luka. Karena dia yang telah membuat Jessica harus hidup seperti sekarang. Menjadi hiperseksual dan selalu kesepian.
"KAMU TIDAK TAHU APAPUN! KAMU---"
Tanpa mendengar lanjutan ucapan Jessica, Juan langsung pergi dari sana. Berniat memasuki kamarnya yang ada di lantai atas. Guna berganti pakaian karena dia berniat kembali ke apartemen sekarang.
9. 10 PM
Di tempat lain, Joanna sedang menangis sesenggukan. Saat ini---di rumahnya juga sudah penuh banyak orang. Termasuk Sandra yang sejak tadi mengoceh banyak hal. Menyalahkan Joanna yang tidak peka jika Juan bukanlah suaminya.
Iya, semua orang di pulau itu sudah tahu jika Joanna sedang hamil sekarang. Termasuk Jerrian yang sedang duduk di pojokan dan ditemani Jeremi, sahabatnya.