1/1

1.4K 148 108
                                    

Pagi yang cerah sangat dinantikan bagi semua orang di pulau ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah sangat dinantikan bagi semua orang di pulau ini. Pulau Simons yang terletak di tengah-tengah pulau Jawa dan dikelilingi oleh batu karang berukuran tinggi menjulang. Sehingga pulau ini tidak dapat dilihat dari tepi kota.

Ya. Pulau ini memang terpencil. Namun tingkat kesejahteraan dan kebahagiaan semua orang ini sangat tinggi. Karena minim polusi dan memiliki banyak kekayaan alam yang bisa digali.

Sehingga tidak ada yang namanya orang kelaparan di sini. Apalagi penjahat yang akan meresahkan para warga di pulau ini.

Akses ke kota juga mudah. Ya, meksipun harus naik kapal selama tiga jam. Namun mereka bisa bebas keluar masuk kota guna mengintip kehidupan modern di sana.

"Mama! Lihat! Papa bawa apa!?"

Pekik Jerrian, anak laki-laki berusia enam tahun yang saat ini sudah berdiri di atas batu besar. Di samping pria berambut coklat yang saat ini tengah membersihkan gurita berukuran besar. Tentu saja dengan wajah senang karena melihat anaknya girang ketika memanggil ibunya.

"Duduk, Rian! Nanti jatuh!"

Jerrian mengangguk pelan. Lalu menuruni batu yang dipijak. Lari menuju ibunya yang sudah berjalan mendekat.

"Hari ini dapat apa?"

Tanya Joanna dengan nada penasaran. Mengingat anaknya begitu antusias dan menarik tangannya agar mendekat ke arah ayahnya.

"Kesukaanmu! Octopus!"

"Kesukaanmu! Octopus!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joanna tampak senang. Sama seperti Jerrian yang saat ini tertawa kencang. Karena jarang-jarang mereka mendapat gurita. Apalagi berukuran besar.

"Wahhh! Kalian hebat! Aku akan memasak makan siang yang enak untuk kalian!"

Jeffrey dan Jerrian bertos ria. Karena berhasil menyenangkan Joanna. Wanita yang 24 jam selalu mengurus mereka tanpa mengeluh lelah setiap harinya.

"Sudah jam enam. Ayo sarapan dulu! Rian juga harus sekolah, kan?"

Jerrian mengangguk singkat. Disusul dengan Jeffrey yang ikut berdiri juga. Tentu saja sembari membawa ember berisi octopus besar.

Mereka jalan berdampingan dengan posisi Jerrian di tengah. Sungguh, mereka tampak seperti keluarga yang bahagia. Karena hari-hari mereka selalu diwarnai kesenangan.

HE'S GONE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang